Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEJARLAH DAKU KAU KUTANGKAP ADALAH SEBUAH STRATEGI

 Suatu ketika, biasa, saya posting di fb. Sebenarnya saat itu saya sedang menaikkan sebuah materi agak serius. Tapi mendapat komentar agak nyleneh dari seorang teman baik saya (semua teman saya baik ya..) namanya Eko Hartoyo (sekarang dimana dikau bro?). Beliau kalau komen sukanya melucu bin koplak. Sayapun tidak mau kalah koplak kalau dalam menjawabnya. Saya yakin teman yang lain akan ketawa ngakak bila membaca dialog kami. Di semua grup WA yang saya ikuti saya dikenal tukang nglawak, meskipun diajak dialog yang serius saya mesti oke.


Sampai ketika saya ngobrol dengan bro Eko tersebut, bro Taufik yang ada di Jakarta (bro Taufik pernah saya beri kepercayaan untuk mengajar kelas S2 Undip ketika PHRD mendapat kepercayaan untuk itu), menimpali: "Ngeyel kok sama pak J, wong pak J jago ngomong." Saya hanya ketawa..


Jangan salah paham. Saya juga tidak tahu apa yang dimaksud jago ngomong. Saya hanya selalu berusaha meladeni setiap respon. Apapun itu. Saya bukan pembual dan jago ngeyel. Saya hanya memainkan talenta dan logika saja. Tentu semua itu harus bersinergi dengan kejujuran.


Meladeni dialog sama saja dengan ketika kita sedang menulis. Bedanya, dalam dialog langsung dicermati oleh partner dialog yang berpotensi memberikan jawaban langsung. Sedang tulisan tidak. Sesempatnya yang membaca saja. Itu saja kalau dia mau merespon. Kesamaannya ada di berstrategi itu.


Guno Display

Dalam berdialog berstrategi dalam merespon dialog. Sedang dalam menulis berwacana mengira-ira apa yang sekiranya yang sedang dipikirkan orang. (Silahkan baca: Permainan Catur..)


Melayani respon pada dasarnya untuk membalas respon. Bahwa balasan dianggap memuaskan atau tidak terserah penilaiannya. Namun bisa dikatakan itu bagian dari servis. Jadi sebaiknya ada timbal balik. 


Dalam menjawab respon saya tidak menggunakan teknik khusus. Hanya saja biasanya saya memakai beberapa cara:


1. Menyesuaikan keinginan materi atau gaya si perespon. Soal memakai irama yang serius atau guyon, itu tersrerah kita saja. Tapi pada umumnya "yang mudah diterima" ya yang berirama guyon. Orang yang suka irama campursari dibalas dengan irama seriosa agaknya susah diterima balasan kita.


2. Menyesuaikan dulu, setelah itu "dihantam". Tapi dalam "menghantam" harus memakai rasio yang masuk akal. Bahkan kalau bisa sampaikan sesuatu yang diluar pemikiran dia atau umum. Tidak harus yang muluk-muluk tapi usahakan "yang terasa menghentak".


3. Langsung "dikontra". Sama. Langsung dikontra harus dengan memakai rasio yang masuk akal. Bahkan kalau bisa sampaikan sesuatu yang diluar pemikiran dia atau umum. Tidak harus yang muluk-muluk tapi usahakan "yang terasa menghentak".


Saya tidak tahu dalam ilmu psikologi ini dinamakan ilmu apa. Tapi saya lebih suka meneyebutnya "ilmu psikologi massa". Atau "KEJARLAH AKU KAU KUTANGKAP'".

Bila anda menguasai ilmu ini anda akan disegani orang. Setidaknya dihargai oleh orang. Karena "lebih dinilai sebagai penerobos pemecah masalah", dan bukan minteri orang. Memang anda harus kaya wacana.


Have a nice day.


Guno feed


Notes: blog ini diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.





 


Guno Artikel

Posting Komentar untuk "KEJARLAH DAKU KAU KUTANGKAP ADALAH SEBUAH STRATEGI"