MUSIBAH ADALAH MEDIA KITA UNTUK BELAJAR
Kata "Musibah" pada umumnya selalu dikonotasikan sebagai "sebuah kejadian yang negatif, yang merugikan, yang menyengsarakan, yang memilukan. Seperti misalnya bencana alam, wabah penyakit, kecelakaan, ditipu atau dirampok orang dan kematian.
Padahal tidaklah demikian. Bahkan yang berkonotasi baik, positif, sebuah keberuntungan, sebenarnya juga dinamakan "musibah". Seperti misalnya: Naik pangat, naik jabatan, mendapat rejeki yang banyaknya luar biasa. Itulah sebabnya musibah baik yang positif maupun yang negatif sesungguhnya adalah "sebuah cobaan atau sebuah ujian dari Allah SWT".
Dengan memahami arti kata musibah seperti itu, dalam al-Quran cobaan dan ujian tersebut disebut dengan istilah balā’ (QS. Al Baqarah: 155).
Pada firman-Nya yang lain, Allah menjelaskan bahwa jika “musibah” yang berupa kebaikan, maka hal itu berasal dari Allah, dan bila “musibah” berupa keburukan yang kemudian disebut dengan bencana, maka karena sebelumnya itu karena perbuatan manusia sendiri (QS. An-Nisa: 79).
Dalam istilah Al Qur'an, apa saja yang menimpa manusia disebut dengan “musibah”, baik yang berwujud kebaikan atau keburukan bagi manusia (QS. Al-Hadid: 22-23). Istilah musibah yang dapat mencakup kebaikan dan keburukan juga disebutkan dalam hadis berikut ini: Dari Shuhaib, dia berkata. Rasulullah Saw. bersabda: Sungguh menakjubkan perkara kaum mukmin. Sesungguhnya semua perkaranya adalah kebaikan, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang yang beriman. Jika dia dianugerahi nikmat, dia bersyukur dan itu baik baginya. Jika dia tertimpa musibah, dia bersabar maka itu juga baik baginya [HR. Muslim].
Setiap musibah mengandung hikmah yang dapat ditarik sebagai ajang pembelajaran. Dan belajar itu mahal. Dan itu bisa saja dalam arti harafiah yang bisa dilihat dan dirasakan. Misalnya kerugian material berupa kehilangan uang yang tidak sedikit jumlahnya. Atau kenaikan pangkat (kedudukan jabatan) namun tidak diimbangi dengan kesiapan mental yang memadai sehingga pada akhirnya hanya akan membuat skandal yang memalukan atau merugikan semua pihak.
Oleh karena itu ditekankan kepada manusia setiap mengalami musibah untuk mengucapkan "innalilahi wa inna ilaihi rajiun" yang memiliki arti "sesungguhnya kita adalah milik Allah dan semuanya akan kembali pada Allah SWT." Tidak ada daya upaya selain mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.
Dengan demikian bila kita mendapatkan musibah yang baik atau buruk jangan terlena dulu, namun sebaiknya memperbanyak istighfar, bersabar hati, dan berserah diri kepada Allah SWT. Itu lebih baik dan mengena daripada bersedih hati atau menjadi lupa diri alias sombong dan jumawa.
Have a nice day.
NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "MUSIBAH ADALAH MEDIA KITA UNTUK BELAJAR"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.