PERNIK-PERNIK DI MEDIA SOSIAL
Sebagaimana dunia nyata, kehidupan dunia media sosial yang merupakan bagian dari kehidupan dunia nyata juga menyuguhkan pernik-pernik kehidupan yang unik, yang penuh gemerlap, yang penuh misteri. Bahkan bisa membuat sport jantung.
Sebagaimana dalam kehidupan dunia nyata, di kehidupan dunia sosial juga ada yang penampilan yang apa adanya, narsis, penuh kepura-puraan, bahkan niat jahat. Ada yang dapat mendatangkan kemanfaatan, keuntungan, biasa saja, bahkan kerugian.
Sebagaimana dalam kehidupan dunia nyata, di kehidupan dunia sosial juga mengajarkan untuk selalu waspada, berhati-hati, jangan mudah percaya, namun juga dapat sebaliknya menuntut sebuah kepercayaan penuh.
Sebagaimana di dua dunia tadi, penampilan seseorang tetap harus diwaspadai. Apakah itu merupakan penampilan jujur atau hanya sebuah kamuflase. Baik itu dalam penampilan karakter atau penampilan pakaian. Tapi tentu saja tidak untuk menghakimi atau mengambil kesimpulan begitu saja. Berprasangka tentu bukan dimaksudkan untuk menuduh. Kita pun akan marah bila dituduh. Apalagi kalau secara sembarangan.
Sebagaimana dalam kehidupan dunia nyata, kehidupan di sosial juga mengharuskan kita untuk bersikap cerdas dan cekatan. Bisa membedakan mana yang masuk akal dan mana yang tidak. Mana yang meragukan. Yang biasa menyuruh begini belum tentu dia juga mengerjakan begitu. Yang biasa menyuruh begitu ternyata begininya dia sampai begitu. Tidak hanya masalah untuk beribadah, tapi untuk semua hal yang terlihat baik atau tidak baik. Serba tidak mudah diprediksi.
Begitu juga masalah hoax atau bukan. Masalah hoax itu sendiri sudah ada sejak jaman dahulu. Sejak jamannya Nabi Adam berada di Surga. Iblis mendatangi dengan info hoax dengan tujuan untuk menipu dan menyesatkan Nabi Adam. Dan ternyata, inspirasi itu menurun sampai jaman sekarang meskipun saat ini sudah merupakan era jaman moderen yang canggih. Ironisnya, bila Nabi Adam yang hanya melakukan satu dosa (melanggar perintah Tuhan) dikeluarkan dari Surga, kita yang mempunyai banyak dosa malah ingin masuk Surga.
Berita hoax sendiri belum tentu merugikan secara materi, namun bisa hanya berupa berita lama yang diunggah kembali. Dengan demikian tidak dapat digeneralisi. Tidak usah dipermasalahkan apalagi disalahkan. Tidak usah besikap sok suci, namun harus disadari memang demikianlah kedinamisan di dunia media sosilal. Berita hoax kadang susah dilacak kapan tanggal terjadinya. Munculnya hoax yang merugikanpun adalah merupakan konsekuensi logis di era dunia internet yang semakin marak dan canggih seperti sekarang ini. Usahakan jangan malah bertindak seperti orang yang masih gagap tehnologi.
Hampir sejenis dengan hoax, pencitraan juga menjadi hal yang wajar dalam dunia media sosial. Levelnya sudah ada yang sampai ke tingkat narsis atau biasa saja alias masih bisa ditolerir. Intinya pencitraan "agar terlihat bagaimana". Padahal pada kenyataannya belum tentu orang lain melihat sebagaimana keinginannya. Apabila pencitraan sudah menjadi kebiasaan, fenomena pencitraan sudah menjadi candu baginya.
Selain segi rasio, segi mental menjadi kunci dalam kita mengarungi dunia media sosial. Keduanya harus berimbang. Jangan sampai terjadi di satu sisi sudah siap di sisi yang lain malah tidak siap. Akhirnya kegagapan yang terjadi. Itu dapat mengundang kelucuan, keanehan, dan situasi yang ironis, bahkan tragis.
Have a nice day.
Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu akan muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "PERNIK-PERNIK DI MEDIA SOSIAL"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.