MENCARI PAHALA ITU MUDAH ASAL ANDA MAU. TIDAK PERCAYA?
Seperti yang pernah kutulis tempo hari, dengan mempunyai banyak link kita berpotensi mempunyai banyak peluang untuk mencari pahala, dan juga sebaliknya malah mencari dosa. Media sosial adalah sebuah media dan komunitas baru dengan tampilan yang begitu khas, menawan dan mempesona, sehingga dapat mengantarkan kita untuk berbuat ke berbagai hal. Kalau tujuan dan maksudnya baik (dapat bermanfaat) berarti media sosial itu dapat membentuk kita menjadi manusia yang baik dan bermanfaat. Kalau maksud dan tujuannya tidak baik, maka dia (medsos itu) mencetak kita menjadi manusia yang tidak baik dan tidak bermanffat. Manusia yang brengsek. Dan semua keputusan berada di tangan anda.
Namun itu tentu tergantung pada diri sendiri masing-masing. Ada yang menjadikan media sosial hanya sebagai wahana untuk mencari hiburan, untuk bersantai saja, bukan untuk tempat mencari permasalahan yang berpotensi membuat rumit dan pusing kepala. Dengan kata lain hanya untuk bersuka ria, bergurau, membully orang, pamer, dan sebagainya. Dia sangat menikmati waktu, sengaja membiarkan datangnya kesempatan untuk mencari pahala untuk dirinya sendiri. Dia telah menutup rapat-rapat dirinya untuk berbuat kebajikan dan mencari pahala. Dia telah merugikan dirinya sendiri. Bukan oleh orang lain, bukan oleh Tuhan. Kehebatan media sosial telah membutakan mata hatinya.
Saya bukannya ingin pamer atau menyombongkan diri tapi hanya sekedar menyampaikan sebuah pengalaman pribadi saya saja. Karena bagaimanpun saya sangat menyayangkan berlalunya sebuah kesempatan emas. Sekecil apapun itu. Seperti yang sudah pernah saya sampaikan bahwa saya mempunyai link komunitas fb, WA dari teman-teman spesial saya yaitu para teman alumnus dimana dulu saya bersekolah serta para teman sekampung asal maupun kampung yang sekarang. Dan karena saya juga mempunyai link profesional sumber daya manusia (sdm) maka saya sering (tidak setiap hari) menerima informasi adanya lowongan kerja dari mereka. Nah, ketika saya menerima informasi lowongan kerja, maka informasi tersebut saya teruskan ke teman-teman spesial saya tersebut, barangkali berguna untuk keluarga mereka sendiri atau kepada anak teman maupun keponakan mereka.
Belum lama ini, saya menerima messenger dari seorang wanita muda yang semula tidak saya kenal yang menanyakan apakah informasi lowongan kerja di bidang yang saya infokan kemarin dari sebuah pabrik sudah terisi? Sayabilang, "Tunggu sebentar ya? Saya tanyakan dulu." Dan karena kebetulan saya kenal dengan Manejer HRD perusahaan tersebut, saya mendapat penjelasan bahwa lowongan kerja yang saya infokan kemarin sudah terisi. Dan wanita itu saya beri kabar tentang hal tersebut namun kuminta Curiculum Vitaenya, untuk nanti bila ada kesempatan akan kusebarkan ke grup WA para Manejer HRD di grupku, barangkali mereka sedang membutuhkan calon pekerja seperti itu . Dan ternyata kebetulan ada teman Manejer HRD sebuah perusahaan yang tertarik dan akan membutuhkan calon pekerja yang seperti itu. Dia akan memanggil wanita itu untuk menjalani test. Oh ya, wanita itu ternyata adalah sealumnus di salah satu sekolahku dulu. Dia mempunyai pengalaman kerja di bidang Ekport Import (sebuah skill andalan yang sering dicari oleh beberapa perusahaan), selama sekian tahun.
Intinya, mencari pahala itu tidak sulit asal anda mau melakukannya. Dia bertebaran di sekitar kita dan melintas begitu saja di depan mata kita. Jadi tidak usah jauh-jauh kita mencarinya. Persyaratan utamanya memang anda harus peka, sensitif, mau bertindak serta mempunyai media untuk melaksanakan itu. Tidak harus berupa link tapi apapun yang anda miliki dan anda mau serta mampu melaksanakan itu. Sangat disayangkan bila sebuah kesempatan emas untuk berbuat baik dan berpotensi mendapatkan pahala berlalu dilewatkan begitu saja. Berlalu tanpa makna. Godaan yang ada, dan itu biasanya, adalah mengira bahwa itu (mencari pahala) tidak penting. Urusanmu adalah urusanmu, urusanku adalah urusanku. Titik. Padahal dalam kisah saya di atas, bila ternyata dengan bekerjanya wanita itu dapat mendatangkan manfaat untuk dirinya sendiri ataupun beserta keluarganya, insya Allah besaran pahalanya untuk kita tentu tidak terkirakan oleh akal kita.
Ingatlah waktu itu sangat cepat berlalu, dan tidak akan beruulang kembali. Ketika kita tiba di akherat dan ternyata mempunyai banyak dosa, maka kita akan menyesal mengapa dulu kita tidak bersegera mencari pahala yang sering datang berseliweran di sekitar kita itu. Jadi ketika kelak kalau kita masuk surga bukan karena Tuhan pilih kasih sayang kepada kita. Begitupula bila kelak ketika kita masuk neraka bukan karena Tuhan membenci kita. Anda ikut menentukan bagaimana nasib anda nantinya.
Have a nice day.
Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "MENCARI PAHALA ITU MUDAH ASAL ANDA MAU. TIDAK PERCAYA?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.