Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KARTU NAMA ADALAH CERMINAN ANDA

Suatu saat saya pernah berkenalan dengan seorang pria berpenampilan perlente, rapi, bersih. Dia memberikan kartu namanya dengan senyum yang bagaimana gitu. Dari kartu nama yang diberikan selain tertera nama yang bertitel S3, jabatan di kantor sebagai Ketua Bidang tertentu, ada pula jabatan sebagai Ketua organisasi sosial tertentu, Ketua bidang olah raga tertentu, Ketua bidang agama tertentu, dan ada beberapa lagi. Orang itu tampak bangga, dan saya hanya tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepala saja. Saya kagum? Tidak. Biasa biasa saja. Saya justru mikir: orang ini sudah menyumbangkan prestasi dan kontribusi apa ya di organisasi organisasi yang mulia dan terhormat itu?


Semua pasti tahu, jabatan adalah sebuah amanah. Kalau hanya untuk dibangga-banggakan malah memalukan diri sendiri, menjatuhkan harga diri. Jadi bumerang. Dan itu gampang dicek kok. Kalau hasilnya nol pasti malah banyak orang yang bersikap sinis, mengelus dada dan tidak mau memberikan amanah lagi. Apalagi bila orang itu dapat menjabat dari hasil katrolan. Orang jawa bilang: wong sing ngono kui bakale orak kuat ngangkat derajat. Karena banyak orang yang akan bertanya dalam hati, "Darimana dia dapat jabatan itu? Ada dugaan hanya dari persengkokolan, menebar uang atau asal bapak senang. Suka disanjung.

Kartu nama hanyalah selembar kertas yang relatif kecil baik yang dari kertas mahal, murah, atau dari kardus. Kartu nama ikut saja ketika ditaruh di mana. Di saku baju, celana, dompet, dasbor mobil, bahkan di keranjang sampah. Kartu nama sesungguhnya adalah barang berharga. Barang sakti. Perwujutan dan eksistensi seseorang. Di situ terletak sebuah tanggung jawab, sebuah amanah, sebuah kepercayaan, wajah kopetensi yang dimiliki oleh seseorang, bahkan perkiraan besaran gaji yang diterimanya. Bisa untuk memberikan rekomendasi, bersombong ria, menjalankan kewenangan yang ada, menunjukkan eksistensi diri, bahkan bisa untuk menyimpan dan menyebunyikan ketakutan.
Guno Display

Jabatan bisa mendatangkan uang, itu benar. Kalau hanya untuk itu tujuannya, uangnya tidak berkah. Jabatannya diperoleh tapi doa yang tidak tulus dan makian dalam hati yang terus mengalir dari segala penjuru. Mengumpulkan munafik magnetis bagi sekumpulan munafik lainnya. Memanipulasi kartu nama demi suatu kepentingan yang tidak semestinya adalah sebuah pengkhianatan yang kebangetan.

Bagi yang beriman dalam Islam ketika diberi jabatan akan segera beristighfar sambil mengucap "Inalilahi wainailaihi rojiun" dan "lahaulawalaquatailabillah", semuanya kembali kepada Allah dan tiada kekuatan salain atas pertolongan dari Allah. Menyadari kemampuan diri dan berserah diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Orang yang begini, sangat percaya kelak akan dimintai pertanggungjawaban di alam akhirat. Takut berbuat dzolim dan dusta kepada sesama manusia dan Tuhan yang di atas sana.

Barangkali bagi sebagian orang kartu nama dianggap biasa saja. Tidak perduli terbuat dari kertas mahal atau hanya dari potongan kardus. Seperti kata Sakhespeare, apa artinya sebuah nama. Seperti baju, bisa diganti dan dicopot bahkan kelak akan dibuang.
Saya punya beberapa teman yang tidak suka mencantumkan titelnya kecuali untuk keperluan perkumpulan atau kegiatan akademisi. Bila dalam perkumpulan umum jangan harap dia mau menyebutkan titelnya. Buat apa, katanya. Dia berprinsip, jangan berbisik kepada orang yang tuli, jangan menari di depan orang yang buta. Bertindak tidak pada tempatnya, semua itu hanya kesiasiaan. Titel bukan untuk gagah-gagahan. Terselip tanggungjawab dan integritas di situ. Tidak perlu pamer. Termasuk untuk pencitraan. Ibarat orang yang bersedekah dengan tangan kanan, tangan kiri tidak boleh tahu. Rendah hati sesungguhnya meninggikan derajat kita di hadapan Tuhan. Dan kepadaNyalah kita semua kelak akan kembali. Kita sejatinya tidak punya apa-apa. Dan bukan siapa siapa.

Have a nice day.


Guno feed


NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.


Guno Artikel

Posting Komentar untuk "KARTU NAMA ADALAH CERMINAN ANDA "