Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

JANGAN LUPA UNTUK BERTINDAK BIJAKSANA

Terus terang saya sangat terkejut ketika tempo hari saya mengunggah tulisan lama saya yang berjudul "Salah satu cara mengetes cowok yang mengapeli putri kita" mendapat begitu banyak respon dari teman-teman pembaca di berbagai komunitas facebook yang saya ikuti. Bayangkan, belum genap setengah hari sudah ada puluhan respon yang masuk. Respon ada yang berupa gambar lambang emosi dan berupa komentar. Entah nanti berapa respon dalam waktu satu hari. Yang jelas jumlah pembacanya lebih banyak daripada yang memberi respon sebab yang membaca belum tentu memberi respon. Oleh karena itu dari nurani saya yang paling dalam saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua teman yang telah berkenan membaca dan yang terutama memberi komentar.


Ada beberapa poin dari hikmah yang dapat saya garis bawahi dari peristiwa ini:


Pertama: Dari berbagai masalah dalam hidup kedatangan orang yang naksir anak kita baik putra maupun putri sangat menarik untuk kita cermati. Orang yang naksir anak kita bisa jadi nantinya akan menjadi menantu kita. Menjadi menantu kita berarti dia nantinya masuk ke dalam sejarah hidup kita dimana dia akan menjadi bagian dari pencetak generasi penerus kita.


Kedua: Kita sebagai orang tua pada umumnya mendidik anak kita berdasarkan pengalaman yang dulu pernah kita terima. Dan itu sangat diwarnai oleh tradisi di keluarga kita. Suasana itu sangat bisa didasari oleh faktor agama, tingkat pendidikan, dan norma pergaulan kemasyarakatan di sekitar kita. Ada yang ketat ada yang longgar, ada pula yang memakai ruang kompromi diantara keduanya. Dan semua itu sangat bisa dirasakan.


Ketiga: Semua orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Bahwa itu dapat saja memberikan rasa kenyamanan bagi orang lain atau tidak. Bahkan anaknya sendiri bisa dapat merasakan nyaman atau tidak dengan situasi seperti itu. Yang jelas waktu terus berganti.  Diakui atau tidak, suka atau tidak, jaman terus berubah. Berproses.


Keempat: Bukannya saya bermaksud sombong, ternyata banyak juga yang membaca bahkan mencermati tulisan-tulisan saya. Tentu saja itu membuat saya malah agak groghi juga. Tapi saya berpikir positif saja dimana itu berarti banyak teman yang menjaga saya dalam menulis sehingga setidaknya tulisan saya bisa terkendali dengan baik. Dapat memberikan suasana yang kondusif. Lebih jauh saya ingin terus belajar.


Kelima: Pepatah mengatakan "lain lubuk lain ikannya". Orang berbeda pendapat itu biasa karena latar belakangnya juga berbeda, dari mulai karakter sampai pengalaman hidupnya. Tapi dalam berdialog di media sosial ini mari kita saling menjaga diri, kontrol diri dan mengutamakan saling silaturahmi.


Tidak boleh pacaran, boleh pacaran tapi orang tua harus ikut mengontrol, atau total memberikan tanggungjawab kepada anak, adalah merupakan suatu pilihan. Dan itu tentu saja sudah melalui berbagai pertimbangan, kajian, atau bahkan sudah mutlak merupakan sebuah keputusan. Sekali lagi tentu semua itu dimaksudkan untuk kebaikan si anak. Bahwa si anak dapat menerima sebuah keputusan itu atau tidak tentu juga sudah melalui pertimbangan pemikiran, kebutuhan dan kepentingan si anak. Bisa saja si anak dapat menerima begitu saja, ada yang terpaksa menerima, atau menolak bahkan memberontak. Kita tentu pernah mendengar berita tentang si anak kawin lari bahkan sampai bunuh diri karena masalah ini.


Jalan tengah yang terbaik adalah adanya kebijaksanaan. Si orang tua tidak asal memerintah, si anak juga diminta pemikiran atau pandangannya. Bisa saja si orang tua tidak memperbolehkan anaknya tidak boleh pacaran tapi si orang tua tidak tinggal diam, dalam arti dia yang aktif mencari informasi tentang orang yang menaksir anaknya. atau orang yang ditaksir oleh anaknya. Atau bahkan atas insiatif sendiri si orang tua mencarikan jodoh untuk anaknya, sehingga si anak tinggal menerima saja. Hal ini pernah dilakukan oleh Umar bin Khatab yang mencarikan jodoh untuk putranya (Baca di blog ini artikel yang berjudul Umar bin Khatab). Intinya, si orang tua tidak bertindak seperti membeli kucing dalam karung untuk mencarikan jodoh anaknya.


Tuhan memberikan segala ujian, segala pilihan, tuntunan, dan rejeki. Manusia dengan segala panca indera, pemikiran, dan perasaan dibebaskan untuk menentukan pilihan. Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa adalah pilihan. Jangan sampai terjadi buruk muka cermin dibelah.


Have a nice day.


NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.








1 komentar untuk "JANGAN LUPA UNTUK BERTINDAK BIJAKSANA "

  1. Semoga lekas sembuh pak guno ...sehat pulih kembali...terimakasih atas sumbangsih utk PHRD

    BalasHapus
Guno Display
Guno feed
Guno Artikel