Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENYENDIRI BUKAN BERARTI MEMPERLEMAH DIRI

Ada kalanya kita butuh menyendiri. Menembus keheningan. Menyelinap dalam sepi. Ditemani berjuta tanya, mencari eksistensi diri. Kita butuh tempat untuk merenung dan berpikir. Kita butuh tempat untuk menelanjangi diri sendiri. Kita butuh untuk evaluasi dan instropeksi diri.

Tempatnya bisa dimana saja, terserah. Menerobos hutan belantara, naik gunung, berdiam diri di kamar sendirian, naik perahu sendirian, di restoran cepat saji sendirian, bahkan pergi menonton bioskop sendirian. Keberadaan pacar, suami atau istri kadang malah tidak dibutuhkan. Pokoknya kita ingin menikmati berbicara dengan diri sendiri.

Yang terasa agak aneh, dimana di masa kini ada orang yang menyatakan ingin sendirian tapi malah menumpahkannya di media sosial. Memang media sosial mudah dijangkau. Terutama dari hp dan oleh karena itu dapat digunakan bahkan sering dipakai sebagai pelampiasan kegundahan hati. Padahal melampiaskan kegundahan hati dan ingin sendirian itu lain. Efek yang dihasilkan juga lain. Lagipula di media sosial malah justru bertemu dengan banyak orang. Dan unggahan di media sosial pada umumnya cenderung menggambarkan versi terbaik seseorang dengan segala atributnya. Akibatnya otak kita malah kemasukan berbagai informasi lagi. Jadi katanya ingin sendirian tapi malah berbuat jahil ngerjain orang lain. Kontradiksi.

Kesepian bisa terjadi pada siapa saja, remaja, dewasa, tua, muda, hingga lanjut usia, dengan  berbagai bermacam pula alasannya. Namun, tidak banyak yang tahu, kesepian sering dipicu dari pikiran yang kurang tepat pada keadaan. Kesepian dan merasa sendirian sering terjadi karena sejumlah keadaan, seperti pindah sekolah atau kantor, bekerja dari rumah, pindah tempat tinggal, hubungan yang berakhir atau kritis dengan pasangan, atau hidup sendiri untuk yang pertama kali.

Menyendiri tidak berkonotasi jelek. Kita hanya perlu menarik diri dari kerumunan banyak orang. Mengasingkan diri untuk mencari sesuatu yang lebih bermakna pada diri sendiri. Setidaknya untuk lebih mengenali diri beserta permasalahnnya. Orang bijak mengatakan:  "Sendirian tidak berarti anda kesepian, itu hanya mengambil istirahat dari drama orang-orang asing. Terkadang lebih baik menyendiri. Bersama orang bisa lebih menyakitkan daripada sendirian."

Guno Display
Menyendiri dengan tujuan untuk lebih menggali kemampuan diri memang biasanya akan memunculkan berbagai ide baru. Namun sebaliknya, bila sendirian hanya bertujuan untuk menumpahkan segala sumpah serapah dan kemarahan maka akan menghasilkan otak yang semakin kacau dan meradang. Alhasil, masalah malah menjadi bertambah runyam.

Bagi yang sedang menikmati kesendirian, menyendiri adalah perasaan yang paling memuaskan yang penah ada. Tidak ada yang menghakimi, sehingga dapat melakukan apa pun yang diinginkan. Dengan kata lain, kesendirian ketika menyendiri justru merasa tidak sendiri karena kesepian selalu menemani. 

Menyendiri ibarat kita perlu membutuhkan waktu untuk mengisi power lagi kepada hp kita yang sedang mengalami lowbat, atau mesin mobil yang memerlukan turun mesin. Perlu diservis lagi. Perlu disegarkan kembali. Perlu mengisi energi kembali. Saat menyendiri, kita bisa menenangkan diri dengan kecepatan kita sendiri. Kita bisa kembali berdamai dan menerima keadaan dengan apa adanya tanpa merasa terburu-buru atau terdesak. Energi kita pun bisa kembali terisi ulang sesuai dengan kebutuhan kita. Dengan begitu, setelah cukup menyendiri, kita bisa kembali punya tenaga untuk mengambil langkah  baru dalam menyelesaikan masalah.

Menyendiri bukan berarti tidak membutuhkan orang lain. Akan tetapi sedikit mengurangi ketergantungan dengan orang lain. Menenangkan diri dengan cara yang seperti ini membuat kita mengetahui keputusan mana yang harus kita ambil sendiri tanpa melibatkan orang lain didalamnya. Ketika kita merasa nyaman ketika menyendiri maka kita akan lebih percaya diri terhadap kemampuan diri kita. Bila ada rasa bersalah datang, itu adalah ketika kita tidak bisa memenuhi ekspektasi dari orang lain baik itu di kantor maupun di lingkungan apa saja. Menyendiri mengajarkan bahwa tidak semua hal yang kurang enak itu harus disesali, dan meminta maaf itu ada porsinya masing-masing.

Kesepian tidak sama dengan kesendirian. Jika kesepian dapat berdampak buruk bagi kehidupan kita, kesendirian justru memberikan manfaat pada diri kita. Dalam dunia yang penuh kebisingan ini, menyediakan waktu untuk diri sendiri dalam kesendirian adalah penting. Menyediakan waktu bagi diri sendiri untuk menyendiri memiliki banyak kebaikan. Hal ini bisa terjadi karena dalam kesendirian, kesunyian, dan ketenangan, kita bisa beristirahat sejenak dari segala kepenatan jiwa
.
Menyendiri bukan berkonotasi memperlemah diri sendiri. Pada esensinya menyendiri adalah berdialog kepada diri sendiri. Memperdalam pengetahuan hati. Menyendiri pada kenyataannya untuk mengeksplorasi segala kemampuan diri. Sehingga pada gilirannya adalah untuk meningkatkan kosentrasi guna meningkatkan produktivitas diri. 

Setiap masalah yang hadir perlu diatasi, dicari jalan keluarnya. Sesulit apa pun masalah itu perlu dihadapi. Semakin kita berusaha lari dari masalah, serasa masalah itu malah semakin dekat bahkan menggurita. Kita tak bisa selalu lari dari masalah. Hanya akan membuat kita capai, yang pada gilirannya dapat membuat pemecahan masalah menjadi buntu. Yang kita perlukan kadang kita memang butuh mengambil waktu sejenak dan jeda selama beberapa saat untuk menyendiri. Menyendiri untuk menenangkan diri. Kembali menjernihkan pikiran, untuk kemudian bisa lebih kuat dalam menghadapi badai kehidupan. Anda harus kuat. Percayalah, jalan keluar itu pasti ada. Yang anda butuhkan adalah keberanian.

Have a nice day.

Guno feed



Notes: Dikutip dari berbagai sumber. 
Tulisan lainnya dapat dilihat di:
solusi-guno.blogspot.com (Perpustakaan abadi).
guno-idea.blogspot.com Perpustakaan abadi in English).
Diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.

Guno Artikel

Posting Komentar untuk "MENYENDIRI BUKAN BERARTI MEMPERLEMAH DIRI"