Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MEMAKNAI PERISTIWA ISRO' MIRAJ

Diakui atau tidak, peristiwa Isro' Miraj adalah merupakan sebuah peristiwa yang susah dinalar oleh mereka yang hatinya belum diliputi oleh keimanan kepada Tuhan. Sebab peristiwa Isro' Miraj adalah masalah ghaib, yaitu sebuah peristiwa yang susah dilogika oleh pikiran manusia. Dan manusia memang dapatnya hanya berpikir secara logika manusia saja. Tidak sampai ke hal ghaib. Jadi ya memang repot (tidak pas) bila hal ghaib dinalar dengan logika pemikiran manusia. Lagipula peristiwa Isro' Miraj adalah terjadi karena atas kekuasaan Tuhan. Dan Tuhan sangat berkuasa atas terjadinya semua hal yang ghaib maupun yang nyata yang dapat terlihat oleh mata manusia. Tuhan dapat melakukan segala hal di luar nalar pikiran manusia. Dengan demikian peristiwa Isro' Miraj adalah sungguh merupakan sebuah ujian berat keimanan bagi manusia. 


Oleh karena itu hanya dengan berlandaskan keimananlah peristiwa Isro' Miraj dapat dicerna oleh manusia. Maka beruntunglah manusia yang beriman karena pola pemikirannya dapat menjangkau tidak hanya ke berbagai hal yang sifatnya nyata yang dapat dilihat dengan mata namun juga dapat menjangkau ke hal yang sifatnya ghaib juga.


Guno Display

Padahal berdasarkan Kitab Suci banyak dikisahkan tentang peristiwa yang tidak dapat dinalar oleh logika manusia namun dapat terjadi juga di alam dunia ini, yang menunjukkan betapa kehebatan Tuhan atas diri manusia, misal: Laut Merah yang tiba-tiba dapat terbelah untuk menyelamatkan Nabi Musa beserta para pengikutnya dari kejaran tentara Firaun, Nabi Ibrahim yang tidak binasa ketika dibakar,  Nabi Isa yang dapat menghidupkan orang yang sudah mati, Para Pemuda Ashabul Kahfi yang dapat tidur selama 300 tahun, Nabi Yunus yang tidak tewas saat dimakan ikan paus, dan sebagainya.


Saya jadi teringat sebuah kisah yang disampaikan oleh guru SMP saya, sebuah kisah yang sebenarnya biasa saja, namun dapat diterima oleh logika akal manusia:

Pada suatu ketika seekor lalat bercerita kepada segerombolan lalat lainnya bahwa dia baru saja berjalan-jalan di kota Jakarta dan baru saja pulang dari sana. Tentu saja ceritanya ditertawakan oleh segerombolan lalat lainnya, karena mereka tidak percaya mengingat jarak kota Jakarta sekitar 450 kilometer. Namun si lalat tadi tetap meyakinkan gerombolannya karena dia pergi ke kota Jakarta dan kembali lagi ke kota asal mereka dengan ikut menumpang pesawat terbang yang lamanya sekali terbang hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Apakah ini sebuah kisah yang aneh dan tidak masuk akal? Tentu saja tidak.


Have a nice day.


                                            


Guno feed

Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. 



Guno Artikel

Posting Komentar untuk "MEMAKNAI PERISTIWA ISRO' MIRAJ"