Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PERMAINAN CATUR DAN FILOSOFINYA




Saya tidak pintar main catur. Nonton pertandingan catur saja mesti ngantuk setengah mati. Maklum jalannya lamaaa banget, mainnya tidak cekat ceket. Orang Amerika yang biasa suka efisiensi, taktis dan frontal dapat dipastikan lebih suka menonton pertandingan bola basket daripada pertandingan catur.


Tapi suka filosofi permainan catur adalah sangat menarik. Mulai dari tipe tiap bidak catur, langkah setiap bidak yang unik, sampai warna papan catur yang ditempati di setiap bidak bisa sebagai landasan dalam bertindak. Karena warna hitam atau putih sangat mempengaruhi langkah selanjutnya bidak tesebut. Langkah tiap2 bidak berbeda-beda, masing-masing punya ciri dan karakter. Ada yang hanya boleh lurus, huruf L, dan miring. Yang hanya lurus ada yang gerakanya terbatas (pion) dan tidak terbatas (beteng). Tapi ada yang sangat bagus untuk dipakai sebagai filosifi hidup.  Pion, biar fisiknya kecil dan fungsinya hanya sebagai seorang prajurit, haram baginya untuk melangkah mundur.  Mana ada pion melangkah mundur? Meski hanya pion, pantang berjalan mundur.


Begitu juga kita dalam memindai cara berpikir orang, mimik orang, sampai dalam membaca gerak tubuh orang ada di permainan catur ini.. Kita bisa tahu bagaimana orang itu panik, gelisah, enjoy, cerdas, penuh muslihat,  bersahaja, sampai sikap tenang yang diperlihatkan itu asli atau di-buat2 kita bisa mengetahuinya.


Bermain catur terdapat manajemen emosi. Dalam permainan catur, kita tidak hanya “bisa baca” yang tersirat saja tapi juga yang tersurat. Esensinya bukan hanya  mengalahkan lawan tapi bisa membaca pikiran lawan. Setidaknya minimal dua langkah ke depan yang akan ditempuh lawan harus bisa dibaca. Kalau habis melangkah ini pasti akan melangkah itu. Bisa memprediksi maunya langkah orang. Kalau sudah bisa sampai di tahap ini, orang berarti sudah bisa “mempermainkan” emosi lawan. Mau dibunuh (istilahnya) secara perlahan-lahan atau mau secepat mungkin. Bisa juga kita memberikan pancingan untuk mengetahui reaksi lawan. Torpedo secanggih apapun akan buta dan sia-sia bila lawan tidak memberikan/mengirimkan sinyal.


Dalam bermain catur seperti melaksanakan perang yang sesungguhnya. Mengkalkulasi kekuatan, menumpahkan segala talenta, menghitung untung rugi, mengakui ada faktor X,  bahkan mempercayai feeling. Pelaksanaannya ada dua kemungkinan: diserang, atau menunggu musuh. Ada juga opsi lain: bikin jebakan atau malah menyerah. Tentu akan dipilih mana yang dinilai menguntungkan. Menyerah adalah keputusan yang terjelek. Tapi menyerah kalau semuanya malah terjamin semua masih hidup, bisa mungkin jadi pilihan terakhir.


Almarhum kakak saya jago main catur. Dia bisa mengalahkan lawan hanya dalam lima atau enam langkah dihitung dari mulai start. Di jaman mudanya saya dengar dia dilarang ikut lomba di tingkat kecamatan. Lha wis mesti menang terus. Dalam prakteknya dalam bermain catur, saya lihat dia dengan santai saja mengorbankan bidak kuda, beteng, bahkan seter si panglima perang. Tapi klimaknya dia bisa mematikan langkah raja lawan. Skak. Tidak berkutik. Jadi budak-budak 

-bjdak perwira tadi hanya dijadikan  umpan. Memang sengaja dibiarkan dimakan lawan. Yang penting klimaknya.


Dalam praktik di dalam kehidupan nyata, para politikus kontemporer atau yang praktis banyak menggunakan teori-teori dalam teknis permainan catur. Intinya kembali ke karakter orangnya. Ada yang tidak sabaran, ada yang asal memakan umpan, ada yang tenang dan  penuh percaya diri serta kecakapan berstrategi. Ada pula yang senang mempermainkan emosi orang. Itu bisa berlaku pada diri lawan atau diri kita sendiri.


Dulu dijaman saya sekolah, ada sekelompok teman yang berprinsip  “tidak suka” dengan cara berpikir dan cara saya dalam menangani masalah. Padahal beberapa guru dan ketua osis malah menempatkan saya sebagai penasehat suatu kegiatan. Mereka pada iri karena saya mendapatkan kepercayaan lebih. Padahal letak permasalahannya ada pada diri mereka sendiri yang sering bertindak tidak  secara efisien, hanya karena dengki, serta tidak cerdas dalam membaca situasi dan dalam bertindak. Sesuatu yang tidak proporsional.


Lalu saya memakai filosofi permainan catur “dalam menghadapi” mereka. Mula-mula papan catur saya gelar dengan tagline “tidak suka Guno”. Saya berkosentrasi dan fokus dengan “tagline” itu. Maunya mereka apa? Saya jadi ingin tahu. Setiap bidak catur saya jalankan berdasarkan itu. Saya pantau,  saya cermati, saya ikuti. Tidak saya lawan secara frontal. Saya tahu, orang yang begini ini sangat sensitif. Merasa benarnya sangat kuat. Apa yang diandalkan sesungguhnya adalah letak kelemahannya. Manusia juga umumnya begitu. Iblis tinggal menampung dan memanfaatkan.

Memang terkadang saya berimprovisasi. Tapi apapun improvisasi yang saya lakukan tidak lepas dari apa yang menjadi tagline tadi. Misal, tiba2-tiba saya ngomong soal cewek yang jadi primadona sekolah dan diperebutkan para siswa pria pada saat Itu dalam suatu topik omong-omomg membuat mereka buyar konsentrasi, tidak fokus. Saya sih cuma ketawa saja..


Jurus-jurus dalam permainan catur banyak banget. Setahu saya :


1.Menggertak.Menggertak maksudnya untuk menakut-nakuti lawan. Reaksi lawan ada yang memang takut dan ada yang tidak.  Bahkan bagi yang lihai, bahan yang untuk menggertak atau menakut-nakuti tadi di balik menjadi senjata makan tuan. Baik dengan secara terang2an atau secara halus. Umpanya ya misal itu tadi,  banyak bidak perwira yang diumpankan. Padahal itu jebakan. Umpan membuat mereka lengah atau lalai.

2. Kompromi dengan masalah juga adalah salah satu trik dalam permainan catur. Wujudnya ya seolah melayani permainan lawan. Jadi seolah mau diatur padahal itu untuk menghajar lawan. 


Dalam fiilm Slepeers, Bradd Pitt dikisahkan waktu kecil ikut sekelompok anak jalanan, dan mereka menjadi korban pelecehan seksual oleh sekelompok polisi dalam penjara. Ketika besar dia menjadi Pengacara yang kebetulan menjadi pembela salah satu polisi tadi dalam suatu masalah. Bradd Pitt menghubungi Pengacara mabuk yang diperankan Robert De Niro sebagai pengacara dari penuntut umun untuk menjerat si polisi yang diperankan sangat baik oleh Kevin Bacon. Dalam sidang Pengacara penuntut umum diam2 diberi daftar pertanyaan yang harus diajukan kepada terdakwa oleh Bradd Pitt. Banyak pertanyaan2 yang menjebak di situ. Akhirnya si polisi bejat mengakui semua kesalahan yang dilakukan  dia bersama teman2nya pada waktu dulu.


Strategi pura-pura membela terdakwa juga pernah digunakan oleh pengacara kawakan kita almarhum Adnan Buyung Nasution. Waktu itu beliau membela seorang koruptor kelas kakap. Tentu saja Adnan dihujat oleh para kalangan mahasiswa yang pro reformasi.  Padahal dia ingin membuktikan bahwa korupsi fantastis yang ditangani itu menurut perkiraannya pasti dilakukan secara sistematis dan bekelompok. Mengapa yang dijadikan terdakwa hanya satu orang, yang lain pada kemana?  


3. Strategi kuda troya. Adalah gerakan kita begini agar dia begitu. Sejatinya ini gerakan mendikte lawan yang tidak disadari. Kita menyerah untuk akhirnya menang. Untuk menjatuhkan mental lawan tidak harus dengan jalan menjelek-jelekkan lawan, tapi sebaliknya.


4. Permainan catur sejatinya adalah kemampuan kita dalam membaca arah pikiran orang. Tidak peduli trik apa yang akan digunakan kita, adalah ber pura-puta mengikuti langkah lawan atau to the point. Serangan yang mendadak dan tanpa diduga akan memberikan shock terapi kepada lawan. Mereka akan kelabakan. Kita tinggal melihat cara lawan menghindarnya ke kanan atau ke kiri. Kita ikuti saja apa maunya.


5. Mematahkan gerak lawan, memaksa lawan agar ibarat lawan menelan ludah sendiri, malu atau agar lawan segera mati, langkah ini memerlukan seni yang tersendiri.


6. Kemenangan yang sesungguhnya dalam permainan catur adalah seperti falsafah orang jawa: ngluruk tanpo bolo, menang tanpo ngasorake , dan iso mikul duwur mendem jero. Jika  kita bisa mengalahkan lawan dengan konteks ini, maka orang akan mengakui kecerdasan dan kewibawaan kita. Ahli pikir, berstrategi,  dan mempunyai kebijaksanaan. Elegan.


Permainan catur sebaiknya dinikmati bukan malah menjadi beban. Bahkan ia bisa untuk menolong menyelamatkan muka (kehormatan) lawan.


Have a nice day.

Posting Komentar untuk "PERMAINAN CATUR DAN FILOSOFINYA"

Guno Display
Guno feed
Guno Artikel