PERANAN JOB FAIR DALAM PEMBANGUNAN JAWA TENGAH. BAGAIMANA PERANAN PHRD?
Berdasarkan agenda pada tanggal 19 Mei 2022 akan diadakan jobfair lagi di BBLKI Semarang. Ini sudah diadakan untuk yang kesekian kalinya sejak pertama kali diadakan pada tahun 2017 yang lalu. Bahkan pernah penyelenggaraan jobfair dihadiri oleh Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhaikiri. Pada masa awal jobfair diadakan (ada beberapa kali) diadakan di dalam gedung audotirium, namun setelah itu diadakan di area luar gedung. Penyelenggaraan jobfair sempat terhenti karena masa pandemi covid 19. Namun sekarang diadakan lagi dengan memakai prosedur kesehatan yang sangat ketat.
Setiap kali diadakan, jobfair menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Ada peningkatan jumlah lowongan kerja yang ditawarkan. Maklum, peserta Perusahaan juga bertambah. Pada jobfair tanggal 19 Mei 2022 nanti diperkirakan ada ribu jumlah lowongan pekerjaan. Jumlah terbesar lowongan kerja sebagaimana pada beberapa tahun yang lalu didominasi oleh lowongan kerja di bagian produksi perusahaan manufaktur, entah itu garmen, tekstil, atau yang lain.
Mungkin ada pertanyaan: "Apakah pencarian sekian ribu pekerja baru itu sebagai pengganti pekerja yang diputus hubungan kerjannya (PHK)?" Jawabnya: "Itu ada benarnya tapi lebih tepatnya bukan begitu. Karena ada yang merupakan lapangan kerja baru, dan yang diputus hubungan kerjanya adalah mereka yang kinerjanya dinilai tidak baik."
Sisi buruk dari sebuah jobfair adalah tidak terisinya jumlah penawaran kerja (lowongan kerja) yang ditawarkan. Misalnya jumlah lowongan kerja di suatu jobfair berjumlah 3.000 lowongan kerja namun setelah diadakan seleksi yang diterima kerja hanya 2.000 lowongan kerja maka dapat dinilai jobfair tersebut tidak berjalan dengan sukses. Demikian pula sebaliknya, suatu jobfair dapat dikatakan dapat berjalan dengan sukses bila semua lowongan dapat terisi, bahkan surplus karena jobfair tersebut ramai didatangi oleh para pencari kerja yang berkualitas.
Memang faktor yang mengikuti jobfair (yang membuka lowongan kerja) adalah lowongan kerja yang prestise atau tidak (apalagi dari Perusahaan yang bonafid), dan para pencari kerja yang datang adalah yang berkualitas atau tidak, dapat "mewarnai" wajah jobbfair yang diselenggarakan. Dalam hal ini PHRD dapat memainkan peranannya untuk berkontribusi secara signifikan. Terutama untuk yang tersebut di bawah ini.
Lepas dari itu semua, seringnya pengadaan jobfair yang notabene dapat diartikan sebagai sebuah usaha pengentasan pengangguran dapat mengatrol pendapatan penduduk di Jawa Tengah. Maka dari itu kita patut bersyukur bila di Jawa Tengah ada pembukaan Perusahaan baru. Semakin banyak tentu semakin baik. Oleh karena itu PHRD sangat perlu berpartisipasi dan berkontribusi untuk selalu mendorong agar jobfair sering diadakan di Jawa Tengah.
Have a nice day.
Posting Komentar untuk "PERANAN JOB FAIR DALAM PEMBANGUNAN JAWA TENGAH. BAGAIMANA PERANAN PHRD?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.