Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

FENOMENA INFORMASI LOWONGAN KERJA MELALUI MEDIA SOSIAL

Semua sudah tahu bahwa untuk memenuhi kebutuhannya setiap manusia membutuhkan pekerjaan baik bekerja secara wiraswasta atau ikut bekerja di sebuah instansi baik negeri atau swasta. Namun seperti yang kita ketahui bahwa mencari peluang dikeduanya juga susah setengah mati. Utamanya yang tidak mempunyai modal tentu pilihannya adalah mencari lowongan kerja. 


Padahal persaingannya begitu sangat ketat dan keras. Baik yang baru di lulusan sekolah / kuliah, belum ditambah dari mereka yang baru saja terkena pemutusan hubungan kerja alias PHK.

 

Karena mencari lowongan kerja menjadi incaran banyak orang maka item inipun menjadi incaran beberapa orang jahat  untuk dijadikan menjadi sebuah media untuk menipu orang lain guna mencari keuntungan materi bagi kebutuhan pribadi. Banyak cara modus yang mereka lakukan. Dari memberi link alamat email palsu, nomor telpon yang sudah direkayasa, iming-iming mendapat gaji besar, dan sebagainya.


Karena saat ini dunia internet sudah mudah dirambah maka banyak bermunculan lowongan kerja melalui media sosial. Dengan demikian setiap perusahaan dengan begitu mudahnya menebar informasi lowongan kerja melalui media sosial yang notabene adalah melakukan fasilitas Internet.


Guno Display

Cara ini dinilai lebih praktis, efektif, efisien, tidak diribeti dengan setumpuk kertas dari para pelamar kerja yang jumlahnya bisa mencapai ribuan orang itu. Padahal proses menyortirpun juga sangat membutuhkan ketelitian, kesabaran dan kecermatan yang tidak mudah.


Namun ada juga dalam pemberian informasi lowongan kerja itu juga dicantumkan nomor WA yang dapat dihubungi. Saya membayangkan bagaimana bila dia setiap hari diganggu dengan pesan WA, atau malah ditelpon langsung untuk menanyakan perkembangan informasi seputar lowongan kerja tersebut. Di sisi lain saya juga merasa kuatir bahwa pemasangan nomor WA tersebut dalam rangka memasang sebuah jebakan untuk menipu.


Di sisi lain, juga dibutuhkan kejelian dan kecerdasan tertentu untuk melamar pekerjaan melalui internet (media sosial), alias tidak asal mengirimkan lamaran kerja.


Keburukan yang sering terjadi adalah seringnya lowongan kerja yang disampaikan itu tidak menyertakan nama kotanya dan kapan tanggal batas waktu lamaran kerja dapat diajukan sehingga si pelamar kerja tidak melakukan tindakan yang sia-sia karena batas waktu tanggalnya sudah lewat. Padahal bila sebuah perusahaan sering memberikan informasi lowongan kerja yang tidak jelas akan mendapatkan penilaian yang jelek dari para pelamar kerja.


Saya sendiri saat ini suka membagikan informasi lowongan kerja yang masuk ke media sosial saya. Dan kebanyakan datang dari mereka yang para teman saya di sebuah organisasi profesi. Oleh karena itu saya sangat percaya atas kevalidan informasi lowongan kerja yang disampaikan itu. 


Yah, saya hanya mencoba membantu ikut menyebarkan informasi lowongan kerja yang disampaikan oleh perusahaan tersebut, di sisi lain, ini yang sangat penting, saya ingin berbagi informasi tentang adanya lowongan kerja bagi yang membutuhkan. Memang informasi lowongan kerja itu saya bagikan ke beberapa link yang saya punyai, yang notabene mereka yang ada di link itu yang pada umumnya sudah pada bekerja namun saya yakin bahwa informasi lowongan kerja yang saya bagikan dapat diteruskan ke sanak famili, para teman mereka, atau tetangga mereka untuk informasi ke para anak mereka. Yah, sebuah langkah kecil namun siapa tahu dapat memberikan manfaat yang besar bagi mereka yang sangat membuthkan.


Bahwa pernah juga informasi yang disampaikan tidak mencantumkan alamat yang jelas, dapat saya pahami karena perusahaan tersebut mungkin bergerak di bidang penyepuhan dan pembuatan aksesori emas. Jadi alasannya adalah demi untuk menjaga keamanan perumahan tersebut.


Guno feed

Have a nice day.





NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih. 

Guno Artikel

Posting Komentar untuk "FENOMENA INFORMASI LOWONGAN KERJA MELALUI MEDIA SOSIAL"