Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

POTRET PHRD DI USIA 20 TAHUN

Tidak terasa pada tahun ini sudah 20 tahun usia PHRD. Sewaktu lahir masih dalam cakupan level Kota Semarang saja namun beberapa waktu kemudian cakupan levelnya berkembang ke seluruh Propinsi Jawa Tengah.


Ibarat manusia, usia 20 tahun adalah masa remaja. Dengan demikian masa dewasa saja belum, apalagi menjadi orang tua, meskipun pada kenyataannya ada juga manusia yang berumur 20 tahun sudah menjadi orang tua, bahkan sudah mempunyai lebih dari satu orang anak.

Dengan demikian dari segi pengalaman dapat dikatakan PHRD sudah pernah merasakan asam garam dalam berorganisasi. Sudah bisa merangkai berbagai mozaik permasalahan untuk dijadikan satu guna memperindah penampilannya.

PHRD lahir pada tanggal 5 Mei 2003 dari komunitas Ahli Madya Ketenagakerjaan gelombang ke 2. Anggotanya mayoritas para Manajer HR yang masih aktif di Perusahaan, namun ada beberapa orang yang sudah memasuki masa purna tugas (pensiun). PHRD pada saat ini sudah 3 kali mempunyai Ketua. PHRD semula berfungsi sebagai hanya sekedar media relaksasi dan berbagi ilmu namun kemudian berkembang sebagai media yang memiliki beberapa fungsi. Semua Ketua hingga saat ini mempunyai spesifikasi tugas tersendiri.

Ketua pertama bertugas mendirikan bangunannya, termasuk membuat pondasi dan rancangan ruangannya. Ketua pertama sempat menjabat selama hampir 10 tahun.

Ketua ke dua bertugas mengusahakan legalitas bangunan sekaligus mengefektifkan serta mengimplementasikan fungsi dan manfaat ruangan yang ada dan mulai merangkul beberapa stakeholder yang dianggap relevan. Di kepengurusan ini mulai diterapkan aturan main seorang ketua hanya dapat mengemban tugas selama 2 periode saja dimana setiap periode berdurasi selama 3 tahun.

Ketua ke tiga bertugas lebih menggencarkan fungsi bangunan. 

Fungsi bangunan PHRD adalah menebarkan sebanyak mungkin kemanfaatan positif untuk kebutuhan interen dan eksteren termasuk untuk para pencari kerja dimana mereka adalah merupakan unsur yang sangat bersentuhan dengan tugas dan fungsi devisi HRD.

Bagi semua anggota, PHRD bukanlah hanya merupakan sebuah organisasi tapi sebuah rumah besar untuk ditinggali bersama. Di PHRD berlaku motto saling Asah - Asih - Asuh. Dan insya Allah kepengurusan dan keanggotaan PHRD akan berestafet berkelanjutan hingga akhir jaman.

Sebagaimana sesuai dengan salah satu fungsinya, sebuah peringatan ulang tahun adalah merupakan masa yang tepat untuk berinstropeksi diri. 

Di usianya yang ke 20 mungkin PHRD masih belum sempurna. Masih banyak kekurangan yang harus dikejar. Masih banyak mempunyai catatan. Salah satu diantaranya adalah masalah kepastian adanya dana untuk mendukung jalannya organisasi serta loyalitas anggota. 

Masalah loyalitas adalah sebuah PR besar dalam berorganisasi bahkan dalam bernegara sekalipun. Masalah loyalitas adalah sebuah masalah diluar unsur materi namun harus selalu diwaspadai yang justru dapat timbul karena adanya masalah materi.

Betapapun loyalitas adalah merupakan unsur yang sangat penting dan vital. Merupakan pondasi dan penyangga kekokohan bangunan berdirinya sebuah organisasi.

Berdasarkan pengamatan saya pribadi, PHRD mempunyai unsur yang tidak dimiliki oleh organisasi sejenis yang lain dan itu sangat membanggakan, yaitu adanya sinergi untuk memberikan kemanfaatan kepada para pencari kerja, dimulai dari tingkat yang sederhana yaitu memberi informasi tentang lowongan kerja, sampai dengan memberikan pelatihan kepada mereka serta kesempatan untuk melakukan magang kerja. Itu semua adalah bentuk kepedulian PHRD bagi para pencari kerja. Jadi tidak melulu soal berbagi ilmu dan informasi. Dan ini harus dilakukan secara konsisten dan kontinyu  oleh PHRD. Dengan demikian insya Allah hal ini akan mendatangkan pahala yang tidak akan pernah putus bagi semua anggota PHRD selama masih dapat memberikan kemanfaatan yang baik.

Sejarah mencatat sejak beberapa tahun yang lalu eksistensi dan prestasi PHRD sudah dikenal oleh beberapa pejabat tingkat pusat dan daerah. Bahkan mereka menganggap PHRD adanya sebuah aset. Dan meskipun itu bukan merupakan hal yang sangat penting bagi PHRD namun bagaimanapun sebuah pengakuan harus dihargai dan dijaga dengan sebaik mungkin karena hal tersebut jelas akan mendatangkan sebuah konsekwensi logis pada sebuah tugas, seperti pepatah: Harimau mati meninggalkan belakang, manusia mati meninggalkan nama. Nah..

Bravo PHRD, I love you full.

Have a nice day.


NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih. 

Posting Komentar untuk "POTRET PHRD DI USIA 20 TAHUN "

Guno Display
Guno feed
Guno Artikel