BERHATI-HATILAH ANDA DALAM BERSIKAP, MESKIPUN ITU TERLIHAT SEBAGAI HAL YANG SANGAT SEPELE SEKALI
Kisah ini sangat terkenal di dunia Islam. Dan kisah ini sangat relevan bila dikaitkan dengan budaya saling maaf memaafkan bagi bangsa Indonesia yang di setiap merayakan Hari Raya Idul Fitri tidak lepas dari ritual saling maaf memaafkan.
Dalam ajaran agama Islam sendiri sangat ditekankan ajaran Hablumminas dan Habluminallaoh yang artinya menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia dan menjalin hubungan yang baik dengan Alloh SWT. Bahkan kalau dilihat dari susunan kalimatnya "menjalin hubungan yang baik dengan manusia menempati urutan depan daripada menjalin hubungan dengan Alloh SWT. Bahkan dalam diyakini meminta ampunan dan maaf kepada Allah SWT asal dilakukan dengan kesungguhan bertobat dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya Allah SWT pasti akan mengampuni dan memaafkan kesalahan yang diperbuat oleh manusia. Namun bila kesalahan itu terjadi antara manusia dengan manusia maka yang berbuat salah harus meminta maaf kepada manusia yang disalahi sampai dia dengan ikhlas untuk memberi maaf. Dengan demikian maka Allah SWT akan mengampuni kesalahan orang berbuat salah itu. Bila tidak, ya tidak.
Kisah tersebut begini :
Seorang sufi yang terkenal dengan ketaatannya pernah mengalami suatu peristiwa yang mengandung hikmah untuk kita ambil pelajaran yang terkandung di dalamnya.
Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke masjidil Aqsa. Untuk bekal diperjalanan, dia membeli sedikit kurma dari seorang pedagang tua di dekat Masjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma terjatuh dekat timbangan. Menyangka kurma itu sebahagian dari yang dibelinya, Ibrahim lalu memungut dan memakannya. Setelah itu dia terus berangkat menuju Al Aqsa.
Empat bulan kemudian, seperti biasa, dia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan di bawah kubah Sakhra. Dia solat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba dia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.
"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara’ yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT,’ kata malaikat yang satu.
"Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak karena 4 bulan yang lalu dia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat Masjidil Haram," jawab malaikat yang satu lagi.
Ibrahim bin Adham terkejut sekali, jadi selama empat bulan ini ibadahnya, solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.
"Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim beristighfar.
Dia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Sesampai di Mekkah dia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemui pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. Kepada anak muda itu dia berkata :
“Empat bulan yang lalu saya membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua. Ke mana dia sekarang ?” tanya Ibrahim.
“Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu.
“Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”.
Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yang dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat.
‘Nah, begitulah’ kata Ibrahim setelah bercerita, ‘Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur kumakan tanpa izinnya?”.
“Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas namakan mereka kerana mereka mempunyai hak waris yansama dengan saya.” jawab pemuda itu.
“Di mana tempat tinggal saudara-saudaramu ? Biar saya temui mereka satu persatu," pinta Ibrahim.
Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui. Biar berjauhan, sampai puluhan kilo meter, akhirnya selesai juga. Singkat cerita, semua setuju menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim.
Beberapa hari kemudian, Ibrahim bin Adham kembali sudah berada di bawah kubah Sakhra. Tiba tiba dia mendengar dua malaikat yang dulu didengarnya, terdengar lagi bercakap-cakap.
“Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya sempat tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain.”
“Ya, sekarang doanya sudah makbul lagi, dia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram kerana masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.”
Oleh karena itu berhati-hatilah bila anda misal sedang membeli salak, jambu, anggur, dan sebagainya kemudian asal mengambil dan memakannya dari yang terjatuh dari timbangan. Apalagi bila ada kelebihan pengembalian uang dari pedagang dan anda tahu tapi lantas anda kantongi begitu saja, itu bisa berbahaya bagi diri anda sendiri. Apa bedanya mengemplang uang 5 ribu rupiah (misal) dengan 5 milyar rupiah bagi Allah SWT?
Have a nice day.
Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP. Silahkan di kllik akan muncul pilihan artikel bulan kapan tulisan tersebut dimuat. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "BERHATI-HATILAH ANDA DALAM BERSIKAP, MESKIPUN ITU TERLIHAT SEBAGAI HAL YANG SANGAT SEPELE SEKALI"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.