SHOLAT SUBUH ADALAH COBAAN DARI IBLIS YANG PERTAMA DI SETIAP HARI

Dalam Islam ada sholat wajib 5 kali dalam sehari: Subuh, Dhuhur, Asar, Maghrib, Isya. Sholat Subuh dikerjakan sesaat sebelum Matahari terbit. Dia adalah SHOLAT WAJIB yang pertama kali harus dikerjakan oleh umat Islam pada hari itu, meskipun ada juga SHOLAT SUNAH yang bisa dilakukan sebelum memasuki sholat Subuh seperti Sholat Tahajut. Sedang Sholat Qobliyatal Subuh dilakukan sudah memasuki waktu Subuh tapi sebelum melakukan Sholat Subuh. Dengan demikian sholat subuh merupakan potensi pertama bagi Iblis untuk menggoda dan menjerumuskan manusia yang beragama Islam untuk  menunaikan Sholat yang menjadi kewajibannya kepada Tuhan. Bila agama lain juga ada ibadah di pagi hari berarti itulah juga yang merupakan potensi pertama bagi Iblis untuk menggoda dan menjerumuskan manusia yang beragama itu. Godaannya bisa berupa datangnya rasa malas, rasa masih mengantuk, menganggap ibadah tersebut tidak penting, atau malah mengerjakan kegiatan yang lain yang dianggap lebih penting. Kalau urusan dengan Tuhan tidak dianggap penting, bagaimana urusannya dengan manusia? Lebih penting atau tidak penting?

Pada dasarnya Iblis menggoda manusia sejak pertama kali manusia membuka matanya namun diutamakan olehnya pada saat manusia akan menjalankan ibadahnya kepada Tuhan. Dan bila di kesempatan pertama Iblis dapat menyesatkan manusia biasanya di kesempatan selanjutnya juga lebih mudah. Begitu pula di hari selanjutnya.

Guno Display

Iblis dapat menggoda kita bisa karena atas ide dan kreativitasnya kita sendiri atau tinggal nimbrung dari apa yang kita pikirkan. Iblis bukannya bodoh tapi dia memang sengaja memanfaatkan celah apa yang ada dalam diri manusia. Dan rupanya faktor inilah yang sering dilakukannya. Dia merasa aman dan nyaman bila hanya tinggal mengikuti apa yang memang dimaui atau disenangi oleh manusia itu sendiri. Paling Iblis hanya menambahi sedikit kreativitas dari kreativitas kita tersebut. Bila perlu memberi gambaran yang lebih indah, lebih enak, lebih gampang, lebih menguntungkan, dan lebih menyenangkan. Sepertinya Iblis membantu kita, padahal dia sesungguhnya malah menjerumuskan kita. Lihatlah orang-orang yang telah melakukan kejahatan atau sekedar berbuat kesalahan, dia akan menyesal telah melakukan perbuatan itu. Dan itulah yang sering disesalkan oleh manusia dimana rasa penyesalan pasti baru muncul belakangan. Ini sebenarnya sebuah kebodohan manusia sejak dahulu kala tapi tetap terus diulang sampai sekarang. Setelah terjadi kejadian kejahatan atau kesalahan tersebut si Iblis tinggal santai melenggang sambil tertawa mencibir. Bukankah memang sudah menjadi tugasnya untuk selalu menyesatkan dan menjerumuskan semua manusia? Bahwa pada akhirnya manusia yang harus menanggung akibatnya sendiri atau yang harus bertanggung jawab, ya masa bodohlah si Iblis. Dia hanya tertawa senang melihat kebodohan kita.

Have a nice day.

Guno feed

Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.

    

Guno Artikel