KIAT PENJUAL/PEDAGANG MENGHADAPI PEMBELI

Apa yang diinginkan penjual adalah terjadinya transaksi jual beli yang lancar. Baik itu dengan pembeli maupun dengan suplayer. Berapun selisih harga pada keduanya adalah laba penjual. Pertanyaannya: "Apakah semudah itu terjadinya transaksi?" Jawabnya: Belum tentu.

Transaksi dengan suplayer biasanya tidak menemui kesulitan yang berarti. Biasanya suplayer bermodal besar serta mempunyai stok barang yang komplit bahkan beraneka rupa. Dengan suplayer kadang kita dapat membayar dengan memakai cek mundur atau berhutang dulu. Apabila barang yang kita jual adalah produk kita sendiri, dapat dikatakan tidak ada masalah sama sekali. 

Sedang bertransaksi dengan pembeli ada beragam suasana. Bila pembeli itu sudah menjadi pelanggan (apalagi sejak lama), maka terjadinya transaksi dapat cepat terjadi, tidak berbelit-belit serta memakan waktu yang lama. Berbasa-basi sebentar (menanyakan kabar), langsung jadi. Lain dengan pembeli yang baru datang. Biasanya mereka datang untuk melihat-lihat atau bahkan hanya sekedar bertanya-tanya saja dulu. Tidak apa. Sebagai penjual kita tidak perlu tersinggung atau terbawa perasaan oleh kejadian ini. Apabila kita terpancing oleh kejadian yang sangat wajar ini, itu sebuah sikap yang terlalu naif. Tidak menunjukkan keprofesionalan seorang penjual/pedagang. Kita harus siap menghadapi segala kondisi calon pembeli. Ingat, performa kita ikut dinilai oleh baik oleh calon pembeli maupun pembeli lama. Performa kita sesungguhnya juga merupakan komoditi yang kita jual. Performa termasuk kepandaian kita dalam berkomunikasi. Dan jangan kaget, karena suatu keadaan, kadang bisa saja pembeli lama minta berhutang dulu. Kita harus sabar saat menghadapi mereka, meskipun kita kadang juga terpaksa menolaknya. 

Dan di jaman sekarang, pembeli bisa datang melalui internet. Hal ini malah membutuhkan kesabaran kita yang sangat luar biasa. Mereka bisa dengan cepat beralih kepada penjual yang lain.

Guno Display

Satu hal, pembeli biasanya sangat berhitung dengan waktu. Seringkali mereka terlihat terburu-buru. Barangkali saja mereka memang banyak urusan. Dan dengan entengnya bertindak sesuka hati. Tidak usah kita berprasangka yang bukan-bukan. Untuk meminimalisasi kejadian seperti itu kita harus sudah bersiap diri tentang segala informasi yang dibutuhkan atau menata barang sedemikian rupa sehingga mudah dilihat oleh calon pembeli.

Kalau barang yang sedang dicari oleh calon pembeli kita tidak punya stok namun kita tahu cara mendapatkannya, jangan katakan kita tidak mempunyai barang tersebut, tapi katakan saja barang tersebut sedang habis dan sudah dipesan serta masih dalam perjalanan. Ini demi menenangkan calon pembeli. Dan kita harus komitmen berpegang pada janji soal waktu.

Bila kebetulan barang yang sedang dicari oleh calon pembeli ada pada kita padahal sudah dicari dimana-mana tidak ada, maka jangan memanfaatkan kesempatan ini untuk menaikkan harga seenaknya sendiri. Hal itu akan memberikan stempel yang tidak baik bagi kita sebagai penjual. Bertindaklah secara wajar. Kita harus senantiasa dapat menunjukkan sikap dan kesan yang baik kepada calon pembeli dan para pembeli lama. Ingat, apapun yang terjadi, berita cepat menyebar dari mulut ke mulut.

Terakhir, berikan informasi yang jelas tentang kapan gerai kita dibuka atau ditutup agar para pembeli tidak kecele. Bila perlu informasi itu tertulis jelas di depan gerai atau toko kita.

Punyailah tagline "KAMI HADIR UNTUK MEMBANTU ANDA". Dan berpikirlah sebagai pembeli. Kita harus dikenal sebagai "pembela" pembeli. Kita berdiri di pihak mereka. Bila ada komplain terhadap barang kita, tidak perlu marah atau tersinggung. Begitu juga bila mereka menawar terlalu murah. Layani mereka dengan baik dan sabar. Buatlah mereka merasa nyaman dan senang di tempat kita. Jangan lupa selalu tersenyum.

Selamat berjuang. Semoga sukses. 

Have a nice day.

Guno feed

Notes: Tulisan lainnya dapat dilihat di: 

solusi-guno.blogspot.com (Perpustakaan abadi).

guno-idea.blogspot.com Perpustakaan abadi in English).

Diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.

Guno Artikel