Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BERSERAH DIRI KEPADA TUHAN

Suatu hari Sultan Abdul Hamid II dari Ottoman sedang berbicara dengan stafnya yang bernama Basya. Setelah selesai membicarakan masalah tugas negara, Basya menyampaikan bahwa ada orang yang tampaknya gila yang ingin menghadap Sultan. Orang itu mengatakan dan mengaku bahwa Sultan mempunyai hutang padanya. Bagaimana itu mungkin, seorang Sultan mempuyai hutang kepada seorang rakyat biasa. Orang itu sudah diberi uang tapi dia tidak mau pergi, dan ngotot ingin  bertemu dengan Sultan. Tentu saja Sultan sendiri heran.  Tapi dasar si Sultan seorang yang  bijaksana, orang itu malah disuruh masuk untuk menemuinya. 


Orang itu namanya Faisal. Penampilannya biasa saja, tidak seperti orang gila. Agak grogi juga dia saat bertemu dengan Sultan di negaranya.


Sultan mengamati Faisal sejenak dan bertanya: "Kapan aku berhutang kepadamu anakku?"


Sebelum menjawab Faisal sedikit bercerita bahwa dia adalah seorang pedagang yang kemudian bangkrut dan banyak memiliki hutang, sampai hutang itu serasa mencekiknya. Dia setiap malam sebelum tidur berdoa kepada Allah SWT meminta pertolongannya.


Basya merasa tidak sabar. Dia menyela dan bertanya kepada Faisal bagaimana Sultan bisa berhutang padanya?  Faisal bersikukuh berkata bahwa tadi sudah dikatakan setiap malam sebelum tidur dia berdoa kepada Allah SWT. Namun ternyata kemarin malam dia malah mimpi didatangi oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda: "Katakan kepada Hamid (Sultan) katakan padanya bahwa dia setiap malam bershalawat padaku namun kemarin malam dia lupa bershalawat. Pergilah kepadanya dan katakan keperluanmu padanya. " 


Sultan kaget. Dengan susah payah Sultan berdiri. Beliau sedang sakit dan berdiri dengan memakai tongkat. Dia memandangi Faisal dengan ekspresi tertegun namun serius. Sultan berkata dalam hati, orang ini bukan pembohong, bukan penipu, bukan seorang pendusta.


Guno Display

Ada pancaran  rasa penasaran di wajah Sultan, "Bagaimana beliau bersabda?" 


Faisal menyampaikan, "Nabi berkata: "Wahai Hamid.." Faisal belum sempat melanjutkan perkataannya Sultan mengatakan, "stop.." lalu sultan memberikan kepadanya sekantong uang.


Sultan berkata lagi, "Tolong ulangi lagi bagaimana beliau bersabda?"


Faisal menyampaikan, Nabi berkata: "Wahai Hamid.." Faisal belum sempat melanjutkan perkataannya Sultan mengatakan,  "Stop.." lalu Sultan memberikan kepadanya sekantong uang lagi.


Sultan berkata lagi, "Tolong ulangi lagi bagaimana beliau bersabda?"


Faisal menyampaikan, Nabi berkata: "Wahai Hamid.." Faisal belum sempat melanjutkan perkataannya Sultan mengatakan,  "Stop.." lalu Sultan memberikan kepadanya sekantong uang lagi.


Sultan berkata lagi, "Tolong ulangi lagi bagaimana beliau bersabda?"


Faisal menyampaikan , Nabi berkata: "Wahai Hamid.." Faisal belum sempat melanjutkan perkataannya Sultan mengatakan,  "Stop.." lalu Sultan memberikan kepadanya sekantong uang lagi.


Tanya jawab seperti itu berlangsung sampai 4 kali. Di sela-sela tanya jawab ekspresi wajah Sultan tampak campur antara bingung, takjub, takut, dan terguncang.


Basya malah yang menjadi tidak sabar dan dia menyela dan berkata kepada Faisal, "Belum cukupkah uang yang kau terima?" 


Faisal menjawab, "Cukup tuan Basya dan aku akan segera melunasi semua hutangku."


Sultan menimpali dengan berkata lirih," Semoga keselamatan menyertaimu."


Setelah Faisal pergi, Basya berkata kepada Sultan bahwa hampir saja dia menghabiskan uang Sultan.


Guno feed

Sultan berkata, "Kau bicara apa Basya? Demi Allah andaikan Faisal minta seluruh harta dan jabatanku maka akan kuberikan semua kepadanya. Aku akan berikan segalanya kalau itu perintah Allah beserta Nabi." 


"Kemarin malam aku sedang bekerja sampai larut malam, sehingga akupun tertidur di meja kerja dan aku lupa bersalawat rutinku kepada Nabi. Aku bersalah Basya. Semoga Allah mengampuniku."


Dan Basya pun menjadi menangis karenanya. Betapa Allah SWT dan Nabi adalah segalanya.




NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.




Guno Artikel

Posting Komentar untuk "BERSERAH DIRI KEPADA TUHAN "