KIAT MENGHADAPI TES WAWANCARA
Tes wawancara adalah tes yang sangat vital dan kritis. Serangkaian tes yang sebelumnya ditempuh dengan susah payah bisa saja gugur karena gagal dalam menjalani tes ini.
Sebagaimana yang kita tahu tes sebelumnya ada tes tertulis, kesehatan, kecermatan, psikologi, bahkan kadang ada tes prakteknya.
Dalam menghadapi tes wawancara diperlukan mental baja dan wawasan yang luas. Bukan untuk berbohong tapi untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya berbagai pertanyaan. Oh ya, selama menjalani tes ini performa dan bahasa gestur tubuhpun sangat dicermati.
Memang betul berlangsungnya tes wawancara sangat tergantung kepada si pengendali tes yaitu si pewawancara. Metode yang dipakaipun bisa bermacam-macam. Intinya si pewawancara ingin mengorek sedalam-dalamnya informasi mengenai diri si pelamar. Saya pribadi lebih memilih bersikap pasif dan banyak memberikan peluang aktif kepada si pelamar untuk action membongkar jati diri si pelamar. Coba mau apa dia? Kita tinggal memperhatikan, mencatat, mencermati, dan mengeksekusi atau memutuskan. Ibarat permainan sepak bola, bola sepenuhnya saya serahkan kepada dia.
Dulu ketika memberi pembelajaran soft skill siswa BLKI yang kebetulan saya berada di kelas mesin produksi di Semarang, saya membocorkan sebuah kiat dalam rangka memenangkan tes wawancara. Saya beritahu sedikit rahasia bahwa pada umumnya si pewawancara dari HR, pada umumnya tidak tahu tentang mesin produksi. Bahkan si manajer HR pada umumnya lulusan Sarjana psikologi, hukum, atau ekonomi. Sehingga sangat jarang sekali yang dari lusan Sarjana Teknik mesin meskipun mungkin ya ada.
Intinya jangan gentar menghadapi tes wawancara. Jangan sekali-kali bersikap kalah sebelum perang. Jangan jadi seorang pengecut. Bahkan mereka si pewawancara mungkin dulu juga pernah ditolak saat melamar pekerjaan. Pernah merasa “sakitnya tuh di sini..”
Cobalah usahakan mintalah sedikit waktu untuk melakukan presentasi. Tapi bahasanya jangan memaksa. Nanti dikira mau pamer. Katakan saja kalau diijinkan ingin menunjukkan sesuatu yang bermanfaat, yang sebenarnya untuk unjuk kebolehan, silahkan kalau mau dikatakan begitu. Ini penting karena ini bagian dari strategi. Tentu saja strategi dalam rangka memenangi wawancara. Memenangi wawancara adalah sebuah goal, kepuasan batin, walau harus diakui ada hal lain selain itu. Yang jelas, kepuasannya melebihi sehabis “menembak” hati pacar dan diterima.
Dalam berpresentasi nanti cobalah membuat corat-coret atau skema yang mudah dipahami,yang syukur bisa detil dsan bagus. Misal: Tunjukkan bagaimana sebuah mesin produksi bisa awet, selalu siap pakai, tidak boros, cara perawatan yang benar, cara mendinginkannya yang baik, dan lain-lain. Pokoknya apa yang anda ketahui tetang mesin produksi. Itu pasti akan memancing perhatian si pewawancara. Bahkan bisa memikat hati. Tapi sekali lagi ingat, jaga jangan sampai memperlihatkan sikap sombong. Caranya, jangan lupa mengucapkan kata maaf. Memang mungkin yang ikut mewancari adalah dari orang teknik mesin. Namun bila anda berani tampil untuk sedikit presentasi maka setidaknya itu menunjukkan bahwa anda tidak begitu kelihatan bodoh di bidang yang anda kuasai.
Saya pernah menghadapi seorang lulusan sarjana hukum. Ketika dia menghadap untuk memenuhi panggilan wawancara, stopmap lamarannya tidak saya buka sama sekali. Saya ingin langsung praktek. Saya tunjukkan komputer dan mesin print, saya tunjukkan tempat dimana kertas kosong, saya minta dia membuat surat perjanjian kontrak sewa menyewa rumah (atau apa saja yang kita mau), dan saya tunggui selama 20 menit. Ketika saya tahu redaksinya kok bagus, baru saya periksa data lamarannya. Siapa dia? Darimana? Datanya seperti apa? Tapi jika hasilnya jelek samasekali ya tidak buka stopmapnya. Jangankan yang tingkat Sarjana, meskipun untuk pekerjaan cleaning service yang hanya lulusan sekolah menegah atas saya suruh praktek caranya membersihkan suatu ruangan. Apakah disapu dulu atau langsung dipel dulu atau bagaimana?
Hal lain, jangan ragu menjawab ketika ditanya soal berapa gaji yang diinginkan. Maka jawab saja yang tegas. Tidak usah malu. Bila merasa punya skill bisa mengajukan 30% di atas UMK setempat mengingat anda adalah orang baru bekerja di tingkat SLTA. Jika level anda lebih tinggi ya minta harga lebih 30% dari harga umumnya. Jangan minta terlalu tinggi dulu, mengingat anda karyawan baru di situ. Nanti malah tidak diterima. Perusahaan biasanya ada budget untuk harga seorang karyawan baru.
Sesungguhnya kesuksesan keberlangsungan tes wawancara tidak hanya tergantung dari kecerdasan yang diwawancarai, tapi juga sangat tergantung dari kecerdasan yang mewancarai.
Selamat berjuang di tes wawancara!
Have a nice day.
Notes:
Tulisan lainnya dapat dilihat di:
solusi-guno.blogspot.com (Perpustakaan abadi).
guno-idea.blogspot.com Perpustakaan abadi in English).
Diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "KIAT MENGHADAPI TES WAWANCARA"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.