Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENINGKATAN KOMPETENSI DEMI KESIAPAN UNTUK BERSAING

Beberapa waktu yang lalu seorang teman yang dulu seorang Manajer HR di Nasmoco tapi sekarang berpindah haluan menjadi seorang konsultan dan pelatihan dengan memakai flyer (gambar)  mengingatkan serta mengajak dan menghimbau agar para teman yang lain untuk terus meningkatkan kompetensi sehingga dapat meningkatkan produktivitas Organisasi / Perusahaan. 


Dan menurutku pertanyaan klasik yang sering muncul dari para pekerja adalah: "Apakah ketika produktivitas meningkat, besaran gaji mereka juga akan ikut meningkat?".


Sebuah pertanyaan yang wajar, mengingat tujuan mereka dalam bekerja adalah untuk mencari nafkah. Namun mereka lupa bahwa performa perusahaan juga mempengaruhi pendapatan mereka. Semakin bagus performa sebuah perusahaan semakin mempunyai banyak peminatnya. Salah satunya adalah peningkatan produktivitas, yang tidak hanya dari segi kuantitas tapi juga dari segi kualitas. Itu saja masih harus ditunjang dengan kesuksesan di bidang marketingnya. Meskipun hasil produksinya oke tapi dari segi marketingnya tidak oke maka ketimpangan out put dan in put akan terjadi.


Itulah sebabnya sebuah organisasi khususnya perusahaan perlu mempunyai penyeimbang, disebut balanced scorcard yang memiliki fungsi sebagai alat ukur perusahaan apakah visi dan misi yang dianut telah tercapai. Sebagai alat ukur keunggulan kompetitif yang dimiliki sebuah perusahaan. Sebagai panduan strategis untuk menjalankan bisnis. Dengan balanced scorecard, perusahaan bisa merancang kerangka kerja yang kuat untuk membangun dan mengkomunikasikan strategi. Model bisnis divisualisasikan dalam peta strategi yang membantu manajer untuk berpikir tentang hubungan sebab-akibat antara beberapa tujuan strategis yang berbeda. Perencanaan strategi yang lebih baik dan terstruktur. Dengan balanced scorecard, perusahaan bisa merancang kerangka kerja yang kuat untuk membangun dan mengkomunikasikan strategi.


Model bisnis divisualisasikan dalam peta strategi yang membantu manajer untuk berpikir tentang hubungan sebab-akibat antara beberapa tujuan strategis yang berbeda.

Guno Display


Proses menciptakan peta strategi memastikan bahwa keberhasilan dalam suatu perusahaan bisa dicapai melalui serangkaian tujuan strategis yang saling terkait. Hal ini berarti bahwa hasil kinerja serta faktor pendukung kinerja diidentifikasi untuk membuat gambaran utuh tentang strategi perusahaan. Sasaran kerja harus ditentukan.


Adanya gambaran strategi secara menyeluruh dan saling terkait tentu membuka peluang bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan strategi secara internal dan eksternal.


Dengan balanced scoreboard, setiap divisi dalam perusahaan dipacu untuk berkolaborasi satu sama lain untuk mencapai goals atau sasaran perusahaan yang mana akan berdampak pada sistem kinerja perusahaan yang lebih terbuka dan dinamis Dengan demikian memudahkan tiap karyawan untuk melihat bagaimana goals individual mereka berkaitan dengan strategi perusahaan.


Dikarenakan kerangka kerja yang telah terbangun dengan jelas, balanced scorecard akan membantu tiap karyawan untuk menyelaraskan tujuan mereka dengan goals perusahaan.


Karyawan bisa secara mandiri menghubungkan apa yang bisa mereka lakukan untuk kemajuan tim dan perusahaan.


Dengan balanced scorecard, perusahaan bisa mengukur dan memantau perkembangan perusahaan menuju goals. Sehingga jika terjadi sesuatu di luar dari perencanaan perusahaan (keluar dari track) bisa langsung sigap tanggap untuk mengupayakan bagaimana kondisi bisa terkendali kembali.


Sedang menurut Banerjee dan Buoti (2012) adapula KPI atau Key Performance Indicator yang adalah merupakan ukuran berskala dan kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi. KPI juga digunakan untuk menentukan objektif yang terukur, melihat tren, dan mendukung pengambilan keputusan.


Beberapa Hal yang Digunakan sebagai Penilaian Kinerja :
Pengetahuan yang dimiliki.
Ketepatan Waktu. 
Kualitas pekerjaan.
Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan. 
Pengetahuan teknis seputar pekerjaan. 
Self confidence. Kemampuan menyesuaikan diri.
Komunikasi antar karyawan.

Terkesan agak ribet memang karena membutuhkan proses yang teliti dan hati-hati. Namun atas kesepakatan bersama skemanya dapat diringkas, dipersingkat.

Intinya, semua harus diintegrasikan dan dikomunikasikan. Baik itu terdiri dari secara perorangan, unit, maupun secara keseluruhan. Tujuannya untuk mengoptimalkan kerja dan kinerja yang baik. Dengan demikian perusahaan akan dapat terus berjalan (survive) dan berkembang.

Persoalan dan tantangan baru sering muncul kepermukaan. Bahkan kadang tidak bisa diprediksi dan dihindari. Apalagi saat ini bidang usaha sudah menglobalisasi. Maka perspektif pola pikir dan usaha kita juga harus diarahkan ke sana. Jangan berpikir secara mikro tapi ke  makro.

Guno feed
Permintaan pasar terus berubah. Di era 4.0 di jaman internet semakin canggih, penyajian data harus diperkuat untuk kebutuhan informasi pasar serta untuk keperluan komunikasi. Untuk menunjang keberhasilan ekspansi  perusahaan.

Di sisi lain fenomena Resesi ikut mengancam kestabilan dunia usaha dimana-mana. Segala kemungkinan harus siap dihadapi. Entah itu yang  berorientasi baik atau buruk. Pendapat lama harus dipatahkan: Siapa yang kuat dia yang menang diganti menjadi   Siapa yang kreatif dan kompeten serta konsisten dia yang menang. 

Have a nice day.





NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.



Guno Artikel

2 komentar untuk "PENINGKATAN KOMPETENSI DEMI KESIAPAN UNTUK BERSAING "

  1. Terima kasih sharingnya Pak Guno.
    Tetap memantau blog2 Anda.

    Salam,
    Luki
    Tenaga Kerja Kompeten Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ya. Salam saya untuk keluarga tercinta 🙏

      Hapus