Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mutiara iman harus ada dalam diri kita

Ini terkenal dalam kisah tentang keimanan. Mohon ijin kutuliskan lagi ya.. 

Suatu hari, seorang Profesor yang sebenarnya kurang faham tentang masalah keimanan, sedang mengajar di suatu  kelas kuliah.
“Saudara-saudara, apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?” Tanyanya.
Para mahasiswa menjawab, “Benar! Dia pencipta segalanya.”
Si Profesor bertanya lagi, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan juga menciptakan kejahatan dong.”
Semua yang ada di dalam kelas terdiam. Rupanya mereka agak kesulitan menjawab hipotesis profesor itu.
Suasana menjadi hening sejenak.
Tiba-tiba suara seorang mahasiswa memecah kesunyian.
“Prof! Saya ingin bertanya. Apakah dingin itu ada?” Tanya si mahasiswa.
Si Profesor memandangi mahasiswa itu. “Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.” Jawab si Profesor dengan senyum sedikit jumawa.
Si mahasiswa menjawab dengan serius. “Dingin itu tidak ada Prof. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu sebenarnya adalah ketiadaan panas. Suhu minus 273 derajat Celcius adalah ketiadaan panas sama sekali. Semua partikel menjadi diam. Tidak ada gerakan pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata ‘dingin’ untuk mengungkapkan ketiadaan panas.”
Si Profesor terdiam. Agak mikir juga dia.
“Selanjutnya Prof, apakah gelap itu ada?” Si mahasiswa kembali melontarkan pertanyaan.
“Tentu saja ada!” Jawab si Profesor.
“Anda salah lagi Prof! Gelap itu juga tidak ada.”
Si Profesor memandangi si mahasiswa. Boleh juga ini anak, batinnya.
Tanpa nada sombong, si mahasiswa kembali melanjutkan perkataannya. “Gelap adalah keadaan di mana tidak ada cahaya. Cahaya dapat kita pelajari. Sedangkan gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk mengurai cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari panjang gelombang setiap warna. Tapi, kita tidak pernah bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur melalui berapa besar intensitas cahaya di ruangan itu. Jadi, kata ‘gelap’ dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan cahaya.”
Si Profesor terdiam.
Si mahasiswa melanjutkan pertanyaannya.
“Jadi, apakah kejahatan, kemaksiatan, itu ada?”
Si Profesor mulai bimbang, tapi menjawab juga, “Tentu saja ada.”
Si mahasiswa menatap tajam si Profesor. “Sekali lagi anda salah Prof! Kejahatan itu tidak ada. Tuhan tidak menciptakan kejahatan atau kemaksiatan. Seperti dingin dan gelap juga. Kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan Tuhan dalam dirinya. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan dalam hati manusia.”
Kali ini si Profesor terpaku dan terdiam!
Si mahasiswa melanjutkan perkataannya, “Dosa terjadi karena manusia lupa menghadirkan Tuhan dalam hatinya.”
*****
Jadi hadirkan Tuhan dalam hati kita pada setiap saat. Maka akan selamatlah diri kita. 
Itulah IMAN.. kaitannya dengan hukum fisika..
SESUNGGUHNYA DOSA ITU LAHIR SAAT IMAN TIDAK HADIR DALAM HATI.
Guno Display

  NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Guno Artikel

Posting Komentar untuk "Mutiara iman harus ada dalam diri kita"

Guno feed