JADI BAGAIMANA PANDANGAN ANDA TENTANG PERCERAIAN?
Kyai Haji Maimun Zubair, yang kadang ditulis menggunakan ejaan lama Maimoen Zoebair, (28 Oktober 1928 – 6 Agustus 2019), atau akrab dipanggil mbah Moen, adalah seorang ulama kharismatik dan politikus Indonesia. Beliau adalah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga beiau wafat. Beliau pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun. Setelah berakhirnya masa tugas, beliau mulai berkonsentrasi mengurus pondok pesantrennya. Beliau pernah menjadi anggota MPR RI mewakili Jawa Tengah selama tiga periode.
Diceritakan oleh mbah Moen, pada suatu ketika ada seorang Ibu-ibu yang ingin bercerai dengan suaminya. Tapi sebelum bercerai seorang istri tersebut terlebih dahulu berkonsultasi dengan mbah Moen.
"Ada seorang Ibu, mau minta cerai dari suaminya, lalu wanita itu diskusi panjang dengan saya, "
"Mbah Moen saya sudah tidak kuat dengan suami saya, saya akan minta cerai saja, " ujar wanita itu.
Lalu mbah Moen bertanya kepada wanita itu tentang letak permasalahannya.
"Memangnya mengapa bu?"
"Ya, suami saya sudah tidak mau bekerja, tidak kreatif, tidak bisa menjadi pemimpin yang baik untuk keluarga termasuk anak-anak, nanti bagaimana anak saya kalau ayahnya modelnya seperti itu?" ungkap wanita itu kepada mbah Moen.
"Saya harus mencari nafkah sendirian dan, eh, dia malah santai saja di rumah" tambahnya.
Mbah Moen menjawab, "oh begitu? Hanya begitu saja?"
"Sebenarnya masih banyak lagi, tapi tidak sampai terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), tapi ya itulah yang menjadi penyebab yang paling utama, " kata si wanita itu.
Kemudian mbah Moen menjelaskan perihal pandangannya terhadap seorang istri yang ingin bercerai dengan suaminya dengan masalah seperti itu.
"Oh ya, ibu mau tahu pandangan saya tidak bu?" ujar mbah Moen.
"Boleh mbah Moen."
"Saya tanya dulu ya, yang jelas ibu dulu mau diperistri oleh suami ibu kan?" Tanya mbah Moen.
"Iya mbah Moen," jawab si ibu itu malu-malu.
"Begini, ibarat orang mempunyai kulkas, tapi difungsikan sebagai lemari pakaian ya akhirnya tidak bakal puas dengan produk kulksas tersebut"
"Sudah tidak dapat menampung banyak, tidak ada tempat untuk gantungan pakaiannya, tidak ada lacinya, tidak dapat dicuci, malah boros listrik, " ungkap mbah Moen.
"Nah itulah akibatnya kalau kita pakai produk yang tidak sesuai dengan fungsinya. Sebagus apapun produknya kalau dipakai tidak sesuai peruntukannya, ya tidak akan pernah puas, " tambah mbah Moen.”
“Terus apa hubungannya dengan suami saya mbah? " tanya si wanita tersebut.
"Ya ibu berharap banget suami ibu dapat menjalankan fungsi sekunder, bahkan fungsi tersier barangkali, tapi fungsi primernya tidak dipakai," kata mbah Moen.
"Saya tidak berharap lebih kok mbah Moen, saya hanya ingin dia tergerak mau menafkahi keluarga dengan baik. Saya hanya ingin dia dapat menjadi pemimpin yang baik. Itu saja. " Ungkap wanita itu.
"Itu sih hanya fungsi sampingan dari suami. Yang fungsi primernya, yang paling utama malah tidak ibu harapkan dan kejar, " tegas mbah Moen.
"Fungsi primer suami ibu itu adalah untuk menjadi tameng bagi dosa-dosa ibu kelak di neraka. Saat ibu dapat ridho dari suami maka semua dosa-dosa ibu langsung dimaafkan oleh Allah SWT, atas keridhoan dari suami ibu."
"Jadi seorang suami itu, walau duduk diam saja, itu sudah sangat bermanfaat untuk ibu. Tinggal ibu gunakan fungsi utamanya dengan maksimal, lakukan apapun yang terbaik sehingga bisa ibu lakukan untuk mendapatkan ridho dari suami."
Dalam sebuah hadist shohih dari Ummu Salamah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Perempuan mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka dia akan masuk surga." Selebihnya itu hanya fungsi-fungsi sekunder dari suami, kejar dulu yang utama ini, suami tidak bekerja tidak apa-apa yang penting kelak sudah jadi tameng ibu. Jadi jangan lepaskan, jangan dicerai, biarkan dia jadi tameng saja bagi ibu kelak di neraka.
*****
Jangankan anda, saya sendiri, yang memang sedang belajar agama menjadi bingung karenanya. Sebab saya menemukan dua hadist yang kontra isi materinya. Keduanya merupakan hadist yang sahih sanadnya (asal-usulnya), keduanya berasal dari sabda Nabi Muhammad SAW. Namun setelah melakukan sebuah perenungan yang dalam, saya dapat memahami mengapa bisa begitu. Kedua hadits ini isinya tidak kontroversial alias bertolak belakang tapi malah saling mendukung. Hadist adalah ucapan (sabda) Nabi Muhammad SAW sebagai rujukan untuk menyelesaikan urusan umat Islam selain Kitab Suci Al Qu'ran. Hadist dipakai sebagai rujukan disesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi.
Yang dikutip oleh mbah Moen tadi bila sang suami hanya sekedar tidak mau bekerja saja. Namun bagaimana bila suaminya sudah tidak mau bekerja tapi juga suka melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga? Suka menempeleng, menendang, memaki, membanting, tidak menghargai kehormatan istrinya, bahkan mengancam akan membunuh istrinya? Istri mana yang kuat menjalaninya? Apakah dia jenis suami yang ridha kepada istrinya?
Maka munculah hadist yang lain, yang isinya berbeda 180 derajad dengan apa yang disampaikan oleh mbah Moen tadi.
Rasulullah SAW bersabda: "Barang yang halal yang amat dibenci Allah SWT iyalah talak (perceraian).” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Intinya, tidak gampang menjadi seorang suami yang baik.
Allohuma bisawab.
Have a nice day.
Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Insyaallah setiap hari ada tulisan baru.
Posting Komentar untuk "JADI BAGAIMANA PANDANGAN ANDA TENTANG PERCERAIAN?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.