Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

STRATEGI MEMPRODUKSI PRODUK BARU

Meeting di ruangan itu menjadi semakin hangat. Bukan berarti menjadi gerah karena panas, karena setiap wajah yang hadir di ruangan itu memancarkan sikap semangat dan optimisme. Mereka merasa ada sesuatu yang akan digarap. Suatu tantangan baru. Suatu hal yang dapat dipahami karena bagaimanapun kelancaran perusahaan adalah merupakan kelancaran nafkah mereka.


Meeting itu membahas perlu tidaknya perusahaan membuat atau memproduksi barang baru untuk menggantikan produksi barang lama.


Bila benar akan memproduksi barang baru tentu itu berarti harus belajar lagi meskipun tidak harus berarti belajar dari nol tapi yang dimaksud adalah perlu fokus dan harus bersikap serius. Super serius.


Dulu barang "produk baru"ini sebenarnya sudah pernah dibuat, hanya pada waktu itu masih dimaksudkan sebagai barang produk sampingan, bukan produk utama. Dan bahan bakunya tidak jauh berbeda. Hanya corak dan bentuknya saja yang menyolok berbeda. 


Namun pada kenyataannya ternyata permintaan pasar berubah. Banyak buyer yang menghendaki "produk sampingan itu" justru menjadi produk utama karena dapat merebut hati para pembeli setempat. Dan barang produk lama malah menjadi sepi peminat. Maka  berlakulah hukum ekonomi "Ada gula ada semut", yang berarti produk sampingan itu harus ditingkatkan produksinya.


Dangan keadaan yang seperti itu maka mau tidak mau, suka tidak suka, perlu harus belajar lagi tentang strategi pemasaran yang berorientasi bahwa Strategi penasaran perlu dirubah dan dibenahi lagi.


Dalam ilmu marketing, Pengelolaan strategi siklus hidup produk didasarkan pada empat tahapan, yaitu tahap perkenalan, petumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. Karena pada setiap siklus hidup produk, akan terdapat karakteristik dan tantangan yang berbeda pula. Oleh karena itu, sebuah strategi pemasaran yang tepat akan sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tersebut.


Dalam meluncurkan produk baru, manajemen pemasaran dapat membentuk suatu tingkat tinggi atau rendah bagi setiap variabel pemasaran, seperti harga, promosi, distribusi, dan mutu produk. Dalam hal harga dan promosi menurut Arman dan kawan-kawan (2006), manajemen dapat melaksanakan satu dari empat strategi yaitu:


A. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming).

Guno Display

Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan level promosi tinggi. Strategi ini dapat diterima dengan asumsi sebagian besar pasar potensial tidak menyadari produk itu, harga yang diminta, perusahaan menghadapi persaingan potensial dan untuk membangun preferensi merek.


B. Strategi peluncuran lambat (slow skimming).

Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Strategi ini bila ukuran pasar terbatas, sebagian besar sadar tentang produk itu, pembeli bersedia membayar harga tinggi, dan persaingan potensial belum mengancam.


c. Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration).

Peluncuran produk dengan harga rendah dan biaya promosi besar. Strategi ini cocok digunakan jika pasar tidak menyadari kehadiran produk, sebagian pembeli peka terhadap harga, terdapat persaingan potensial yang kuat, biaya produksi menurun sejalan dengan skala produksi dan pengalaman.


D. Strategi penetrasi lambat (slow-penetration).

Peluncuran produk dengan harga rendah dan promosi rendah. Strategi ini bila pasar besar, mempunyai kesadaran yang tinggi tentang harga, dan terdapat beberapa persaingan potensial. Perusahaan harus menekan biaya produksi agar dapat menjual produk dengan harga rendah kepada masyarakat.


Tahap Pertumbuhan Siklus Hidup Produk dimana tahap ini ditandai dengan adanya peningkatan penjualan. Konsumen awal merasa senang dan konsumen berikutnya mulai membeli. Dan pesaing baru mulai memasuki pasar, sehingga mengakibatkan harga bertahan atau sedikit turun, namun dengan harapan laba tetap meningkat. 


Menurut Kotler (2009), sepanjang tahap pertumbuhan, perusahaan dapat menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar selama mungkin.


Menambah model baru dan produk penyerta (misal: produk dengan ukuran berbeda, rasa, dan sebagainya untuk melindungi produk utama yang masih berjalan).

Memasuki segmen pasar baru dengan meningkatkan cakupan dan memasuki saluran distribusi baru.

B

Dengan beralih tema dan penampilan iklan akan  membuat orang menyadari produk (product-awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk tertentu (product-preference advertising).


Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan yang melakukan strategi perluasan pasar akan memperkuat posisi persaingannya, tentu saja akan menambah biaya yang cukup besar. Perusahaan dalam tahap pertumbuhan akan menghadapi pilihan antara pangsa pasar yang besar dan keuntungan saat ini yang tinggi.


Dengan mengeluarkan uang untuk peningkatan produk dan distribusi, perusahaan dapat menghadapi posisi yang dominan. Dengan kata lain, perusahaan akan melepaskan keuntungan saat ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pada tahap berikutnya.


Harus disadari, pada suatu titik kulminasi, yaitu dimana tingkat pertumbuhan penjualan produk akan menurun dan produk akan memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari tahap sebelumnya dan merupakan tantangan berat bagi manajer pemasaran. Kebanyakan produk berada pada tahap kedewasaan dari siklus hidup produk. Menurut Kotler (2009) ada tiga fase kedewasaan, yaitu:

a. Fase kedewasaan bertumbuh (growth maturity).

Yaitu tingkat penjualan tidak bertumbuh dan tidak ada saluran distribusi baru karena distribusi yang ada sudah dianggap dewasa.


b. Fase kedewasaaan stabil (stable maturity).

Yaitu penjualan datar atas dasar per kapita karena kejenuhan pasar, dan masa depan penjualan ditentukan oleh pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti.


c. Fase kedewasaan menurun (decaying maturity).

Yaitu penjualan menurun dan konsumen mulai beralih ke produk lain.

Dalam tahap ini, jika sebuah produk mulai mengalami penurunan, maka perusahaan harus mulai memikirkan cara-cara untuk kembali menaikkan minat konsumen terhadap produk tersebut.Terdapat tiga cara bermanfaat yang dapat mengubah jumlah pemakaian terhadap suatu merek (brand), yaitu:


Modifikasi pasar (market modification). Yaitu dengan konsep menarik perhatian orang yang bukan pemakai, memasuki segmen pasar baru, dan merebut pelanggan pesaing.


Modifikasi produk (product modification), yaitu meningkatkan volume penjualan dengan cara memodifikasi karakteristik produk melalui peningkatan mutu produk, peningkatan ciri-ciri, atau fitur-fitur produk, dan peningkatan model produk.


Modifikasi bauran pasar (marketing program modification), yaitu dengan diskon harga, distribusi, iklan, sales, personil penjualan (personal selling), dan pelayanan (services).

Guno feed


Penurunan bisa cepat atau lambat, karena alasan teknologi, pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan. Mempertahankan produk adalah beban bagi perusahaan maupun karyawan. Menurut Arman dan kawan-kawan (2006) ada  strategi bertahan dalam tahap penurunan yang tersedia untuk perusahaan yaitu:


Meningkatkan investasi perusahaan untuk mendominasi atau memperkuat posisi pasar.

Mempertahankan level investasi sampai ketidakpastian industri itu terselesaikan.

Mengurangi investasi secara selektif dengan melepas pelanggan yang tidak menguntungkan.

Menuai investasi untuk memulihkan kas secepatnya.

Melepas usaha secepat mungkin dengan menjual asetnya.

Keempat tahapan pertumbuhan produk dan strategi pemasaran di atas, tentunya akan berjalan dengan baik jika didukung oleh perencanaan keuangan yang matang dan terencana.


Sebuah analisa, pelaporan, dan penghitungan keuangan harus didapat secara cermat dan cepat agar tidak terlambat melakukan analisis untuk kebutuhan pendukung strategi pemasaran yang dibutuhkan. Perusahaan dapat menggunakan manfaat program akuntansi untuk mendapat kemudahan dalam melakukan hal-hal tersebut.


Pada intinya, bila memang ada keinginan untuk menuju produk baru, harus secara serius mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk harus mau belajar lagi termasuk menyiapkan budget yang diperlukan, agar tidak dua kali kerja dan memang dapat mendatangkan keuntungan yang kontinyu.


Semua itu memang memerlukan sebuah perjuangan keras dan tekat yang membahas. Selamat berjuang.


Have a nice day 



 NB: Dari berbagai sumber. Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih. 

 


Guno Artikel

2 komentar untuk "STRATEGI MEMPRODUKSI PRODUK BARU"