BAGAIMANA TANTANGAN FRESH GRADUATE LULUSAN ERA PENDEMI DALAM MENCARI PEKERJAAN?
Persoalan yang sangat menarik untuk dibahas di masa pandemi ini adalah "Bagaimana caranya para lulusan baru, entah itu dari tingkat Sarjana, Diploma, atau SLTA mencari kerja?"
Seperti yang kita ketahui bersama di masa pandemi ini banyak pekerja yang justru kehilangan pekerjaan dan mata pencarian. Dengan demikian mereka menjadi pesaing bagi para pencari kerja utamanya dari para pencari kerja pemula. Yang jelas dari pencari kerja karena terkena pemutusan hubungan kerja tadi relatif lebih berpengalaman dalam hal bekerja. Namun demikian mereka kebanyakan juga mempunyai kekurangan diantaranya faktor usia yang tidak muda lagi, serta dari segi penguasaan ilmu yang tidak up to date.
Dengan demikian sebagai fresh graduate lulusan pandemi, harus dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam menemukan peluang pekerjaan yang tersedia. Sebab masih banyak beberapa perusahaan yang secara terbuka masih memberikan lowongan pekerjaan bagi pelamar untuk menempati posisi tertentu. Dan tentu saja lowongan pekerjaan ini diumumkan menggunakan media sosial, melalui LinkedIn, atau pesan berantai melalui WA, dan sebagainya. Oleh karena itu para pencari kerja harus berlomba-lomba mengambil peluang yang ada. Tentu saja juga harus pula berusaha membekali diri dengan keahlian, kompetensi, dan sebagainya yang mumpuni.
Tak jarang beberapa lowongan pekerjaan yang menghendaki meskipun fresh graduate lulusan di era pandemi yang telah memiliki sejumlah pengalaman. Kondisi ini pasti tidak mudah bagi para lulusan SMA maupun Universitas dengan minimnya pengalaman. Nyatanya, kemampuan menjalin networking, kemampuan berkomunikasi , serta paham teknologi, menjadi kebutuhan yang kerap ditanyakan pada saat melamar pekerjaan.
Pencarian lowongan pekerjaan dapat dicari dari mencari peluang lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian masing-masing melalui situs penyedia lowongan pekerjaan yang terpercaya. Pentingnya memilih pekerjaan melalui situs terpercaya bisa membantu terhindar dari penipuan.
Banyaknya rekruter mencari tenaga kerja melalui media sosial, seperti di LinkedIn, dan sebagainya, seharusnya dapat menjadi peluang untuk bisa cepat mendapat pekerjaaan. Namun, mau tidak mau harus membangun portofolio online yang bagus terlebih dahulu. Untuk bisa punya portofolio di LinkedInmisalnya, adalah demi menarik perhatian para rekruter.
Setelah membangun personal branding yang bagus, selanjutnya perlu melatih kemampuan untuk bersikap responsif. Oleh karena itu, memiliki kepekaan terhadap pekerjaan, seperti memiliki empati dan kepedulian membantu rekan kerja ketika mereka membutuhkan bantuan tanpa diminta. Adaptasi dengan pola kerja yang lebih dinamis dengan sikap responsif sangat baik untuk pengembangan karir fresh graduate lulusan pandemi.
Menyiapkan diri pada tahap wawancara kerja merupakan bagian penting dalam melamar pekerjaan. Dan jangan kaget, bila wawancara dilakukan secara virtual. Tentu saja ini merupakan wawancara yang gampang-gampang susah. Dan barangkali ada yang baru pertama kali menjumpai wawancara dengan model begini. Jadi harap berhati-hati. Perlu diketahui jika telah sampai pada tahap wawancara, artinya perusahaan telah memberikan ketertarikan sejauh 50 persen pada dokumen lamaran yang telah dilampirkan sebelumnya, yaitu resume dan curriculum vitae (CV).
Dalam wawancara secara virtual, harus memperhatikan koneksi internet agar stabil hingga kemampuan mengoperasikan aplikasi yang digunakan. Latihlah kemampuan dalam bertutur kata. Ini juga merupakan soft skill yang tidak luput dalam penilaian.
Posting Komentar untuk "BAGAIMANA TANTANGAN FRESH GRADUATE LULUSAN ERA PENDEMI DALAM MENCARI PEKERJAAN?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.