BELAJAR DARI MUHAMMAD ALI SI PETINJU LEGENDARIS
Muhammad Ali (nama lahir Cassius Marcellus Clay, Jr.; lahir 17 Januari 1942 – meninggal 3 Juni 2016 pada umur 74 tahun) adalah seorang mantan petinju professional asal Amerika Serikat yang dikenal secara luas sebagai salah satu tokoh olahraga yang paling signifikan dan terkenal dari abad ke-20. Dari awal kariernya, Ali dikenal sebagai sosok yang inspiratif, kontroversial dan berpengaruh baik di dalam maupun di luar ring.
Clay lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat dan mulai berlatih tinju pada usia 12 tahun. Di usia 22, ia telah meraih juara pada Heavyweight World Championship dari Sonny Liston dalam pertarungan pada tahun 1964. Tidak lama setelah itu, Clay memeluk agama Islam dan mengubah nama "budak"nya menjadi Muhammad Ali dan memberikan pesan kebanggaan ras untuk Afrika Amerika serta perlawanan terhadap dominasi kulit putih selama Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika tahun 1960-an. Awalnya, Muhammad Ali memutuskan mualaf bukan karena alasan spiritual, melainkan soal yang pragmatis. Di mana di salah satu koran memuat sebuah kartun yang membuat dirinya malu sehingga dia tidak mau lagi memakai nama Cassius Clay. Seiring berjalannya waktu Muhammad Ali semakin mantab. Ia bahkan mempelajari dan rajin membaca Al-Quran. Muhammad Ali akhirnya berani mengumumkan dirinya resmi memeluk agama Islam pada tahun 1964.
Ada beberapa peristiwa yang sangat menarik dari Muhammad Ali baik secara spiritual maupun tidak yang dapat memberikan masukan bagi kita sebagai bahan untuk memotivasi diri:
Yang pertama:
Kepercayaan dan keyakinan Muhammad Ali kepada kehidupan akherat nanti sangat luar biasa. Dia percaya , pasti nanti ada hari pembalasan di alam sana. Dan ternyata caranya sangat sederhana sekali: Setiap saat dia membawa korek api di sakunya. Bila ternyata tiba-tiba terlintas keinginan berbuat yang tidak benar menurut agama yang dianutnya, dia menyulutkan api di telapak tangannya. Tentu saja terasa panas. Kalau dari panasnya dari sulutan korek api saja dia tidak tahan bagaimana dengan menerima panasnya api neraka kelak?
Kita sering menyepelekan alam akherat karena tidak ada referensi nyata yang dapat menyatakan itu. Hal seperti itu yang sering terjadi karena di kehidupan di dunia ada alibi yang menuntut adanya argumentasi untuk ada bukti yang realistik. Mereka menyepelekan hari akherat dengan argumen: "Mana buktinya?"
Yang ke dua:
Sebagai petinju tentu Muhammad Ali mempunyai pelatih. Sebenarnya kalau Muhammad Ali bertarung betulan dengan pelatih ini, pasti dia yang akan menang. Tapi masalahnya bukan begitu. Muhammad Ali membutuhkan pelatih, karena dia membutuhkan orang yang dapat memantau dan menilai dia tentang kecepatan dan kelihaian dia dalam bertinju. Sesungguhnya kita membutuhkan orang lain untuk menilai kita. Kita membutuhkan orang lain untuk membantu melatih kita.
Yang ke tiga:
Muhammad Ali mempunyai banyak kata-kata yang dapat menjadi amunisi untuk sebagai bekal dalam menapaki jalannya kehidupan di dunia yang sangat keras ini. Dan saya kira ini cocok juga untuk kita pakai:
"Persahabatan bukanlah sesuatu yang kamu pelajari di sekolah. Tapi jika kamu belum mempelajari arti dari persahabatan, kamu benar-benar belum belajar apapun."
"Dia yang tidak cukup berani untuk mengambil risiko tidak akan mencapai apapun dalam hidup."
"Prinsip saya lebih penting daripada uang atau gelar saya."
"Saya benci setiap menit latihan, tapi saya berkata, 'jangan berhenti'. Menderita sekarang dan jalani sisa hidupmu sebagai seorang juara."
"Saya tahu ke mana saya pergi dan saya tahu tentang yang sebenarnya. Saya tidak ingin menjadi apa yang kamu inginkan. Saya bebas menjadi apa yang saya inginkan ."
"Itu hanya pekerjaan. Rerumputan tumbuh, burung terbang, ombak menghantam pasir, saya menghajar orang."
"Melayani orang lain adalah uang sewa yang kamu bayarkan untuk kamarmu di bumi ini."
"Saya sangat cepat, bahwa tadi malam saya mematikan lampu di kamar hotel saya, dan berada di tempat tidur sebelum ruangan itu gelap."
"Kurangnya iman yang membuat orang takut menghadapi tantangan dan saya percaya pada diri kita sendiri."
"Hanya orang yang tahu bagaimana rasanya dikalahkan yang bisa mencapai dasar jiwanya dan menghasilkan kekuatan ekstra yang dibutuhkan untuk menang ketika pertandingan imbang."
"Saya adalah orang biasa yang bekerja keras untuk mengembangkan bakat yang diberikan kepada saya. Saya percaya pada diri saya sendiri dan saya percaya pada kebaikan orang lain. "
"Bukan gunung di depan untuk didaki yang membuatmu lelah. Tapi kerikil di sepatumu. "
"Tidak ada kesenangan dalam sebuah pertarungan, tetapi beberapa pertarungan yang saya lakukan cukup menyenangkan untuk menang."
"Diam itu emas jika Anda tidak bisa menemukan jawaban yang baik."
"Seorang pria yang memandang dunia dengan cara yang sama pada usia lima puluh seperti pada usia dua puluh telah menyia-nyiakan tiga puluh tahun hidupnya."
"Seekor ayam jantan berkokok hanya jika melihat cahaya. Letakkan dia dalam kegelapan dan dia tidak akan pernah berkokok. Saya telah melihat cahaya dan saya berkokok. "
"Tuhan mengujimu dengan cara-cara tertentu. Beberapa orang kaya, dan mereka percaya pada Tuhan. Mereka kehilangan uang, keadaan menjadi sulit, mereka menjadi lemah dan berhenti pergi ke gereja."
"Jika pikiran saya dapat membayangkannya, dan hati saya dapat memercayainya maka saya dapat mencapainya."
"Mengembanglah seperti kupu-kupu, dan menyengat seperti lebah."
"Apa yang membuat saya terus maju adalah tujuan."
"Jangan menghitung hari; biarkan hari menghitung dirinya sendiri."
"Usia adalah apapun yang kamu pikirkan. Kamu setua apa yang kamu kira. "
"Tidak ada kesenangan dalam pertarungan tapi beberapa pertarungan saya menyenangkan untuk dimenangkan."
"Jalanilah setiap hari seolah-olah itu adalah hari terakhirmu karena suatu hari nanti kamu akan melakukan hal yang benar."
"Saya tidak pernah berpikir untuk kalah, tetapi sekarang hal itu terjadi. Itulah kewajiban saya kepada semua orang yang percaya pada saya. Kita semua harus siap mengalami kekalahan dalam hidup."
Have a nice day.
NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "BELAJAR DARI MUHAMMAD ALI SI PETINJU LEGENDARIS "
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.