Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENGAPA HARGA BARANG DI CHINA BISA LEBIH MURAH?

 



Masalah ini hingga saat ini masih menjadi tranding topic di negara mana saja. Sebab diakui atau tidak, bahwa sebuah negara yang dapat menguasai pasar dunia di bidang ekonomi, dia adalah negara adikuasa dalam arti yang sebenarnya.

Dan masalah ini berpotensi membuat pusing bagi beberapa negara lain. Terutama bagi negara yang sesama sebagai produsen barang. Mungkin China mempunyai jurus "Tidak usah mencari untung yang besar, yang penting orderan dapat datang dan berjalan secara kontinyu". Dan mereka melakukan kalkulasi perhitungan yang sangat ketat. Keputusan agar dapat menjual barang dengan harga yang murah agar dapat merebut dan menguasai pasar dunia adalah tentu karena sudah menyesuaikan tatanan ekosistem yang berlaku disana.

Dan nyatanya memang barang buatan China selalu bisa lebih murah dari dari produksi negara lain. Hal ini dapat dipahami sebagai ancaman bagi negara produsen barang. 


Dan

 jangan salah, meskipun dikatakan murah tentu mereka sudah dapat mengambil keuntungan. Sebab mana ada perusahaan yang mau merugi? Dan itulah yang sering menimbulkan tanda tanya besar bagi banyak negara lain, caranya bagaimana?


Harga barang di Cina bisa murah hal ini disebabkan karena ada beberapa hal mulai dari kebijakan pemerintah, besaran gaji yang diterima karyawan, hingga di sistem perpajakan di Cina.

Melansir Industry Week, faktor pertama yang mempengaruhi adalah harga material. Dimana untuk memproduksi satu barang seperti mainan, pabrikan di China bisa memesan volume material yang tinggi sehingga harganya dapat ditekan serendah mungkin. Terlebih produsen material juga kebanyakan dari China juga.

Kedua, upah dari pekerja yang langsung terlibat dalam memproduksi barang, mudah didapat di China. Sehingga tenaga kerja sangat berlimpah di China dan murah upahnya.


Selain itu, semua karyawan tergabung dalam ACFTU (All - China Federation of Trade Unions) yang saat ini sudah ada setidaknya ada 170 juta anggota. Organisasi ini dikendalikan oleh Partai Komunis yang memiliki posisi monopolis, yang tidak ingin ada serikat pekerja otonom. Tidak sedikit kejadian pemecatan hingga penyiksaan jika ada buruh yang berani protes akan aturan ini.


Ketiga, biaya kepatuhan terhadap peraturan kesehatan dan keselamatan serta peraturan lingkungan yang lebih murah ketimbang Amerika Serikat. Dengan demikian China memberlakukan peraturan yang lebih sedikit ketimbang AS, bahkan negeri tirai bambu juga tidak memberikan asuransi kompensasi pekerja yang terluka dalam pekerjaan.

Keempat, biaya pajak dan bea dimana perusahaan berhasil melakukan ekspor bisa mendapatkan kembali biaya pajak pertambahan nilai (PPN), yang dibayarkan.

Selain itu, pemerintah China juga mewajibkan perusahaan asing memiliki perusahaan mitra 'China' yang mempertahankan kepemilikan mayoritas, mengambil sebagian besar keuntungan dan memiliki kendali nyata atas perusahaan.

Kelima, China memiliki strategi nasional 'dumping', dimana produsen pengekspor produk dengan harga yang berada di bawah pasar dalam negeri atau biaya produksi.

Tujuan dari sistem dumping itu untuk menghancurkan dan merebut pasar, sehingga harga pada konsumen bisa diturunkan jauh di bawah persaingan.

Ini adalah strategi dari China sebagai negara neomercantilist, yang menggambarkan kebijakan mendorong ekspor menghambat impor dan mengontrol pergerakan modal. Serta memusatkan keputusan mata uang di tangan pemerintah pusat.


Selain itu dumping juga tidak dilarang oleh WTO.

Bagaimanapun corak budaya hingga tata bernegara sangat mempengaruhi warna ekonomi di sebuah negara, yang tentu saja dapat mengerucut ke etos kerja para pekerja.


Have a nice day.


1 komentar untuk "MENGAPA HARGA BARANG DI CHINA BISA LEBIH MURAH?"

  1. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un

    Allahumaghfirlahu
    Allahumaghfirlahu
    Allahumaghfirlahu 😢😢

    BalasHapus
Guno Display
Guno feed
Guno Artikel