Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PERNAH ANDA MENDENGAR PERUSAHAAN STARTUP?

Mungkin anda pernah mendengar Perusahaan Startup. Dan memang istilah ini pada saat sekarang sering muncul dan populer di media sosial. Perusahaan Startup adalah perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi. Perusahaan yang masih berada pada fase masih  dalam taraf pengembangan atau penelitian untuk terus menemukan pasar maupun mengembangkan produknya. Saat ini, istilah perusahaan startup biasanya mengacu pada perusahaan-perusahaan yang layanan atau produknya berbasiskan teknologi. Di Indonesia perusahaan semacam ini banyak tumbuh subur dalam beberapa tahun belakangan ini. Sehingga karena pesatnya perkembangan startup, seringkali menciptakan disrupsi ekonomi.


Sebagai perusahaan baru dengan anggaran yang ketat, penghematan dan perampingan pegawai adalah alasan utama mengapa seorang pebisnis Startup menunda niatnya untuk memiliki sistem pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang profesional. Memang dalam memulai sebuah perusahaan startup dengan hanya beberapa orang dalam tim, kita bisa berperan sebagai pemilik, pekerja maupun sebagai seorang HRD yang mengurusi masalah-masalah sumber daya manusia. Namun seiring pertumbuhan perusahaan, jumlah orang-orang pun bertambah. Dengan demikian tentunya akan semakin sulit untuk mengurusi semua pekerjaan sekaligus dan saat itu kita harus mulai berfikir untuk merekrut seseorang yang fokus mengurusi urusan sumber daya manusia. membutuhkan seorang yang profesional. Dengan mendapatkan orang yang tepat, kita sama dengan berinvestasi dengan menghadirkan seorang pengelola SDM yang akan sangat berguna untuk mempercepat perkembangan perusahaan. Meskipun ada juga sebagian orang yang beranggapan bila terlalu dini menghadirkan pengelola SDM sama saja akan membuat pendiri perusahaan kehilangan sentuhannya pada budaya perusahaan. Seorang pendiri perusahaan juga akan melewatkan pelajaran tentang bagaimana berurusan dengan orang-orang. Di sisi lain menjadi pemilik sekaligus sebagai seorang manajer SDM di masa awal perusahaan berdiri akan memaksa seseorang untuk belajar lebih banyak tentang bekerja dengan karyawan secara langsung dalam menyelesaikan masalah. Namun jika memang keuangan perusahaan memungkinkan, akan lebih baik jika kita sesegera mungkin mencari seseorang untuk membantu kita walaupun karyawan yang kita miliki kurang dari 15 orang. Bagaimanapun konsep tradisional mengenai struktur organisasi bisnis harus dibuang jauh-jauh untuk dapat mengikuti perkembangan bisnis dan diganti dengan sesuatu yang tidak dibatasi, sesuatu yang mudah beradaptasi dan tentunya lebih segar. Hal ini akan membuat para karyawan siap dan mau untuk berimprovisasi, memotivasi diri sendiri, serta bekerja secara independen.


Pada saat ini HR dapat berkembang dengan sendirinya. Perkembangan bisnis dewasa ini menuntut peran HR yang dapat bekerja secara multitasking untuk dapat bertahan di tengah persaingan bisnis yang kian hari semakin kian ganas. Peran HR yang dituntut untuk dapat melakukan pekerjaan multitasking membuat timbulnya kepentingan untuk menggunakan sebuah sistem yang membantu pekerjaan HR. Sistem seperti HRIS Cloud saat ini sangat membantu dan mempermudah pekerjaan HR. Manajemen personalia HRD dapat terselesaikan secara mudah dan cepat, dengan hasil yang akurat. 


Peran manajemen sumber daya manusia dalam bisnis Startup pada dasarnya sama seperti pada organisasi yang lebih besar, hanya saja dengan volume pekerjaan yang lebih sedikit. Itu sebabnya kita perlu membuat solusi pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang jelas dari awal. Masalah-masalah yang ditangani seorang HRD seperti masalah pemberian gaji, tidak dapat ditangani sembarangan. Sekali kita menghadirkan seorang HRD di perusahaan, kitda akan segera mengetahui mengapa solusi pengelolaan manajemen sumber daya manusia harus menjadi prioritas utama untuk bisnis startup kita.


Guno Display

Selain sebagai penampung aspirasi karyawan, HRD juga akan sangat membantu ketika merekrut seorang karyawan baru. Untuk kesuksesan bisnis startup, sebagaimana  perusahaan yang lain, faktor paling penting adalah kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Bagamainapun mempunyai karyawan yang berkualitas lebih berharga daripada jumlah kuantitas karyawan. Ini yang paling penting. Dengan mempunyai HRD yang berpengalaman memungkinkan perusahaan mendapatkan calon karyawan yang berkualitas. Tidak hanya sampai di situ, karena setelah perekrutan hal penting lainnya adalah perlu melatih karyawan baru untuk menempati posisi mereka serta membuat mereka terbiasa dengan budaya perusahaan yang ada. Dan itu sesungguhnya adalah sebuah tanggung jawab besar, pegawai yang lain mungkin dulu tidak punya waktu untuk itu karena sebagai perusahaan kecil mereka masing-masing telah memiliki tanggung jawab besar.


Ketika perusahaan startup kita mulai berjalan, akan ada banyak dokumen yang terkait dengan aktivitas setiap karyawan. Laporan pekerjaan, laporan proyek, laporan keuangan, ulasan kinerja, resolusi masalah dan segudang dokumen lainnya. Dokumen-dokumen itu perlu diatur secara terorganisir agar mudah untuk dilacak kembali karena pada saat-saat tertentu akan dibutuhkan kembali. Tidak mungkin kita menangani itu semua. Seseorang harus berada disana, dan HRD adalah pilihan yang paling jelas.


Skalabilitas startup merupakan hal yang selalu dikaitkan dengan pertumbuhan dan perkembangan bisnis startup. Bisnis startup sering kali terlambat dalam memahami arti kata “kelincahan” dan memasukkannya ke dalam perkembangan perusahaan mereka. Padahal, kelincahan adalah karakter yang paling diinginkan oleh banyak bisnis besar. Dalam hal ini, kelincahan yang dimaksud adalah kemampuan dalam menggunakan dana sekecil apapun, menjawab segala tantangan secara memuaskan, atau memecahkan masalah bahkan sebelum mereka muncul. Dengan kata lain, level skalabilitas startup harus terus ditingkatkan pada bisnis mereka. Banyak langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai skalabilitas startup tersebut, salah satu yang cukup penting adalah melibatkan peran HR. Bagaimana pun juga, masa depan startup terletak di tangan para SDM-nya, di mana HR memiliki keahlian untuk “menemukan” SDM terbaik bagi suatu startup. 


Intinya ada 3 hal yang merupakan peran HR dalam skalabilitas startup. 

1. Optimalkan Proses Rekrutmen Karyawan.

2. Mempsiakan Pertumbuhan Bisnis Perusahaan.

3. Membantu Transisi Model Bisnis.


Pada masa awal bisnis berkembang, pebisnis akan diuntungkan dengan fleksibilitas bisnis mereka. Karyawan mudah untuk bergerak aktif dan tugas mereka masih dapat mengikuti arah bisnis. Hal ini juga yang akan menghilang ketika bisnis mulai membentuk organisasi masing-masing. Ketika sebuah startup memberikan pangkat, mengatur job descriptions, dan mulai menunjukkan skema organisasi, maka hal ini akan membatasi kelincahan dan daya adaptasi seorang karyawan. Skalabilitas HR juga akan penting ketika terjadi transisi dari satu model bisnis ke model bisnis lain. Hal ini membuat model lama menjadi mudah dilupakan sehingga model baru dapat dilakukan dengan mudah.


Konsep tradisional mengenai struktur organisasi bisnis harus dibuang jauh-jauh untuk dapat mengikuti perkembangan bisnis dan diganti dengan sesuatu yang tidak dibatasi, sesuatu yang mudah beradaptasi dan tentunya segar. Hal ini akan membuat para karyawan siap dan mau untuk berimprovisasi, memotivasi diri sendiri, serta bekerja secara independen.


Have a nice day.


Guno feed

Notes: Dari berbagai sumber. Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. 








Guno Artikel

Posting Komentar untuk "PERNAH ANDA MENDENGAR PERUSAHAAN STARTUP?"