TAMPIL FENOMENAL BUKAN SUATU KEBETULAN
Kita tentu mengenal, setidaknya pernah mendengar nama Elvis Presley, Beatles, Michael Jackson, Bruce Lee, Muhamad Ali, Film James Bond, dan sebagainya. Kalau di Indonesia ada grup band Koes Plus, Panbers, atau artis penyanyi Broery Marantika, Erni Johan, Teti Kadi, dan sebagainya. Mereka adalah para artis yang terkenal pada masanya. Mereka menjadi fenomenal. Mengapa bisa jadi begitu?
Menjadi fenomenal mempunyai mempunyai efek yang bagus. Mereka menjadi cepat terkenal dan dikenang di sepanjang masa. Dikenang tidak hanya di masa itu, tapi juga oleh sekelompok masyarakat, tapi malah oleh semua lapisan masyarakat. Yang artis tingkat internasional tentu dikenang oleh masyarakat dunia.
Para artis baru boleh bermunculan kapan saja. Silahkan berdatangan. Silahkan membuat karya yang menakjubkan, yang mengherankan orang. Namun biasanya mereka tidak dapat bertahan lama, meskipun bermasa lebih dari dua atau tiga tahun, namun akhirnya tenggelam juga. Lain dengan artis yang menjadi fenomenal. Mereka tetap dikenang sepanjang masa.
Sangat benar bahwa untuk dapat menjadi artis fenomenal harus mempunyai karya yang menakjubkan. Yang dapat membuat orang kagum. Yang dapat mendatangkan kharisma. Sehingga kebisaannya membuat dia dapat menyingkirkan ketenaran para artis pendatang baru lainnya yang jumlahnya sangat banyak sekali.
Mereka yang menjadi artis fenomenal pasti memiliki keunikkan. Faktor inilah yang membuat mereka selalu dikenang di sepanjang masa. Bahwa semua sudah dipersiapkan pasti begitu. Namun ada juga yang sudah dipersiapkan dengan baik tidak bisa menjadi fenomenal. Agaknya faktor keberuntungan ikut berperan.
Namun kita pasti setuju bahwa faktor keberuntungan tidak dapat didapat karena penampilan yang asal-asalan. Keberuntungan tetap terjadi karena adanya niat dan strategi tertentu. Tidak mungkin tidak berbuat apa-apa tapi dapat mendapatkan sesuatu. Tidak ada asap kalau tidak api. Bahwa apa yang didapat ternyata melebihi dari apa yang diperkirakan, itulah keberuntungan.
Keberuntungan tentu lain dengan kebetulan. Kosakatanya memang berbeda. Tapi keberuntungan bisa saja didapat karena adanya kebetulan.
Dari beberapa contoh di atas faktor kebetulan terasa sangat berperan penting. Mereka yang tersebut di atas tampil sebagai pembaharu dari apa yang ada pada masa itu. Mereka menjadi penggebrak dari apa yang ada.
Apa yang ada sudah dirasa monoton dan banyak orang yang sudah menjadi bosan karenanya. Oleh karena itu tentu dengan adanya artis pendatang dengan menawarkan tampilan serta selera yang bagus lantas dapat menjadi fenomenal. Mereka menjadi cepat terkenal. Menjadi idola baru.
Mungkin semula ada yang meremehkan dengan mengatakan paling tidak lama. Namun anggapan mereka salah. Ternyata mereka dapat bertahan lama. Bahkan melewati berbagai generasi mendatang.
Pendatang baru memang bermunculan. Bahkan dengan membawa berbagai alternatif pilihan yang bagus. Namun itu tidak menggoyahkan mereka yang tampil sebagai pembeda pertama. Masyarakat tetap memberikan stempel fenomenal kepada mereka. Semakin banyak pesaing yang bermunculan semakin memperkokoh posisi mereka.
Tentu saja dengan predikat yang diterima mereka menjadi kaya raya. Bahkan royalti yang mereka terima dapat dirasakan sampai ke anak cucu. Namun, betapapun kesuksesan yang mereka terima terasa sangat mengesankan ketika nama mereka menjadi fenomenal. Itu dipastikan tidak mudah hilang. Akan bertahan sampai ke berbagai generasi mendatang. Ini sebuah prestasi yang berimbas pada prestise.
Tidak hanya itu, mereka juga bisa menjadi inspirator bagi orang lain. Tidak hanya tentang keahliannya tapi juga tentang kejeliannya sehingga dapat menjadi fenomenal. Bisa merebut simpati banyak orang. Bisa mengalahkan banyak pesaing. Bisa menghipnotis banyak orang.
Intinya memang jangan menyia-nyiakan kesempatan. Membiarkan kesempatan lewat sama saja mempersilahkan sebuah kesempatan direbut oleh orang lain.
Kegagalan bisa saja membayangi. Tapi permasalahannya harus dicermati. Karena bisa saja yang terjadi hanya rasa kurang puas dari si pelaku. Padahal bisa saja masyarakat memandangnya tidak dari situ. Mereka berani tampil saja sudah dinilai hebat oleh masyarakat. Dengan demikian sudut pandang mereka berbeda.
Tapi para tokoh fenomenal ini sangat menyadari bahwa eksistensi mereka dapat tumbuh kuat karena kefanatikkan fans. Tanpa adanya kefanatikkan fans mereka bukan apa-apa.
Kehancuran para tokoh fenomenal terkadang dari diri mereka sendiri. Kalau terjadi begitu, masyarakat yang gantian menjadi penonton.
NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "TAMPIL FENOMENAL BUKAN SUATU KEBETULAN "
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.