SELINGKUH, WHY?
You don’t know, Never know ...
Itu adalah sebait lirik sebuah lagu Stevie Wonder yang berjudul Lately. Sebuah lagu yang menggambarkan betapa repotnya bila manusia sedang jatuh cinta. Dan itulah senandung jatuh cinta: Bingung, resah, gundah, cemas, rindu, senang, bahagia, dan gerah. Betapa repotnya. Dan lagu Lately itu tidak ada hubungannya dengan judul tulisan ini.
Ini tentang jatuh cinta tapi bukan tentang cinta pertama, tapi yang ke dua, atau ke tiga, dan sebagainya, yang kesekian. Tapi esensinya ya sedang jatuh cinta. Terserah orang mau bilang naif atau gombal, cuek saja. Mereka yang sedang mabuk kepayang itu akan bilang: tidak sedang merasakan sih.. Dan selingkuh sebenarnya tidak harus karena kaitannya tentang cinta. Ada terjadi selingkuh terjadi karena iseng. Hanya karena rasa kesenangan. Hanya karena main main. Bukan karena sesuatu yang serius, tapi dinikmati. Dan selingkuh kadang tidak ada hubungannya dengan wajah, karena bisa saja selingkuhan berwajah lebih cakep atau lebih jelek dari pasangan resminya.
Selingkuh bukan kata kiasan. Dia riil dan nyata. Tapi menggoda. Mempunyai daya tarik yang luar biasa. Serasa ada dalam jebakan di medan magnet. Semakin berusaha lepas, semakin susah untuk di lepas. Semakin berusaha dibenci, tapi semakin dirindukan. Meski ada penghalang rasa tak mungkin bisa ingin memiliki, toh itu tak memadamkan rasa cinta yang sudah tumbuh. Fantasi mendominasi. Pikiran melayang-layang, hati serasa terbang. Ribuan obsesi menyergap. Mimpi adalah sekedar kenyataan yang belum terjadi. Selingkuh selalu dalam keadaan menodong: harus memilih. Bingung. Selingkuh seperti layaknya orang sedang jatuh cinta. Seperti kata Gombloh dalam lagunya: Tai kucing rasa cokelat.
Dari hasil omong-omong dengan teman-teman sesama Manajer HR Perusahaan terinfo selingkuh nyatanya ada, dan diakui itu relatif merebak di pelbagai perusahaan. Tidak hanya di satu Perusahaan, di Perusahaan yang berbedapun hal itu bisa terjadi. Bila terjadi hanya di satu perusahaan bisa rerjadi di antara para pekerja dengan pekerja, atau pekerja dengan atasan. Atau terjadi di luar Perusahaan. Antar teman, tetangga, dari orang yang semula tidak begitu dikenal. Bahkan bisa terjadi antara sesama jenis. Edan.
Dari prosesnya, tidak pernah ada yang tahu. Mencium gelagatnya saja tidak. Bergerak diam dalam diam. Perselingkuhan pasti disembunyikan. Kucing-kucingan. Mungkin bermula dari iseng, lama-lama keenakan. Bahkan ada yang tidak tahu diri, tahu-tahu jadi. Hubungan mereka dirasakan sangat nikmat. Memabukkan. Bahkan ada yang sampai berantem juga ada, atau terjadi pembunuhan. Ngeri. Selingkuh semakin dilarang, semakin lengket. Seperti amplop dan perangko. Bahwa ada aroma kebutuhan dan kepentingan di situ, benar. Dan itu sangat mendominasi. Tapi yang jelas bukan untuk keluarga tercinta.
Kebanyakan selingkuh bersifat insidentil. Hanya sesaat. Dari segi faedahnyapun tidak ada. Bahwa itu menunjukkan ketidakberesan jiwa pelakunya, bisa ditebak. Tapi selingkuh yang akhirnya berakhir happy ending juga ada. Yang senang ya jelas keduanya. Anggota keluarga yang lain pasti ada yang terluka. Yang akhirnya tetap kontrol, berpijak pada realita juga ada. Artinya masih bisa berpikir waras. Bisa memilih yang terbaik. Artinya unsur kebahagiaan keluarga tetap diutamakan. Yang maunya di tengah-tengah ya ada: ya sana ya sini. Dinikmati saja, kilahnya. Padahal mencintai dua orang dalam waktu yang bersamaan adalah mengkihianati ke duanya. Pertanyaannya: sampai kapan? Di balik itu masih ada pertanyaan: siapa yang sebenarnya siapa memanfaatkan siapa? Tapi meskipun ada pertanyaan ini, unsur kekaguman tetap ada.
Selingkuh terjadi karena adanya faktor api dan bahan bakar minyak. Kalau dua faktor ini bertemu dan nekat untuk bertindak, berkobarlah percikan api perselingkuhan. Makin disiram air semakin berkobarlah apinya. Tak ada asap bila tidak ada api. Tidak ada api bila tidak ada unsur yang mendukung. Tak ada kasus itu bila tidak ada aksi. Apalagi bila ada stimulan-stimulan tertentu, tambah menghanyutkan. Herannya bagi mereka yang berselingkuh mencintai dalam diam itu terasa nikmat, menghanyutkan , asyik. Sesuatu yang dirasa tidak biasa malah dianggap indah.
Seorang ustadzah (ustadz wanita) mengatakan bahwa bagi seorang wanita yang mau diajak selingkuh adalah wanita bodoh karena selingkuhannya hanya sekedar memanfaatkannya saja sebab tidak mungkin sungguhan mencintainya. Dia sudah mempunyai istri yang sangat dicintainya dan dinikahi secara resmi.
Bagi kita sebagai atasan dalam kerja masalah selingkuh menjadikan kita seakan mati kutu. Kita akan mengadakan pencegahan? Bagaimana caranya? Darimana? Padahal obyeknya jelas ada.
Dalam Peratuan Kerjapun kita tidak mungkin menulis “Dilarang Berselingkuh”. Rasanya lucu bin aneh. Paling banter, tidak boleh melakukan sesuatu yang melanggar norma. Tidak pernah ada yang tertulis atau tertuang secara spesifik.
“Soal selingkuh, saya pura-pura tidak tahu” ujar seorang teman Manajer HR ketika memberikan penjelasan. Kita hanya bisa mendoakan semoga mereka sadar. Paling begitu. Dinasihati? Biasanya malah nekat. Artinya, kasus selingkuh memang sulit diatasi dan rawan terjadi, bahkan mungkin merebak tumbuh dimana-mana tanpa kita mampu bisa mencegahya. Padahal apabila terjadi ribut-ribut, apalagi sampai menyangkut pasangan resminya yang tidak terima, mau tidak mau persoalan itu sudah pasti mampir ke meja kita. Apalagi kalau misal masalah itu menyangkut atasan penting kita, silahkan garuk-garuk kepala yang tidak gatal itu. Mereka yang berselingkuh bukan karena kurang kerjaan, tapi mereka sedang menikmati pekerjaan ekstra kurikuler. Padahal di norma agama, masyarakat, dan di segala aturan etika: sudah sangat jelas ditegaskan, selingkuh sangat dilarangg keras.
Selingkuh itu indah. Memabukkan. Itu kata orang yang sedang menjalani. Bunga tetangga lebih indah dari bunga kita. Soal lainnya, tidak ada urusan. Tapi kalau terjadi ada apa-apa efeknya bisa mengganggu kenyamanan orang lain. Kasak-kusuk pasti beredar. Atau bahkan mengganggu fokus kerja. Bisa jadi temuan auditor. Hanya jelas tidak sampai stop produksi. Sebaiknya memang ada pencegahan. Tapi bagaimana caranya? Bingung. Selingkuh bisa merusak nama baik. Mencoreng kehormatan. Bahkan bisa menimbulkan dendam bahkan pembunuhan sampai turun menurun. Di sisi lain dapat menorehkan sejarah kelam. Ingat kasus Ken Arok dan Ken Dedes? Di peristiwa ini timbul banyak korban meninggal, sampai tujuh turunan. Tunggul Ametung suami Kendedes, Anusapati, Tohjoyo, empu Gandring, Kebo Ijo, Ken Arok sendiri, dan lain-lain.
Kehormatan yang tercoreng tidak hanya perorangan tapi juga nama perusahaan. Menunggu kesadaran? Orang beginian mana bisa sadar? Mungkin bisa dengan cara ditakut-takuti. Lha, apa ada jaminan itu efektif, dan bagaimana bila yang menakut-nakuti itu suatu saat jusru terlibat? Pusing. Padahal pencegahannya sangat mudah: Bisa mengendalikan diri.
Perselingkuhan membawa peristiwa tragis dan membawa korban secara keji yang tidak kepalang tanggung terjadi di Colorado Amerika Serikat. Christ Watts yang dikenal alim, sopan, dan terpelajar, tega menghabisi Shannan istrinya yang tengah hamil 15 minggu, serta dua putrinya Bella Merie Watts 4,5 tahun dan Celeste Chaterin 3 tahun, dengan cara dibekap. Shannan dicekik di rumah dan jasadnya dikuburkan, sedang jasad dua putrinya di cemplungkan ke tangki minyak di kawasan Andarco Petroleum tempat Chris bekerja. Peristiwa yang mengenaskan itu terjadi pada pagi tanggal 13 Agustus 2018.
Hebatnya si Chris ini bisa berlagak bodoh dan mengharap istri dan anaknya pulang ketika diwawancarai oleh sebuah stasiun TV. Namun segala kebohongannya terungkap, mulai dari setelah melalui tes alat kebohongan sampai diketemukannya bukti-bukti lain yang tidak bisa dibantah. Salah satunya diketemukan adanya foto-foto dia bersama selingkuhannya.
Kasus ini menarik karena mengapa seorang suami sekaligus seorang bapak yang dikenal sangat kalem dan terpelajar itu bisa tega menghabisi keluarganya seperti itu. Banyak para ilmuwan yang menganalisa atau orang awam yang menduga-duga proses dan latar belakang atas terjadinya peristiwa yang menghebohkan dunia tersebut.
Dua wanita youtuber terkenal dari Indonesia Yuvi Phan dan Nessie Judge juga ikut mengikuti proses investigasi dan memaparkan proses kejadian itu. Yang menarik reportase dalam tayangannya menghadirkan beberapa argumen dan analogi secara ilmiah, tapi juga mempersilahkan jika penonton ingin memberikan komentar atau mengajukan analisis.
Ditengarai Chris Watts adalah psikopat. Dia memenuhi beberapa ciri-ciri: keterangannya sering berubah-ubah, tidak bersedih (walau sedang diwawancarai TV), kurang empati, sulit mengendalikan diri, bertindak manipulatif alias curang, parasit, dan berfantasi sebuah angan-angan menjadi sebuah kenyataan. Yang terasa ngeri dan menusuk hati ketika anaknya Bella yang balita itu sempat memohon-mohon agar jangan dibunuh toh tetap dieksekusi juga.
Oleh pengadilan Christ Watts dijatuhi hukuman seumur hidup. Selingkuhannya bernama Nichole Kessinger, teman sekantor dan berkencan baru selama dua bulan. Atas terjadinya kejadian ini tentu saja si Nichole menolak mengaku terlibat. Polisi tidak ada bukti. Tapi mereka dan juga masyarakat berpendapat dia adalah sebuah pemicu kalau bukan sebagai pelaku. Ada beberapa kenyataan yang di dapati polisi bahwa dia sempat gogling tentang baju pengantin, calon rumah baru, indetitas Shannan, dan ini yang membuat orang tidak mengerti dia juga gogling tentang Ambar Frey seorang wanita selingkuhan dimana selingkuhannya juga seorang suami yang tega membunuh istrinya yang sedang hamil. Nichole mencari tahu berapa uang yang dihasilkan oleh Ambar dalam menjual buku tentang peristiwa itu.
*****
Dalam agama Islam dikisahkan suatu saat Iblis sedang menerima laporan anak buahnya para setan tentang prestasi apa yang sudah dicapai pada hari itu.
Setan pertama melapor, “Bos hari ini saya bisa membuat si fulan menjadi seorang koruptor.” Si Iblis diam saja tak bergeming apa-apa.
Setan kedua melapor, “Bos hari ini saya bisa membuat si fulan menjadi seorang pemabuk.” Si Iblis diam saja tak bergeming apa-apa.
Setan ketiga melapor, “Bos hari ini saya bisa membuat si fulan menjadi pezina.” Si Iblis diam saja tak bergeming apa-apa.
Setan keempat melapor, “Bos hari ini saya bisa membuat si fulan menjadi seorang pemimpin yang dzolim, jahat dan sewenang-wenang.” Si Iblis diam tak bergeming apa-apa.
Setan kelima kelima melapor, “Bos hari ini saya bisa membuat si fulan berpisah dengan istrinya, si Iblis tersenyum senang dan berkata, “Bagus.. Baguuuss.. Lanjutkan..”
NB: Ketuklah tanda tiga baris, cari kata ARSIP. Dan silahkan cari judul yang anda inginkan. Terima kasih telah mengunjungi Perpustkaan kami.
Dimana Aku?
BalasHapusMengapa seolah sendiri dan tidak ada yang mau peduli.
Inikah surga cinta yang banyak orang katakan, kenapa Aku hanya merasa sepi.
Eits...ini juga lagu pak Guno.
Saya nyimak, pingin sih niru 😂😂
Tapi ya gitu lebih ngeri kalo Tuhan tau. 😊😊
Hahaha.. bu Siti lucu deh, hihihi..
Hapus