PERANAN IQ, EQ, DAN SQ DALAM PERGAULAN DENGAN SESAMA MANUSIA
Setiap manusia yang lahir sudah diberi modal oleh Tuhan berupa kecerdasan. Dan setiap orang mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda itu wajar, tidak perlu heran. Tingkat kesuksesan seseorang sering dihubungkan dengan tingkat kecerdasannya, itu juga wajar, meskipun yang mendominasi penentuannya bukan nilai tingkat tinggi rendahnya kecerdasan tapi cara menggunakan tingkat kecerdasannya.
Dan yang seperti kita ketahui, manusia mempunyai kecerdasan berpikir (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ), serta kecerdasan sosial (SQ). IQ adalah kemampuan seseorang dalam bernalar dan memecahkan masalah dengan menggunakan unsur-unsur matematiks dan logika. Kecerdasan intelektual ini juga mewakili kemampuan dalam pemrosesan visual dan spasial, pengetahuan tentang dunia, serta kekuatan ingatan. Sementara, EQ adalah kemampuan seseorang dalam memahami, mengendalikan, mengevaluasi, dan mengekspresikan emosi. Kecerdasan emosional ini juga berpusat pada kemampuan, seperti mengidentifikasi emosi, mengevaluasi perasaan orang lain, mengontrol emosi sendiri, membayangkan perasaan orang lain, komunikasi sosial, dan berhubungan dengan orang lain. Para ahli menyebutkan, kalau kecerdasan emosional tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual. Kecerdasan emosional bahkan bisa jadi prediksi yang lebih akurat untuk menentukan kesuksesan dan kualitas hidup seseorang.
Kecerdasan spriritual (SQ), yaitu kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif. SQ merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu. Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna. Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya. Dengan demikian SQ adalah kemampuan seseorang untuk dapat memahami arti hidup. Hal ini menyangkut hubunganmu dengan Tuhan.
Para ahli berpendapat faktor genetik berperan dalam pembentukan IQ sehingga dapat dibawa sejak lahir. Namun, faktor lingkungan juga dianggap mempunyai pengaruh yang kuat dan dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan ketika didapat dalam proses akademik. Sementara, EQ dapat diajarkan, diasah, atau diperkuat kapan saja, terutama sejak dini dengan memberi pendidikan karakter, memodelkan perilaku positif, mendorong untuk berpikir mengenai perasaan orang lain, dan menemukan cara untuk lebih berempati terhadap orang lain.
Seperti yang kita ketahui, seorang orang anak yang memiliki IQ tinggi umumnya unggul dalam mengerjakan persoalan yang berkaitan dengan angka dan analisis data. Sedangkan, seorang anak yang memiliki EQ tinggi dapat mengelola emosinya dengan baik sehingga terhindar dari stres, kecemasan, atau depresi. Bahkan mereka mampu memahami perasaan orang lain dengan baik. Dengan demikian orang yang ber-IQ tinggi cenderung sukses secara individual, di mana mereka dapat menggunakan nalarnya untuk mencapai apa yang diinginkan. Sementara, orang yang ber-EQ tinggi dapat bekerja dalam tim dengan baik, bahkan dapat menjadi seorang pemimpin. Mudah dekat dengan orang yang ada di sekitarnya membuat orang yang ber-EQ tinggi cenderung dapat mencuri atensi khalayak.
Memang harus diakui dan disadari dalam usahanya berinteraksi dengan sesama manusia lainnya faktor EQ memegang peranan yang sangat penting meskipun faktor IQ juga mempunyai peranan yang sangat penting juga. Indikasinya EQ dapat dijalankan secara luwes yang pada gilirannya diharapkan dapat beradaptasi dengan komunitas yang dihadahapi. Selain itu ada beberapa alasan yang lainnya yaitu:
1. Kecerdasan Emosional akan memberikan motivasi yang kuat.
Ini akan membuat kita jadi orang yang tidak insecure, menunda-nunda sesuatu, labil dan plin-plan dalam menghadapi berbagai hal. Kalau tidak percaya dengan kemampuan diri kita sendiri pasti akan mengalami kesulitan untuk mencapai kesuksesan.
2. Kecerdasan Emosional berpengaruh pada sudut pandang.
Semakin baik cara kita dalam memahami emosi diri sendiri dalam menghadapi situasi tertentu, maka akan semakin baik juga cara mengontrolnya. Kalau kita mampu mengontrol emosi, maka akan lebih mudah mengendalikan stress yang tentunya akan berpengaruh pada kesehatan tubuh dan mental.
3. Kecerdasan Emosional yang tinggi akan membuat kita lebih dipercaya.
Ketika kita memiliki emosi yang stabil akan terlihat lebih dewasa. Sehingga lingkungan kita akan menaruh kepercayaan karena kita bisa berpikiran terbuka, tidak mudah terbawa perasaan, dapat menyelesaikan konflik dengan kepala dingin dan dianggap dapat menjadi pemimpin yang bijaksana.
4. Kecerdasan Emosional yang tinggi mencerminkan pemikiran dan perilaku yang positif.
Pemikiran yang positif akan menjauhkan kita dari mood swing dan depresi. Selain itu pemikiran yang positif juga akan membuat kita dan orang-orang di sekitar lebih bahagia. Karena bahagiaan itu dapat menular.
Dengan demikian dapat dikatakan Kecerdasan Emosional lebih mendominasi dalam kaitannya manusia bergaul dengan manusia dalam arti masyarakat di lingkungannya. Artinya kematangan Kecerdasan Emosional menjadi parameter kemampuan untuk bergaul dengan sesama manusia. Sering menjadi tolok ukur penilaian seseorang.
Have a nice day.
Notes: Dari berbagai sumber.
Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "PERANAN IQ, EQ, DAN SQ DALAM PERGAULAN DENGAN SESAMA MANUSIA"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.