PERNAH MENDENGAR TRI SUAKA CHANNEL?
Dapat diduga bahwa para pembaca blog saya ada yang sudah tahu Tri Suaka Channel. Maklum, Tri Suaka Channel pernah mendapatkan 7,63 juta subscriber serta mendapat sekitar 1,4 juta follower. Ketenarannya diperoleh dari hasil mengamen di berbagai kafe di Yogyakarta, dengan lama menyanyi di Pendopo Lawas, Yogyakarta. Dia sering disebut Penyanyi Cover karena menyanyi dari hasil remake (menyanyi ulang) dari beberapa lagu yang sempat terkenal di masyarakat. Kebetulan juga Tri Suaka mempunyai kemampuan olah vokal yang baik sehingga penampilannya dalam menyanyi selalu dapat menghibur hati orang lain. Kalau dilihat di youtube dia selalu banyak dikerumuni penonton dari klasemen para remaja. Dapat diduga itu adalah segerombolan anak mahasiswa di sana. Dia pandai memilih lagu yang disukai oleh para remaja.
Dikutip dari laman Ziqi.id Tri Aji Suaka nama asli dari penyanyi ini yang lahir pada tanggal 16 Mei 1994 di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Awalnya, Tri Suaka mempunyai mimpi untuk menjadi seorang polisi hingga sempat mengikuti tes untuk mengejar cita-citanya tersebut namun gagal. Hingga kemudian, dia merantau ke Yogyakarta dan mulai “ngamen” di kafe-kafe kota Gudeg tersebut. Tak disangka, karakter suaranya disukai banyak orang dan secara perlahan dapat mengubah jalan hidupnya. Ketika mannggung di Pendopo Lawas, Alun-alun Utara Yogyakarta, pengunjung kafe terpesona dengan suara khas Tri Suaka yang juga mahir bermain gitar. Dia sangat pandai membangun komunikasi dengan para penonton aksinya. Kemudian sejak tanggal 21 Oktober 2015, Tri Suaka membuat channel Youtube bernama Tri Suaka Channel dan mulai aktif membagikan aksinya ketika bernyanyi di Pendopo Lawas. Tak disangka, lagu-lagu cover yang dibawakannya viral dan membuat kanal YouTubenya yang sangat terkenal terutama di masyarakat kaum kawula muda itu. Dari sekian banyak konten yang viral dari Tri Suaka, lagu Buih Jadi Permadani yang dibawakannya bersama Nabila Maharani dan Zinidin Zidan menjadi salah satu yang paling sukses. Lagu dari band EXISTS asal Malaysia tersebut kini telah ditonton hingga lebih dari 79 juta kali. Penyanyi cover sangat riskan terkena kom mplain royajti dari pengarang lagu aslinya.
Tak hanya piawai membawakan lagu orang lain dengan versi Tri Suaka, dia juga dikenal sebagai musisi yang jago membuat lagu. Umumnya, lagu-lagu ciptaannya bernuansa pop melayu dengan lirik-lirik menyentuh yang bakal membuat pendengarnya merasa “terkasih-kasih.” Tri Suaka baru saja merilis lagu ciptaannya berjudul Sia-sia Berjuang dan Tunggulah Kasih. Dua lagu tersebut dinyanyikan oleh Zinidin Zidan dan langsung trending di YouTube setelag dirilis akhir Desember 2021 ini. Adapun lagu Tri Suaka terbaru berjudul Ku Tunggu Engkau Di Surga baru saja dirilis tanggal 29 Desember 2021 dan sudah bisa ditonton video klipnya di kanal YouTube MSI Record. Lagu-lagu lain Tri Suaka yang sempat menjadi hits antara lain Aku Bukan Jodohnya (2021), Menua Bersamamu (2020), Ikhlasku Bahagiamu (2020) dan masih banyak lagi. Ketika mengadakan live show sedang menyanyi sering mendapat kunjungan mendadak dari beberapa artis terkenal diantaranya dari Charly van houten, Anji, dan Ary (volalis grtup band Goliath). Singkat kata, Tri Suaka cs berpotensi menjadi potensi menjadi masa depan yang menjajikan.
Namun seperti bunyi pepatah "sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya akan tergelincir juga". Baru-baru ini Tri Suaka dan Zanidin Zidan mendapat somasi dari Andika vokalis Kangen Band yang membawakan (memparodikan) Lagu "Penantian Yang Tertunda" dan "Selingkuh" dari Rizal vokalis Grup Band Armada. Banyak Nitizen yang menilai mereka tidak menghargai artis penyanyi yang lebih senior. Somasi diberikan untuk memberi efek jera kepada mereka berdua. Somasi dalam bentuk permintaan maaf secara terbuka selama 3 hari di kanal terkenal di tanah air. Gegara peristiwa ini subscriber mereka berkurang sampai puluhan ribu orang.
Dalam wawancaranya dengan Uya Kuya di Youtube, Andika menanggapi secara bijak serta berpandangan secara dewasa dan luas untuk menyikapi terjadinya masalah itu. Bagaimanapun Andika yang pernah berjuang dari bawah di Lampung sangat merasakan susahnya mendapatkan sebuah kesuksesan. Mendapatkan sebuah kepercayaan. Dia merasa sangat menyayangkan sebuah tindakan kecil dapat menghancurkan kesuksesan yang sudah dibangun dengan sangat susah payah itu. Selain itu, kata Andika, disadari atau tidak, tindakan itu menunjukkan seberapa kualitas level dari Tri Suaka dan Zidan. Tindakannya menjadi sebuah bumerang bagi mereka.
Saya dulu pernah menulis begini:
Karena ada tugas rumah tangga yang tidak bisa ditinggalkan, dia sering terlambat datang di tempat pekerjaan, dia minta ijin kepada Majikannya untuk datang terlambat di tempat pekerjaannya. Namun dia berjanji akan menggantinya dengan mengundurkan jam pulangnya sesuai dengan lamanya keterlambatan pada hari itu tanpa dihitung sebagai jam lembur. Majikannya yang terkenal sangat bijak itu memperbolehkannya karena dinilai tidak merugikannya soal lamanya waktu kerja. Tapi Majikannya meminta agar setiap dia terlambat datang menancapkan paku kepada kayu yang telah disediakan. Singkat cerita setelah genap sebulan, dihitunglah berapa luka kayu bekas paku tersebut ditancapkan. Ternyata jumlahnya ada 13. Dan kemudian Majikannya menerangkan apa pelajaran yang dapat diambil dari permintaannya itu? Kesalahan yang pernah kita perbuat, meskipun telah mendapatkan maaf dan ampunan dari yang bersangkutan, tetap saja meninggalkan bekas yang tidak akan mudah dihilangkan.
Dan itulah bahaya yang sebenarnya. Prie GS seorang budayawan dan penulis dari Semarang mengatakan: "Bahaya yang sesungguhnya adalah ketika bahaya tidak lagi dianggap bahaya."
Bagaimanapun kita ikut menyesalkan terjadinya peristiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi itu. Sebab kejadian itu dapat menjadi sebuah preseden yang buruk yang tidak dapat dengan mudah dilupakan.
Have a nice day.
Notes: Sumber Ziqi.id
Posting Komentar untuk "PERNAH MENDENGAR TRI SUAKA CHANNEL?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.