Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MEMELIHARA SIMBIOSES MUTUALISME DI PERUSAHAAN KITA

 Tentu kita semua sudah tahu bahwa setiap perusahaan berkehendak (jadi tidak hanya  ingin) mempunyai pekerja yang tangguh, ulet, tahan banting, kreatif, kaya ide, dan tidak rewel.


Perusahaan tidak segan mengadakan dan mengikutkan pekerjanya ke berbagai pelatihan, diskusi, serta menampung aspirasi para pekerja. Perusahaan mengadakan berbagai inovasi, uji coba, studi perbandingan hingga mendaftarkan merek sebagai perlindungan hukum bagi sebuah hasil produksi di perusahaannya. Top Manajemen mengendalikan perusahaan, para pekerja mengendalikan hasil produksi perusahaan. Bisa dikata, Top Manajemen mempunyai peranan penting, para pekerja malah mempunyai peranan yang tidak kalah penting. Coba perhatikan, misalnya hp. Handphone sekarang beredar dengan segala kecanggihannya, mempunyai banyak future adalah hasil kresasi dan inovasi para pekerja. Si bos tahunya beres dan jalan.


Peranan yang sangat vital dan penting malah ada di tangan para kepala bidang dan supervisor. Posisi mereka di tengah, berposisi seperti leher botol. Bisa mencekik atau memberi keluasaan dalam berkontribusi kepada perusahaan maupun kepada para pekerja. Merkalah pemegang sebenarnya dari simbiosis mutualisme di perisahaan.


Para atasan itu (para kepala bidang dan supervisor) harus dapat menjalankan tugasnya dengan penuh kedinamisan dan keluwesan. Mereka adalah sebagai tukang pengambil keputusan bukan sebagai tukang perintah. Harus bertindak super hati-hati agar tidak terjadi mis komunikasi. Mereka harus pandai memotivasi. Sekarang bahkan ada yang memakai aplikasi game untuk memberikan motivasi. Pemberian motivasi harus bisa memberikan rasa gembira, merasang kreativitas, serta dapat mendatangkan rasa aman dan nyaman, disamping menumbuhkan rasa kesolidan. Memotivasi bukan layaknya seperi barang yang kaku.


Dalam tulisan saya yang berjudul "Memilih yang tepat bukan yang terbaik" menggambarkan betapa kesolidan sangat mempunyai peranan yang sangat penting di perusahaan. Seorang pemain bola paling top pun tidak bisa menjamin kesebelasannya pasti selalu menang dalam setiap pertandingan. Keberuntunganya sangat tergantung kepiawaian don kesolidan para pemain lainnya.


Mengacu pada tulisan Michael Adryanto dimana formula kinerja P = f (A, M, E) atau K = (3 k), bisa disimpulkan bahwa penyebab utama naik turunnya produktivitas seseorang pada umumnya adalah lingkungan kerjanya. Kapabilitas memang penting, dan biasanya kapabilitas ini lebih mudah diajarkan atau dikembangkan oleh lingkungan sosial sekitar. Kemauan juga penting, bahkan kemauan intrinsik bisa distimulasi melalui penciptaan lingkungan eksternal yang mendukung. Dengan begitu dapat ditarik pengertian bahwa lingkungan kerja atau kultur organisasilah yang paling berpengaruh terhadap kinerja seseorang.


Sebagai atasan anda boleh paling pintar atau paling tinggi tingkat pendidikannya. Tapi bukan tidak mungkin mereka para pekerja lebih kaya pegalaman. Berendah diri kepada para pekerja tidak ada ruginya. Menghargai para pekerja sama saja menghargai diri anda sendiri. Jagalah selalu prestise dan valeu anda.


Kesolidan tidak dapat tawar-tawar lagi. Hukumnya wajib. Siapa saja pasti membutuhkannya, memerlukannya. Kesuksesan perusahaan sangat tergantung dari ini.


Havre a nice day.


Notes: blog GUNO HRD diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.

Posting Komentar untuk "MEMELIHARA SIMBIOSES MUTUALISME DI PERUSAHAAN KITA"

Guno Display
Guno feed
Guno Artikel