Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENCARI PEKERJAAN UNTUK LULUSAN S2

Bisa dimengerti bila memang ada beaya, setelah menyelesaikan kuliah Sarjana (S1) biasanya melanjutkan kuliah untuk tingkat S2. Alasan umum yang dipakai adalah: mumpung usia masih muda dan orang tua masih mampu membiayai. Ada juga yang beralasan daripada kelamaan menunggu mendapat pekerjaan. Bahkan ada yang sampai belum mau menikah sebelum bekerja dan setelah menyelesiakan kuliah S2.

 

Namun kebanyakan orang memang sudah mencari pekerjaan setelah meraih gelar Sarjana (S1). Alasan umum yang dipakai: segera mendapatkan penghasilan, berpendidikan S1 dirasa sudah cukup, setelah menghasilkan uang baru mau kuliah lagi di tingkat lanjut (S2), ada yang ingin segera membentuk keluarga (menikah).

 

Tentu saja bagi mereka yang ingin melanjutkan studi S2 berbagai alasan tadi ditolak. Mereka mempunyai alasan tersendiri, antara lain: mendalami ilmu yang diminati, memilih memperdalam jurusan yang diinginkan, ingin meraih kedudukan dan berpenghasilan yang lebih tinggi, mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas, menjalin pertemanan baru, atau justru itu tadi, karena tidak cepat mendapat pekerjaan atau daripada kelamaan menganggur, jadi akhirnya memilih sekolah lagi. Intinya sebenarnya ingin lebih mematangkan diri di bidang akademisi.

 

Guno Display

Sayangnya ada saja kendala bila lulusan baru Sarjana S2 dalam mencari pekerjaan. Tentu saja kecuali bila sejak bergelar Sarjana (S1) yang bersangkutan sudah bekerja, itu lain lagi. 


Memang banyak perusahaan yang jarang membuka lowongan pekerjaan bagi lulusan S2. Kalau toh ada, itu sangat jarang sekali. Alasan umum mengapa perusahaan jarang membuka lowongan pekerjaan bagi lulusan Sarjana (S2), antara lain: Disamping masalah budget, pada umumnya mereka sudah merasa cukup membuka lowongan untuk Sarjana (S1). Alasan penting lainnya: Perusahaan membutuhkan orang yang siap bekerja bukan tingginya tingkat kesarjanaan, usia sudah tidak memenuhi kualifikasi yang diinginkan, sama sekali tidak mempunyai pengalaman kerja, memiliki gelar pendidikan yang tidak linear, ada anggapan lulusan Sarjana (S2) yang dinilai kepintaran sehingga keberadaan mereka dirasa nanti malah bisa merepotkan.

 

Memang harus diakui bila lulusan S2 umumnya ingin bergaji tinggi. Mereka merasa itu sesuai ilmu yang dimiliki dan itu sesuai dengan beaya yang dikeluarkan selama menempuh pendidikan. Memang terjadi kemudian terasa tidak sepadan: Perusahaan mencari calon pekerja yang siap bekerja, lulusan S2 hanya mengandalkan gelar sarjana. Mungkin yang bisa disiasati adalah dengan jalan ketika melamar pekerjaan di tingkat Sarjana (S1), tapi ketika saat test wawancara juga menyampaikan ijasah S2. Kemungkinan itu bisa menjadi pertimbangan untuk diterima bekerja. Tapi ya jangan meminta gaji yang terlalu tinggi. Itu bisa berisiko ditolak ketika melamar pekerjaan. Nanti saja setelah bekerja, di tengah perjalanan, baru meminta kenaikan gaji setelah menguasai pekerjaan.

 

Orang melanjutkan studi S2 biasanya karena passion, dalam hal menuntut ilmu tentunya. Studi S2 tentunya lebih berkarakteristik. Lebih matang. Masalahnya ketika pada saatnya memasuki dunia kerja ya realitanya harus mempunyai kesiapan memasuki dunia kerja. Pihak perusahaan cenderung lebih melihat kompetensi daripada gelar. Dan sebelum memasuki dunia kerja adalah sangat perlu menyiapkan masalah persiapan mental. Informasi tentang dunia kerja bisa kita cari di internet atau media lain. Majalah soal bisnis misalnya. Atau sharing dengan keluarga atau teman yang sudah berpengalaman di perusahaan yang diincar. Lowongan menjadi Dosen biasanya memakai lulusan S2 ini.

 

Menyikapi masalah ini memang membutuhkan kesabaran dan bertindak cermat, teliti, serta berhati-hati. Jangan tergesa-gesa, tunjukkanlah bahwa anda mempunyai jiwa yang matang. Sebuah perusahaan meskipun konteksnya adalah membutuhkan calon tenaga kerja yang siap bekerja, tapi sesungguhnya mereka membutuhkan tenaga kerja yang dapat memecahkan dan mengatasi masalah. Menjadi semacam konsultan. meski tidak harus menjadi tukang memvonis. Jadi ketika anda melamar pekerjaan, baik waktu perusahaan itu membuka lowongan pekerjaan atau tidak, anda harus menyiapkan diri sebagai tenaga yang mampu memecahkan masalah  (problem solver). Bila perlu siapkan diri anda untuk berpresentasi. Perusahaan sangat menyukai cara ini.

 

Segala permasalahan perusahaan yang anda incar bisa dipetakan, dipelajari, difokuskan. Referensi yang anda butuhkan bisa didapatkan dari info kanan kiri. Ingat anda adalah lulusan Sarjana S2 bukan S1 lagi. Harus kritis dan mampu beranalisis dengan cermat, serta piawai dalam menyajikan data yang valid.


Jangan mudah mencoba menyerah, jangan mudah menyerah mencoba. Segalanya yang terlihat buntu itu bisa disiasati. Bisa dirasuki. Pasti ada lobang yang bisa dimasuki. Banyak cara. Orang bilang banyak jalan menuju Roma. Dan saya yakin anda mempunyai sebuah cara. Jangan pernah menyepelekan segala kemungkinan. Jangan pernah menyepelekan kemampuan diri anda sendiri. Kejelian anda adalah talenta terbesar anda.

Guno feed


Tuhan pun tahu hidup ini sangat berat. Itu syair lagunya Utha Likumahua. Dan nyatanya memang berat. Tapi ketika anda dapat melaluinya, anda akan terasa terpuaskan. Semakin berat, semakin puas rasanya. Selamat mencoba. Selamat berjuang. Percayalah, Tuhan bersama kita. Amin.


Have a nice day.

NB:  Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.

 

Guno Artikel

Posting Komentar untuk "MENCARI PEKERJAAN UNTUK LULUSAN S2 "