Menyikapi masalah komunikasi dan penerapannya
Tidak dapat dipungkiri, komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Tak hanya pada manusia, para hewanpun terlihat menyolok menggunakan komunikasi dalam menyampaikan pesannya kepada mahluk lainnya. Komunikasi ada sejak dulu dan berkembang sesuai menurut perkembangan jaman dan kebutuhan manusia. Kalau pada hewan sepertinya statis hanya selalu begitu saja. Pada manusia tak hanya pada pengucapan, bentuk, dan sarananya juga berkembang.
Banyak para pakar yang mendefinisikan tentang komunikasi. Secara umum, pengertian komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti. Sementara itu, komunikasi terjadi bukannya tanpa melalui sebuah proses. Tentu saja melalui proses. Proses komunikasi biasanya dimulai dengan adanya bahan pembicaraan yang dilontarkan oleh pembicara, yang kemudian diterima oleh penerima. Beberapa ahli memiliki pendapat berbeda tentang proses terjadinya komunikasi. Intinya, dalam usahanya untuk berinteraksi dengan sesama manusia dan dalam rangka untuk mencapai tujuannya manusia sangat berkempentingan dengan komunikasi ini. Bahkan untuk menyikapi masalah ini manusia senantiasa berusaha meningkatkan tingkat kemampuannya dalam berkomunikasi agar lebih efektif dan terlihat elegan.
Komunikasi difungsikan sebagai alat kendali, memotivasi, menyampaikan pendapat, untuk menambah wawasan dan pengetahuan, transfer ilmu, untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain. Sebaliknya dapat juga untuk mengurangi ketegangan termasuk untuk hiburan, untuk mempelajari situasi, mengendalikan suatu kegiatan, menghindari kesalahpahaman, ungkapan emosional, dan tentu saja sebagai alat komunikasi itu sendiri atau untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tujuan komunikasi adalah untuk menciptakan kesepahaman di antara kedua atau beberapa belah pihak. Tapi ada sejumlah tujuan dari komunikasi yang lain: dimana agar hal yang disampaikan bisa dimengerti dengan cukup baik, sehingga akan menghindarkan diri dari kesalahpahaman. Sebaliknya bertujuan agar mampu memahami maksud perkataan orang lain. Selain itu agar ide, gagasan maupun pemikiran pribadi dapat diterima orang lain. Juga dimksudkan agar dapat menggerakan orang lain untuk mengerjakan sesuatu.
Sedang macam komuikasi sebagai berikut :
Komunikasi berdasarkan penyampaian yaitu secara lisan dan tulisan.
Komunikasi berdasarkan tujuan misalnya, pemberian saran, pidato, perintah, ceramah, menempuh pelajaran, maupun wawancara.
Komunikasi berdasarkan ruang lingkup :
Komunikasi internal yaitu merupakan jenis komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup organisasi maupun perusahaan. Komunikasi internal bisa berupa komunikasi vertikal, horizontal maupun diagonal.
Komunikasi eksternal yaitu komunikasi yang terjalin antar organisasi maupun masyarakat dalam berbagai macam bentuk. Contoh: koneferensi pers, pameran, publikasi, siaran televisi maupun bakti sosial.
Komunikasi berdasarkan aliran yaitu :
Komunikasi satu arah, yakni komunikasi yang berasal dari salah satu pihak saja.
Komunikasi dua arah, yaitu komunikasi yang mempunyai sifat saling memberikan timbal balik.
Komunikasi ke bawah, yakni komunikasi dari atasan dengan bawahan.
Komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yang berasal dari seorang bawahan kepada atasan.
Komunikasi ke samping, yakni komunikasi yang terjalin di antara beberapa orang pada kedudukan setara.
Teknik komunikasi yang baik:
Berbicaralah secara efektif (pusatkan pada masalah yang dibahas). Jangan melebar atau malah keluar dari dasar pembicaraan. Menambahi dengan argumen itu boleh dan perlu sebagai upaya untuk penegasan. Tapi harus yang sangat relevan.
Penuh motivasi. Pembicaraan yang baik adalah yang penuh motivasi. Karena motivasi dapat memberikan pencerahan. Memberikan seteguk air bagi mereka yang sedang kehausan. Motivasi yang bagus dan tepat rasanya dapat menyihir orang untuk bersikap lebih baik. Mendorong dan meningatkan gairah seseorang dalam upayanya untuk menggapai tujuannya. Motivasi bagai virus yang dapat menyebar dengan cepat ke beberapa orang.
Untuk mendapat perhatian. Tak dapat diungkiri dengan dapat berkomunikasi akan mendapatkan perhatian dari orang-orang disekitarnya. Kepandaian berkomunikasi akan menjadi semacam magnet dan bisa untuk menggerakkan orang. Komunikasi dengan segala intonasi dan implentasinya dapat “mencuri” perhatian dan kepercayaan orang di segala lapisan.
Melalui keindraan. Faktor ini sangat penting sekali karena dengan mengeksploitasi keindraan dapat mendukung penyampaian komunikasi yang baik. Tatapa mata, ekspresi wajah, gerak tangan, dan anggota badan yang lain dapat menujukkan bahwa kita bersungguh-sungguh dalam menyampaikan hal apa yang akan kita sampaikan. Segala ekspresi yang kita sampaikan adalah sebagai bentuk dukungan bahwa apa yang kita sampaikan itu adalah sungguh-sungguh. Tentu saja disamping melucu misalnya, akan lebih menyegarkan suasana. Suasana yang segar, sebagaiman yang kita ketahui, sesungguhnya dapat memotivasi kita sebagai pembicara.
Membangun komunikasi:
Menyikapi masalah ini memang sangat perlu kehati-hatian.
Pertahankan kontak mata. Mempertahankan kontak mata adalah sesuatu yang angat vital. Karena kontak mata adalah sesuatu yang dapat dirasakan sebagai arti mendominasi. Kontak mata dapat “memberitahu anda sedang dimana?” atau "sedang anda sedang melakukan apa?'. Masih “di tempat atau sedang jalan-jalan”. Phisik anda memang sedang ada di sini tapi pikiran anda sedang "berjalan-jalan" kemana-mana. Kontak mata anda mengisyaratkan bahwa anda masih konsisten atau tidak? Mempunyai ketegasan atau tidak? Kontak mata dapat mensimbolkan anda sedang menghadapi situasi yang bagaimana. Kontak mata adalah sebuah “media untuk adu mental”. Dalam film, kontak mata "dapat mewakili anda dalam berbicara".
Intonasi. Intonasi adalah sesungguhnya bagian dari rasa seni. Intonasi bisa menjadi media untuk berimprovisasi. Melalui penekanan penekanan pada kalimat kalimat tertentu dapat mengesankan pada penekanan-penekanan substansi informasi yang akan disampaikan. Kepiwaian berintonasi adalah “merupakan kekayaan” personalnya. Intonasi adalah bagai irama dalam sebuah lagu. Memperindah nada. Mengayakan persepsi terhadap anda. Sangat bisa membuai dan membius pendengarnya.
Memberikan feedback yang baik adalah sebagai bukti bahwa kita konsisten pada pokok bahasan. Memberikan feedback yang baik akan menambah wawasan audiens, memperkaya pengetahuan dan kepercayaan kepada kita dan tentang masalah yang sedang dibicarakan. Memberikan feedback yang baik adalah sebagai bukti bahwa si pembicara sangat menguasi materi yang disampaikan. Sekaligus memberikan peluang untuk bertanya lagi.
Mengapresiasi kerja teman adalah suatu bukti bahwa kita mau mengakui hasil kerja teman dan menghormatinya serta mununjukkan bahwa kita mempunyai kemampuan menliai sesuatu hal. Mengapreasi kerja teman menunjukkan bahwa kita tidak pelit dalam berbagi ilmu karena dalam mengapreasi kerja teman kita juga bersedia memberikan masukan-masukan.
Menerima masukan dengan baik tak berbeda jauh dengan mengapreasi kerja teman. Menerima masukan dengan baik tentu tidak dengan mengajukan penyangkalan-penyangkalan. Menerima masukan dengan baik menunjukkan kesan kita telah berbuat baik dan menunjukkan bahwa apa yan disampaikan oleh lawan bicara tidak menunjukkan sesuatu yang buruk. Dan kita “welcome” terhadap setiap masukan yang diberikan. Lebih dari itu ketika lawan bicara memberikan masukan adalah suatu pertanda bahwa apa yang kita sampaikan “dapat masuk” serta mendapatkan respon. Dengan kata lain tidak sia-sialah apa yang tadi kita komunikasikan.
Jangan takut berkompromi juga menunjukkan bahwa kita terbuka dengan pendapat orang. Bahkan dengan berkompromi kita “bersedia berbagi” dengan orang atau pihak lain. Dengan berkompromi tidak menunjukkan bahwa kita kalah apalagi salah, tapi menunjukkan bahwa kita berstrategi. Kita mau menerima tawaran orang dengan mempunyai sasaran yang lebih besar. Mau berkompromi menandakan kita bukan orang yang bodoh, kolot dan kaku. Mau berkompromi adalah "kemenangan" tersendiri.
Mencari solusi bisa dikatakan di bagian dari klimak dari komunikasi, jadi harus hati-hati. Mencari solusi perlu konsentrasi, perlu fokus, tidak usah terburu-buru. Ajukan semua alasan dan argumenatasi logis yang ada. Kita eksplorasi semua kemungkinan. Semua yang kita sampaikan kita tinjau lagi. Kita resume. Mencari solusi harus “kita arahkan” sedemikian rupa agar solusi dapat merupakan klimak pendapat yang kita harapkan.
Jujur dan terbuka adalah merupakan bagian dari upaya melapangkan jalannya pemaparan dari materi yang kita sampaikan. Jujur dan terbuka adalah merupakan bagian terpenting agar tidak ada kesan ada yang ditutup-tutupi. Di samping itu merupakan daya tarik tersendiri. Dan jangan kaget bila jujur dan terbuka kita dicurigai sebagai suatu strategi. Itu malah sesuatu yang menguntungkan karena dapat kita pergunakan untuk menghantam balik lawan.
Jangan bergosip. Harus dipahami tidak semua orang suka bergosip. Bergosip hanya membuang-buang waktu. Sesuatu yang tidak ada gunanya. Bergosip bukan merupakan sesuatu yang efektif. Bahkan ada yang beranggapan gosip itu sampah.
Berbicara secara langsung atau to the ponit, itu baik. Ringkas malah. Orang juga senang mendengarnya, apalagi bila materi masalah yang akan kita bawakan sangat panjang. Namun demikian tetap perlu berstraitegi dalam penyampaiannya agar tidak dirasakan terlalu monoton, melehakan, dan menyebalkan. Jangan salah paham, berbicara to the point juga merupakan bagian dari seni. Mengandung ketegasan malah.
Jadilah humoris dan menyenangkan merupakan bagian dari strategi dan seni. Ada catatan, humor yang disampaikan harus cerdas dan masuk akal. Kalau tidak, hanya akan menjadi “nilai buruk bagi anda”.
Tidak bisa mengendalikan orang adalah “merupakan kegagalan”. Itu juga dapat mendatangkan “nilai keburukan”. Katakanlah, tapi orang lain yang salah. Tetap saja itu menunjukkan ketidakmampuan anda dalam mengendalikan orang. Ingat, kita dinilai baik oleh orang adalah ketika kita bisa “mengatur mereka”.
Menyikapi masalah komunikasi adalah tidak mudah karena di dalamnya terkandung mengatur orang, membudidayakan orang, menemukan solusi yang dicari orang, membuat nyaman orang, dan dihargai. Harus dijauhi rasa egoisme, dan merasa pintar sendiri. Berkomunikasi sesungguhnya kita mencari wacana untuk mengayakan wawasan dan pengetahuan kita, di samping mencari “nilai tambah” diri kita dari pendapat orang lain.
Harus diakui, dalam beberapa kasus tertentu (terutama dalam perdebatan) dalam menyampaikan komunikasi kita merasa "harus memenangkan sesuatu". Itu jelas membutuhkan suatu strategi tertentu. Tapi "kemenangan yang baik" kita tidak ada kesan merendahkan dan tetap menjaga agar segala sesuatunya dapat berjalan secara obyektif dan proposional. dengan demikian permasalahan dapat kita selesaikan secara elegan dan profesional.
Jangan lupa dalam membuka suatu komunikasi selalu mensejajarkan diri dengan orang lain agar tidak terkesan kita lebih pandai dari orang lain. Mungkin bisa sambil berseloroh, "Aku juga bingung dengan masalah itu, tapi menurutku begini bla bla bla.. (baru kita menyampaikan pendapat kita). Jadi tidak ada yang tersinggung.
Have a nice day.
NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "Menyikapi masalah komunikasi dan penerapannya"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.