Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SUFI DAN LITERASI

Seorang teman, seorang Manajer HR dengan mempunyai reputasi yang sangat bagus serta mempunyai berbagai sertifikat yang terkait dengan pekerjaannya serta membawahi jabatan ketua di sebuah organisasi di area Asia, mengatakan bahw saya sudah dapat digolongkan sebagai orang sufi dengan melihat semua hasil tulisan saya. Terus terang saya juga bingung dengan maksudnya, namun saya iyakan saja.

 

Di sisi lain, seorang teman saya yang bergelar Doktor yang juga seorang Dosen di bidang ilmu tentang komputer yang masih muda. memberi advis kepada saya, setelah membaca blog saya, menurutnya semua tulisan yang ada di sana sudah bagus, hanya perlu adanya literasi yang lebih tajam untuk kejelasan tulisan agar bisa untuk bahan pembelajaran untuk generasi yang akan datang.


Ada pula teman saya yang mengatakan bahwa tulisan saya sudah tingkat dewa. Apa pula maksudnya ini? Bahkan kemudian ada juga yang memberi sebutan kepada saya Begawan. Tambah bingunglah saya.


Guno Display
Apapun itu, saya sangat berterimakasih dengan pendapat dan perhatian dari semua teman saya tersebut. Dan bisa dimengerti atau dipahami bahwa mereka tentu bermaksud baik kepada saya. Itu adalah sebuah atensi yang ikhlas kepada saya.


Tapi saya jelaskan kepada mereka bahwa saya tahunya hanya ingin menulis dan menulis untuk berbagi informasi, syukur menjadi bahan diskusi, dan dapat menjalin tali silaturahmi. Yang selain itu tidak.

 

Yang jelas corak tulisan memang sengaja saya kemas sedemikian rupa agar mudah dipahami dan simpel dalam membacanya. Saya tahu banyak teman yang pada sibuk dan bahkan pada pinter daripada saya. Saya tahu diri bahwa saya bukanlah apa-apa dibanding dengan mereka. Seperti langit dan bumi. Para teman saya  yang bertitel Sarjana sangat banyak, ada yang S1, S2, S3, bahkan ada yang Profesor. Tapi yang kebanyakan ya dari para Sarjana S1 itu. 

 

Anehnya mereka pada suka dengan corak tulisan saya: enak dibaca dan simpel katanya. Mudah dikunyah. Mereka butuh bacaan seperti makanan ringan dan yang dapat terhidang dari beberapa segi. Tulisan yang gado-gado. Saya  sangat tidak tahu, anda sendiri menilainya bagaimana?

Tapi jangan salah paham. Memakai bahasa dengan gaya anak muda yang terlalu masa kini saya juga tidak mau, sebab pembaca tulisan saya bukan hanya terdiri dari anak muda saja tapi dari berbagai kalangan. Dari usia, latar belakang kehidupan, pendidikan, latar belakang agama, ras, agama, suku, bangsa, bahasa, dan sebagainya. Saya tidak mau terikat oleh hanya salah satu pihak. Takut terjebak kepada kebosanan. Baik untuk saya sendiri maupun kepada para pembaca tulisan saya.


Untuk itulah saya sengaja tidak mau menyuguhkan tulisan-tulisan yang terlalu berbau ilmiah. Yang susah dipahami. Yang susah dicerna. Yang susah ditangkap. Mereka butuh hiburan. Butuh refreshing. Dan lagipula saya percaya corak tulisan yang ringan begini akan terus disukai oleh para generasi di era nanti.


Blog tulisan adalah perpustakaan berjalan. Siap dibaca sewaktu-waktu, siap dikupas termasuk siap dikomentari kapan saja, oleh siapa saja dan berisi komentar apa saja. Saya harus siap bukan? 


Dan esensinya blog ini, seperti buku harian. Isinya lebih kepada apa yang sedang terlintas di pikiran dan hati saya sebagai penulis. Apapun itu. Oleh karena itu saya sungguh-sungguh meminta maaf karena tidak bisa memenuhi permintaan beberapa pihak, termasuk harus berbahasa memakai lite
rasi. Bagaimanapun hidup harus memilih bukan?


Guno feed

Oh ya, saya sendiri lebih suka bila ada pembaca yang berkomentar di blog saya daripada di fb, karena blog adalah ranah pribadi sehingga terasa lebih intens, dan leluasa tidak menggangu "tempat umum". Insya Allah saya siap berdiskusi di sana,


Bahwa ada yang sudah berkenan meluangkan waktu untuk membaca saja saya sudah sangat berterimakasih tentunya. Mereka care terhadap saya. 


Salam karib. And have a nice day.

 

NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.

 

Guno Artikel

2 komentar untuk "SUFI DAN LITERASI"

  1. Setau saya sufi adalah laku Pak Gun, kalau melembaga namanya tariqot literasinya adalah ilmu tasawuf. Mengukur pelaku sufi diantaranya terlihat dari adab perilaku tutur kata tindakan . Melihat ilmunya pada umumnya nampak pada bagaimana membeber ilmu mulai dari syariat hakikat sampai pada makrifat. Itu katanya Pak. heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya aku juga bingung kok om 😁

      Salam saya untuk keluarga tercinta di rumah ya 🙏

      Hapus