Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEJADIAN DI SWEDIA ADALAH HAL YANG SEBENARNYA TIDAK PERLU TERJADI


Pembakar Alquran di Swedia bernama Salwan Momika yang asal Irak bisa jadi tidak dapat tidur tenang sekarang karena pemerintah Irak sudah secara resmi minta kepada pemerintah Swedia untuk mengekstradisi agar Salwan  dipulangkan untuk menghadapi hukum yang berlaku di Irak. Untuk dibunuh? Bukan begitu. Namun bisa saja hal itu terjadi .  Karena tindakan konyol itu dapat mengundang kemarahan kaum fundamentalis dari dalam maupun luar negeri Irak. Dengan demikian tindakannya itu dapat menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Salwan Momika sendiri saat ini sudah lebih lima tahun tinggal di negara Swedia.


Harus diakui hal ini mengingatkan kisah Salman Rusdhie si pengarang buku Ayat-ayat Setan yang menurut fatwa Ayatulloh Khomeini orangnya halal untuk dibunuh.


Beberapa tahun kemudian Salman Rushdie memang ditikam oleh seseorang di New York. Meskipun tidak langsung mati namun hal itu jelas membuatnya menderita dan merasa trauma untuk pergi kemana saja.
Sedang si Salwan Momika seperti yang diberitakan katanya malah akan melakukan seperti hal yang telah baru saja dilakukannya belum lama ini yaitu membakar Al Qur'an lagi. Tidak jelas apa penyebab Salwan melakukan hal itu. Apakah itu hanya sebagai tindakan untuk mencari sensasi atau ada masalah apa? Merasa kecewa dengan negara asalnya? Dengan agamanya? Atau kecewa dengan tata kehidupannya sendiri? Tidak ada informasi yang jelas. Yang jelas Salwan telah memanfaatkan kebebasan berekspresi mengungkapkan pendapat yang memang dijamin oleh hukum di Swedia. Namun ternyata masalah kebebasan ini kemudian menjadi peristiwa yang kebablasan. Dan ironisnya itu dapat menjadi bumerang dalam arti beresiko tinggi dengan kehidupannya sendiri.

Warga Swedia sendiri sebenarnya banyak yang tidak tertarik dan setuju dengan pertunjukan itu karena perbuatan itu dinilai sebagai sebuah upaya provokasi belaka. Amerika sendiri menilai perbuatan tersebut sebagai tindakan yang tidak sopan dan tidak etis karena dapat menyinggung perasaan pihak lain.

Dan bagai efek domino, perbuatan itu juga dapat mengakibatkan rentetan yang mengimbas ke masalah yang lain. Di Irak sudah diserukan ajakan memboikot jangan membeli semua produk Swedia. Kalau sudah sampai di sini maka yang mananggung efeknya adalah para pengusaha Swedia yang dalam arti luas adalah dapat menghantam segi perekonomian negara Swedia. Dan sialnya, pemboikotan itu dapat merambat ke berbagai negara lain yang penduduknya beragama Islam, bahkan mungkin juga di negara yang non Islam. Intinya, pembakaran Al Qur'an sebenarnya bukanlah mewakili kepentingan mereka. Bukan sesuatu yang dikehendaki mereka.

NATO sendiri sepertinya merasa enggan untuk menerima Swedia sebagai anggotanya.

Sejarah mencatat berbagai negara yang menganut agama Islam tidak pernah ada peristiwa pembakaran atau perobekan Kitab Suci agama lain. Tanpa dikomando, umat Islam berpegang teguh pada ayat Lakum dinukum waliayadin yang artinya bagimu agamamu, bagiku agamaku. Ini luas sekali penjabaran maknanya.

Have a nice day. 

Posting Komentar untuk "KEJADIAN DI SWEDIA ADALAH HAL YANG SEBENARNYA TIDAK PERLU TERJADI"

Guno Display
Guno feed
Guno Artikel