KORELASI PUBLIC FIGURE DAN FANS
Para public figure (tokoh masyarakat) biasanya mempunyai pengagum di masyarakat. Mereka terbagi menjadi dua, terkenal karena mempunyai karya dan tidak. Mereka yang karena mempunyai karya biasanya di bidang seni seperti: artis peran, penyanyi, pelukis, orator, dan sebagainya serta di bidang olah raga. Sedang mereka yang karena tidak mempunyai karya di bidang seni seperti: pejabat, hartawan, politikus, dan sebagainya. Mereka mampu menyedot perhatian karena mempunyai kepiwaian tertentu. Ditambah lagi peran media massa yang notabene mudah diraih (terutama dari hp), menambah kepesatan ketenaran sang public figure di tengah masyarakat.
Namun sejak dulupun sebelum hp dikenal, ada saja public figure yang disukai masyarakat. Di jaman saya masih muda, masih sekolah smp, juga di jaman sebelumnya, dimana jaman sudah moderen (meskipun belum secanggih sekarang), era menyukai public figure sudah sangat terasa. Para penggemar (fans) ini sudah sangat menikmati penampilan para public figure. Saya pribadi selain public figure yang sudah saya sebutkan tadi, sangat menyukai penyiar dan penulis di media massa yang ada pada waktu itu, seperti: koran, majalah, novel, radio, tv.
Penyiar dan penulis adalah dua tokoh yang sangat saya kagumi. Bagi mereka yang saya kagumi telah berhasil "mencuri" hati saya. Mereka berhasil mengaduk-aduk perasaan saya. Mereka kaya wacana dan talentanya tajam. Mereka yang penulis, piawai dan cerdas dalam mengulas dan memaparkan sebuah masalah. Mereka yang penyiar sangat dinamis dan elastis dalam "menghadapi dan mengelola" para audience, terutama memberikan celetukan yang menghibur, intelek, dan masuk akal.
Penyiar dan penulis tidak mengandalkan kecakapan wajah mereka, dan para penggemar umumnya juga tidak mempedulikan hal itu, meskipun bukan tidak mungkin mereka para audience itu, membayangkan seraut wajah yang sangat anggun dan mempesona. Seraut wajah yang "menggigit", yang mempunyai daya magnit. Dan itu boleh-boleh saja. Sah-sah saja.
Aneh dan lucunya, meskipun tidak pernah melihat wajahnya hal itu tidak dapat mencegah kekaguman para fans. Padahal dapat juga kan, mereka ternyata pernah berpapasan entah itu di jalan, di pasar tradisional, di mall, di warung, atau di suatu tempat? Padahal dapat juga kan, mereka yang dikagumi ternyata juga mengagumi pengagumnya?
Penyiar dan penulis sejatinya para penjelajah hati. Mereka dikagumi karena apa yang diutarakan dapat merasuk di kalbu. "Komunikasi" terjalin karena dari sesuatu "yang aneh" yang mengendap dan merasuk di dalam hati. Dan bukankah "kejujuran" manusia juga bersemayam di dalam hati? Maka tidak aneh bila kekaguman itu dapat menghunjam lebih murni, lebih lama, lebih alot. Menggurita. Rasa kekaguman itu dapat meninabobokan rasa kalbu mereka. Dapat menjelma sebagai impian. Rasa kekaguman yang murni dapat berkonotasi lebih lama bersemayam di dalam hati. Dan bagi manusia apa yang dapat dibanggakan dan dirasakan selain dari sebuah kejujuran? Maka jangan heran kalau kekaguman mereka dapat sangat fanatik.
Namun jangan heran, bila sebenarnya dapat mendapatkan fans yang fanatik tidak harus menjadi penulis dan penyiar, tapi dari pergaulan sehari-hari juga bisa. Dan dalam pergaulan yang luwes dan cerdas, anda dapat saja menjadi public figure yang mempunyai fans yang fanatik. Bahkan sangat fanatik. Mereka tidak saja siap mengagumi tapi juga menjadi penyokong bahkan pelindung bagi anda. Percayalah.
Have a nice day.
Posting Komentar untuk "KORELASI PUBLIC FIGURE DAN FANS"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.