Metode dibalik mengundang inspirasi dan perlu
Ketika sakit parah, terasa betapa susahnya saya mengancingkan baju. Lazimnya mengancingkan baju ya biasanya urut dari atas ke bawah. Karena hasilnya selalu sering tidak benar, tidak tepat, ya jadinya bikin gemes juga. Tapi lazim bukanlah aturan baku. Hanya umumnya saja. Biasanya. Lha daripada salah terus hasilnya, maka kugunakan saja metode dibalik ini.
Kelaziman itu kulanggar. Kutabrak aturannya. Yang penting kan hasilnya. Maka baju itu kukancingkan dengan cara dibalik dari bawah ke atas. Tidak apa. Yang penting kan hasilnya bisa tertata dengan baik dan rapi. Lha daripada hasilnya selalu tidak benar dan repot?
Begitu juga ketika menghadiri pernikahan (menyumbang). Biasanya ketika kita datang, para tamu sudah berjubel untuk bersalaman dengan mempelai. Mengantri. Nah, daripada bengong menunggu entah sampai kapan, mendingan pada saat datang ya langsung makan saja dulu. Apakah ini menyalahi aturan? Tidak juga. Boleh? Kenapa tidak? Hanya tidak lazim. Itu saja. Setelah makan baru menyalami mempelai pengantin. Agak longgar malah. Begitupun ketika kita makan tadi, situasinya ya masih longgar. Ketika diajak foto bersamapun ya situasinya sama, sudah longgar.
Dalam pembuatan film juga begitu. Sering melompat-lompat. Shooting tidak harus berurutan. Kadang pengambilan gambar malah dari urut belakang. Sutradara kenamaan Steven Spielberg dan lain-lain sering menggunakan tehnik melompat-lompat ini. Bahkan shooting bisa dari akhir cerita. Sydney sheldon dari kalangan novelis termasuk yang suka memakai metode ini. Dan karya mereka tetap menakjubkan, manawan, meski cerita berkelas Thriller pun ya begitu, apalagi yang cerita biasa-biasa saja. Nyatanya alur ceritanya dapat tampil menarik meski bercerita dalam bertutur di alur yang melompat-lompat itu. Tentu saja gambaran ceritanyapun tetap utuh. Tidak mengganggu untuk dinikmati.
Begitu juga dalam mengambil suatu keputusan, tidak harus berurutan sesuai strukur. Bisa langsung berkompromi dengan masalah.
Metode ini sesungguhnya hasil kreatifitas. Meski terkesan serabutan, harus tetap masuk dinalar. Teknisnya bisa diluar kebiasaan. Out of the box. Butuh keberanian dalam mengambil keputusan. Dan biasanya cepat dalam melakukan esekusi. Hasilnya kadang-kadang malah di luar dugaan, mengalahkan dari yang secara biasanya, yang bercerita biasa-biasa saja. Penggarapan yang secara demikian bahkan kadang ada daya kejut di situ. Menemukan hal baru. Tapi ya harus tetap dalam koridor norma-norma yang ada. Kalau tidak ya berabe, harus mengacu pada tujuan semula. Karena setiap keputusan selalu mengandung konsekuensi. Jadi harus hati-hati. Kalau tidak hasilnya bisa kontra produktif. Tidak tepat sasaran. Dulu ada teman SMA yang mau mengajak minggat ceweknya gara-gara hubunganya tidak direstui orang tua. Dia berprinsip, orang tua oke boleh tidak setuju, tapi kalau Tuhan setuju mau apa? Jadi menurut dia solusinya cari yang praktis dan efektif, mengajak pacarnya minggat. Memakai metodenya dibalik. Tapi kubilang: “Iya. Tapi itu sih bukan solusi,” kataku ” tapi malah nambah masalah.”
Metode dibalik sering dipakai oleh para penemu saat menemukan teknis penemuannya, seperti penemu listrik, telepon, telegraph, radio, dan sebagainya. Begitu juga pegawai kantor pajak biasa menggunakan metode dibalik dalam menghitung pajak untuk mengetahui kebenaran hitungan pajak sebuah wajib pajak.
Metode dibalik adalah dalam rangka menjaga marwah ketepatan dalam menjawab problema, kehormatan, eksistensi diri, mengeksplorasi talenta dan kecerdasan intelgensia. Bahkan untuk mendapatkan pendapatan. Meski taknisnya tidak lazim. Polanya pakai pola out of the box. Bukan spekulasi sembarangan. Bisa dipertanggungjawabkan.
Yang nyata dalam dunia HR adalah tukar hari libur kerja karyawan. Dengan tukar hari libur yang disepakati dengan karyawan akan menghemat beaya tambat labuh Kapal (yang produk ekspor), mempercepat kiriman barang, mengefektifkan libur karyawan, dan memberikan waktu yang lebih leluasa untuk pendinginan dan pemeliharaan mesin produksi, disamping menguntungkan si pekerja. Tukar hari libur kerja misalnya tanggal merah jatuh hari Selasa. Maka diaturlah hari Selasa tetap masuk kerja seperti biasa, namun hari Jum’atnya yang libur. Karyawan pasti sangat senang mendapat libur kerja selama tiga hari berurutan: Jum’at-Sabtu-Minggu. Long weekend.
Bisa jadi berangkat dari ide itu. ATM BCA disamping untuk mengambil uang juga bisa untuk setor uang. Praktis, efesien. Beaya mesinnya tentu mahal. Tak apa. Tetapi dari segi pemanfaatannya patut diacungi jempol. Kreatif. Memang ide lebih elok bila bisa mencuat ketika kita menjadi nomor satu.
Metode dibalik didasari pernyataan “Agar bisa begitu, maka.. “. Bukan dari pertanyaan “Mengapa bisa begitu?”.
Di jaman sekarang pun ada banyak yang terbalik tapi nyatanya bisa jalan. Dulu profesi kerja jadi tukang ojek jadi cemoohan. Sekarang tidak malu cari kerja jadi ojek on line, malah antre. Dulu pembeli cari toko/penjual/barang, sekarang penjual/barang yang cari pembeli. Kita tak lagi perlu ke super market, tapi barang akan diantar ke rumah.
Misteri terbesar dan saat ini masih menjadi rahasia Alloh SWT dan yang masih diikuti oleh umat Islam adalah gerakan Tawaf dalam memutari Ka’bah, kok oleh Alloh SWT diperintahkan terbalik dari perputaran arah jarum jam, dari arah kanan ke kiri? Hanya Tuhan yang tahu.
Have a nice day.
NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
I
Posting Komentar untuk "Metode dibalik mengundang inspirasi dan perlu"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.