APAKAH PERBEDAAN MEMBUAT ANDA ALERGI?
Topik ini juga pernah saya tulis. Beberapa kali juga. Bahkan oleh banyak orang lain juga. Hal itu disebabkan karena semua manusia bersinggungan dengan hal ini. Dengan demikian dapat dikatakan ini adalah topik umum. Mungkin bukan topik yang populer. Topik itu bernama: PERBEDAAN PENDAPAT.
Hal ini pula yang berpotensi dapat menimbulkan konflik. Bahkan dapat menimbulkan efek yang lebih besar yaitu timbulnya sebuah tragedi. Sesuatu yang bersifat ironi biasanya muncul karena ada yang namanya tragedi ini. Dari ironi yang bentuknya ringan sampai berat. Ada yang mengakibatkan berpisahnya (terpecahnya) persahabatan sampai keluarga. Bahkan ada yang bentuknya terjadinya sebuah kematian. Ngeri.
Masih ingat cerita Aji Saka? Raden Aji Saka mempunyai dua orang pengawal setia yang bernama Dora dan Sembada. Karena ada suatu keperluan Aji Saka beserta Dora pergi mengembara ke arah selatan. Sedangakan Sembada disuruh oleh Aji Saka untuk menjaga senjata andalannya berupa Keris di Gunung Kendeng, dengan pesan siapa saja selain Aji Saka sendiri yang mengambil Keris itu jangan diberikan.
Singkat cerita Aji Saka yang sudah menjadi raja di Medang Kamulan karena berhasil membunuh Rajanya yang bengis yang bernama Dewata Cengkar, menyuruh Dora mengambil kerisnya. Namun setibanya Dora di tempat Sembada permintaan Dora ditolak oleh Sembada yang memegang teguh pesan Aji Saka bahwa siapa saja tidak dapat mengambil keris itu selain Aji Saka sendiri. Akhirnya mereka berkelahi dan saling membunuh, sehingga keduanya pun mati karena masing-masing merasa benar.
Dan memang begitulah kenyataannya, dua orang sampai berkelahi bahkan merasa tega saling membunuh karena sesungguhnya masing-masing saling merasa pendapatnya paling benar. Bagi sebagian orang sebuah pendapat terkait erat dengan sebuah prinsip. Padahal mereka merasa harus teguh dalam memegang prinsip. Bagi mereka memegang prinsip adalah menyangkut harga diri. Menyangkut kehormatan diri. Bila perlu bila rasa menjaga kehormatan itu menyangkut kedaulatan negara, mereka merasa sah saja bila dirinya mengajak masyarakat untuk berangkat perang. Padahal bila dipikirkan lebih jauh prinsip yang dipegang setiap orang berbeda-beda. Bahkan rasa kehormatan yang ditonjolkan yang katanya penting itu pun ternyata disikapi dengan cara yang berbeda-beda pula. Ada yang merasa sebuah kehormatan itu penting namun juga ada yang merasa biasa saja, bahkan ada yang meras tidak penting tergantung kebutuhan dan kepentingannya.
Celakanya, lebih runyam lagi bila yang katanya sangat prinsip tadi sesungguhnya dilembari oleh rasa gengsi. Oleh rasa tidak mau kalah. Orang yang begini sangat susah untuk diajak mau mengalah. Padahal bila dipikir secara jernih, orang yang mau mengalah belum tentu salah dan kalah dalam arti yang sebenarnya.
Dalam wikipedia dijelaskan perbedaan pendapat adalah sebuah sentimen atau filsafat non-persetujuan atau perlawanan terhadap gagasan (seperti kebijakan pemerintah) atau entitas (seperti orang atau partai politik yang mendukung kebijakan semacam itu). Antonim istilah tersebut meliputi perjanjian, konsensus (saat semua atau nyaris semua partai menyetujui suatu hal) dan perhatian, saat satu partai menyepakati sebuah proposisi yang dibuat oleh partai lain.
Seperti yang kita ketahui, setiap orang memiliki pola berpikir yang berbeda. Hal tersebut yang dapat membuat perbedaan pendapat itu lumrah terjadi dan tidak bisa diganggu gugat. Karena setiap orang memiliki hak untuk berpendapat dengan bebas tanpa paksaan selagi masih tidak keluar dari yang namanya norma.
Hal lain yang menyebabkan mengapa perbedaan pendapat itu lumrah terjadi adalah karena setiap orang pasti memiliki kepentingan masing-masing. Terkadang pendapat yang dilontarkannya itu senantiasa berpengaruh pada keberlangsungan hidupnya. Dia tidak akan sepakat dengan pendapat yang cukup merugikannya. Oleh karena itu perbedaan pendapat pun bisa terjadi. Dengan adanya hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terkadang bersikap realistis itu juga sangat diperlukan dalam menjalani hidup.
Perbedaan pendapat dapat menyebabkan sikap saling menghargai dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa tidak selamanya yang berbeda itu harus saling bermusuhan. Harus bisa memanfaatkan perbedaan tersebut agar tercipta hal yang lebih baik. Jangan jadikan perbedaan pendapat dengan orang lain sebagai alat untuk menghancurkan tali silaturahmi. Cobalah untuk berpikir lebih bijaksana dan jadikan perbedaan tersebut menjadi sarana agar dapat saling menghargai satu sama lain. Selalulah berusaha beroirentasi agar dapat terciptanya suatu hubungan yang berbentuk simbiosis mutualisme. Win-win solution.
Bisa saja perbedaan pendapat dalam kehidupan sehari-hari dapat timbul karena setiap orang memiliki tokoh atau panutannya sendiri. Terkadang seseorang cenderung menjalani hidup menggunakan motivasi yang berasal dari mulut panutannya. Banyak juga orang yang membenarkan suatu hal berdasarkan pola pikir panutannya. Hal tersebutlah yang membuat perbedaan pendapat lumrah terjadi.
Jadi jangan gampang merasa kaget, tersinggung, ataupun marah. Jangan jadi alergi. Itu semua hanya akan menjadikan diri anda kelak merasa rugi sendiri. Itulah sebabnya mengapa sebuah perbedaan adalah sebuah rahmat.
Perbedaan pendapat adalah "sebuah masukan dengan gayanya tersendiri". Unik kadang sangat menjengkelkan. Namun betapapun harus disadari: Beda pendapat adalah teman dalam diskusi.
Have a nice day.
Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat.
Posting Komentar untuk "APAKAH PERBEDAAN MEMBUAT ANDA ALERGI?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.