Strategi jitu: Mengubah medan pertempuran
Apakah Anda sedang susah? Sedang bingung? Sedang menghadapi masalah yang berat?
Ketahuilah, anda tidak sendirian. Ada banyak orang yang hidup di dunia ini yang sedang mengalami peristiwa yang seperti anda alami. Bahkan mungkin situasinya lebih keras dan berat dari apa yang sedang anda hadapi.
Dalam menjalani hidup di kehidupan di dunia ini, betapa banyak persoalan yang datang silih berganti. Persoalan datang dengan tidak mengenal waktu. Tidak peduli apakah kita dalam kondisi siap atau tidak. Dalam keadaan sedang senang atau tidak. Sedang dalam keadaan mempunyai harta atau tidak. Persoalan bisa datang secara mendadak atau tidak.
Manusia dengan segala akal, budi pekerti serta hati nurani yang dimiliki mempunyai kemampuan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi nanti, apa yang harus disiapkan dan apa yang harus dilakukan.
Tapi persoalan yang tiba-tiba datang menyergap harus diakui dapat membuat kelabakan. Membuat super kebingungan. Bahkan dapat merepotkan orang lain. Meski ada yang mampu menenangkan diri serta berpikir secara dingin dalam mengatasi sebuah persoalan. Manusia membutuhkan waktu untuk fokus berpikir, mengolah masalah, dan menangani masalah. Bahkan juga memerlukan waktu untuk berdiskusi. Setiap manusia tentu ingin menyelesaikan setiap persoalan dengan penanganan yang terbaik dengan harapan dapat menghasilkan penyelesaian yang terbaik.
Masalahnya dengan disadari adanya keterbatasan yang dipunyai dan kepentingan atau kebutuhan yang mendesak. Hal ini yang sering menjadi kendala meskipun misal uang sudah tersedia. Itulah sebabnya orang sering menjadi hilang akal dan kebingungan setengah mati. Bahkan ada yang sampai bunuh diri.
Ingat riwayat Nabi Musa yang bersama kaumnya saat terpojok di laut merah ketika sedang dikejar Firaun beserta bala tentaranya? Secara logika Nabi Musa beserta seluruh kaumnya tewas di tangan Firaun beserta bala tentaranya karena bala tentara Firaun adalah tentara profesional dengan membawa peralatan perang yang komplit. Tapi apa yang terjadi? Tuhan turun tangan dan diambil alih apa yang menjadi tanggungjawab dari tangan Nabi Musa ke tangan Tuhan. Dan tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Dengan mudahnya laut menjadi terbelah menjadi daratan sehingga dapat dilalui Nabi Musa beserta kaumnya. Jangankan kita, semua orang yang ada di situ pada saat itu menjadi sangat heran termasuk Nabi Musa maupun Firaun. Mereka hanya bisa melongo.
*****
Elang tidak melawan ular di tanah ketika diserang secara mendadak. Dan serangan ular sangat mematikan dan dapat membuat Elang mati.
Namun Elang bersikap tenang. Dia tidak panik karena dapat menguasai diri. Elang dengan kemampuan yang dimiliki mengangkatnya ke langit dan mengubah medan pertempuran dengan membawa terbang ular itu ke udara di atas sana.
Apa yang terjadi? Ular itu tak lama kemudian menjadi tidak memiliki stamina, tidak memiliki kekuatan dan tidak ada keseimbangan di udara. Segala kekuatan yang mematikan yang dimilikinya juga menjadi tidak berguna. Ular menjadi lemah dan rentan tidak seperti di tanah dimana dia sangat kuat dan mematikan.
Jika kita umpamakan ular itu adalah persoalan hidup yang melilit kita maka bawalah persoalan kita itu ke alam spiritual (ke langit) dengan berdoa, berpasrah diri ke hadapan Tuhan. Tapi tentu saja sambil melakukan usaha.
Dan ketika kita berada di alam spiritual, maka Tuhan pun dengan segera akan mengambil alih pertempuran tersebut.
Jangan melawan musuh di zona nyamannya, ubah medan pertempuran seperti Elang dan percayalah biarkan Tuhan mengambil alih melalui doa tulus kita.
Mari tetap berjuang menuju kemenangan. Jangan pernah lelah, dan jangan pernah mengeluh. Bersikaplah optimis selalu. Bersabar hati.
Yakini semua pasti akan menjadi baik dan indah pada akhirnya.
Tetaplah berdoa karena di dalam doa ada kekuatan dan keajaiban.
Percayalah. Jangan mudah menyerah !!!
NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "Strategi jitu: Mengubah medan pertempuran"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.