Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAGAIMANA SIKAP ANDA SAAT BERSELANCAR DI INTERNET

 Seperti yang lain, ketika sedang ada waktu luang saya berselancar di internet. Bagi saya adanya waktu luang mempunyai dua pengertian: Memang benar-benar ada waktu luang atau waktu luang itu atau ada waktu luang setelah saya menyelesaikan sebuah tulisan di blog saya. Jadi mumpung sedang membuka internet. Tujuannya mudah ditebak: Untuk refereshing mencari hiburan baik sekedar untuk melihat-lihat saja atau yang ada niat untuk mencari sesuatu siapa tahu mendapatkan sebuah ide baru untuk bahan menulis yang akan datang. Sedang soal lamanya waktu bisa relatif. Kadang memerlukan waktu lama, kadang tidak. Tergantung kebutuhan kita saja.


Seperti yang kita tahu, berselancar di internet itu mengasyikkan, karena selain mudah dijangkau, di internet kita disuguhi berbagai berita dan informasi dimulai dari kualifikasi yang biasa, sedang, atau yang berat. Baik berupa mata berita atau informasi yang sudah kita kenal atau sesuatu yang baru. Tentu saja dalam berselancar saya sudah mempersiapkan diri untuk bersikap serius. Malah sangat serius, meskipun pada implentasinya saya bersikap santai agar tidak mudah terprovokasi oleh kalimat-kalimat yang tidak enak untuk dibaca. Dalam hal ini masalah manajemen mental memang harus dikelola secara penuh kesungguhan.


Guno Display

Menurut pengakuan beberapa teman mereka berselancar di internet kebanyakan mempunyai tujuan yang hampir sama dengan saya. Namun ada pula yang mengaku berselancar di media sosial untuk membuang kesuntukan, melampiaskan kata hati, eksistensi, pamer diri, berbagi informasi, bahkan ada yang mengatakan untuk menjaga kewarasan (Lha, ada apa ini? Memangnya dia berpotensi akan menjadi gila? Bingung saya..). Media sosial yang dimaknai sebagai ajang untuk saling berinteraksi dengan sesama manusia memang menempati urutan pertama dengan jumlah terbanyak yang diminati oleh masyarakat. Namun banyak tujuan yang  bercampur-aduk disitu: Untuk mencari ilmu, mencari jodoh, mencari rejeki, menghibur diri, bahkan dengan sengaja untuk menipu diri sendiri (membuat pencitraan diri). Pertanyaanya: "Akan sampai kapan menipu diri sendiri ini?". Itu berpotensi membuat capai di hati. Akan menjdi malu kalau terbongkar kedoknya.


Internet bak pedang bermata dua. Jika digunakan secara bijak, teknologi tersebut akan memberikan manfaat bagi penggunanya. Begitu juga sebaliknya. Anggota Indonesian Association for Public Administration (IAPA) Nurly Meilinda mengatakan, kebebasan yang ditawarkan pada era digital pun mendorong perubahan komunikasi masyarakat. Kondisi itu membuat mereka bereaksi secara spontan dan tak jarang tanpa pikir panjang. Mirisnya, lanjut Nurly, konten yang viral dianggap lebih penting dari kualitas dan etika. Alhasil, kini banyak miskomunikasi, disinformasi, dan hoaks bertebaran di internet. Memang sangat disayangkan bila internet hanya dipergunakan sebagai ajang berbasa-basi, bukan untuk mencari sesuatu agar dapat meningkatkan kualitas diri. Perlu diketahui ada empat tema besar dalam Literasi Digital, yaitu digital skills, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Tanpa ada itu, internet hanya menjadi barang yang tidak berguna. Dan itu akan selalu menjadi topik yang hangat dalam pengunanan internet. Menjadi Character Building.


Have a nice day.



Guno feed

Notes: Dari berbagai sumber. Diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.


Guno Artikel

Posting Komentar untuk "BAGAIMANA SIKAP ANDA SAAT BERSELANCAR DI INTERNET"