SAAT BERKUMPUL DENGAN PARA TEMAN MANAJER HRD

Dapat bertemu dan berkumpul dengan teman-teman para Manajer HRD dimanapun berada, adalah merupakan hal yang sangat menyenangkan dan harus dinikmati. Maklum, setiap harinya mereka sangat disibukkan dengan banyaknya tugas yang harus dikerjakan. Dapat berkumpul baik dengan yang sesama para teman pria, atau wanita, atau campuran keduanya, sama saja. Walaupun tentu saja ada hal-hal yang spesifik yang membedakan antara keduanya.

                              

Bertemu dengan mereka, kalau ditilik dari pandangan secara umum, ya sama saja bila kita bertemu dengan teman di masyarakat pada umumnya: Asyik, penuh canda tawa, serta saling berbagi informasi. Namun bertemu dengan sekumpulan ibu-ibu dapat dipastikan lebih ramai bila dibandingkan bertemu dengan para bapak-bapak. Maklum, para wanita lebih ceriwis. Hihihihi..

Guno Display

Bertemu dengan para Manajer ini pada dasarnya dibagi dalam tiga macam pertemuan.

1. Pertemuan formal, yang khusus membahas tentang keilmuan, dalam hal ini ilmu HR (Human Resource), atau regulasi "yang sedang in". 

2. Pertemuan semi formal, yaitu pertemuan di acara formal yang tidak bersikap kaku seperti: Aniversarry PHRD, resepsi pernikahan anak teman, factory visit.

3. Pertemuan tidak formal: Ketemu di jalan, di mall, di acara nonton bareng di bioskop, atau di tempat tertentu.

Diantara ketiga macam pertemuan tadi, pertemuan semi formal yang paling ramai. Maklum disamping itu merupakan pertemuan yang wajib diikuti sehingga teman yang lain juga datang, suasananya terasa sangat santai, dan bergembira ria.

Para Manajer HRD adalah para manusia unik. Mereka adalah orang-orang yang cerdas, jeli, dan cekatan. Tingkat pendidikan formalnya rata-rata tinggi, pendidikan non formalnya juga tinggi. Mempunyai skill dan kompetensi yang tinggi pula. Dihormati kadang malah ditakuti di lingkungan perusahaan, terutama oleh para karyawan.

Mereka membawahi ratusan hingga ribuan karyawan. Saat saya menjadi pengurus, jumlah karyawan terbanyak di PT. Pans Brothers dengan jumlah karyawan sekitar 27 ribu orang.

Padahal nyatanya mereka bukan merupakan sekolompok orang yang berpembawaan kaku. Mereka rendah hati, suka senyum, suka menolong, suka berbagi ilmu (utamanya dalam hal menggembleng karyawan), suka memberikan empati. Bahwa mereka "ditakuti" itu wajar saja karena bila di perusahaan mereka harus bisikap tegas dan menjujung tinggi kedisiplinan. Bayangkan, kalau Manajernya saja tidak tegas dan disiplin apa jadinya dengan para karyawannya?

Guno feed

Have a nice day.

 

Guno Artikel