Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

FRESH GRADUATE= 8 JUTA ?

Topik ini beberapa waktu yang lalu di tahun 2020 pernah ramai dibicarakan di media sosial. Topik ini semula diunggah di medsos oleh seseorang yang mengaku alumnus Universitas Indonesia (UI) yang merasa kesal bahwa dia hanya dihargai dengan gaji di bawah 8 juta rupiah. Pihak UI sendiri memberikan keterangan bahwa bisa saja orang yang mengunggah itu betul alumnus UI atau hanya mengaku saja. Muncul pertanyan sederhana yaitu: Lantas kalau bukan lulusan UI boleh dihargai gaji di bawah 8 juta rupiah? Pertanyaan ini kalau dirunut bisa panjang.

Secara fakta: Gaji sebulan 8 juta rupiah bagi lulusan baru sarjana S1 untuk hidup di kota Jakarta mungkin dirasa kurang. Tapi untuk misalnya di kota Kudus, Solo, Tegal dan lain sebagainya, sudah relatif bagus.

Penetapan penerimaan karyawan baru berdasarkan kemantapan. Kemantapan ini didasari rasa kepercayaan. Tentu saja kepercayaan yang ada dasarnya. Saya sangat setuju dengan yang berpendapat kita tidak boleh begitu saja menghakimi Sarjana lulusan baru yang notabene memang belum punya pengalaman kerja. Pengertian tidak tentu sangat berbeda dengan belum. Betul, soal pengalaman memang mereka belum punya, tapi yang namanya telenta mereka pasti punya. Bisa saja mereka ternyata punya talenta lebih hebat dari kita. Belum lagi soal analisa dan pengambilan kesimpulan serta keputusan. Yang terakhir ini sangat membutuhkan kejelian, ketegasan dan kosistensi yang dimiliki, belum kesiapan konsekuensi. Orang yang sudah bekerja cukup lamapun akan berpikir dua kali dan sangat berhati-hati ketika berada ditahap ini.
Belum lagi, Fres Graduate bila ternyata punya kebisaan yang tidak dipunyai oleh mereka yang sudah bekerja sudah cukup lama, misal kefasihan berbahasa inggris, baik secara lisan maupun tulisan. Penguasaan penggunaan komputer, internet dan sebagainya. Padahal ini sangat penting dan sangat diperlukan oleh perusahaan. Baik dalam hal negosiasi maupun promosi. Hal yang lain bisa jadi anak muda ini mempunyai ketelitian yang sangat luar biasa. Mau meneliti sesuatu. Belum cara berdandannya, tentu relatif lebih modis. Ini beberapa hal yang bisa menjadi pembeda dengan yang sudah lama bekerja. Yang repot bila Fresh Graduate tapi tidak punya kualitas yang seperti tadi disebutkan. Ini yang payah.
Para Fresh Graduate mempunyai idealisme yang tinggi, memang benar. Punya semangat dan cita-cita yang tinggi. Punya vitalitas dan kesanggupan bekerja keras. Dan sudut pandangnya realitis. Bahwa belum punya pengalaman bekerja memang benar. Tapi saya kira itu bukan yang perlu dianggap sebagai penghalang untuk diterima sebagai karyawan. Sangat penting bagi mereka diberi kesempatan. Kita bisa memberi masa percobaan selama tiga bulan sebagaimana diperbolehkan dalam undang-undang ketenagakerjaan. Pada Pasal 92 ada tersebut: Pengusaha menyusun struktur dan skala upah dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan dan kompetensi.
Saya pernah mengetes kecerdasan mereka ternyata oke meski belum pernah bekerja. Pada waktu itu Perusahaan kami butuh Sarjana Hukum. Lalu datanglah anak itu dan saya tes seperti pelamar yang lain. Dengan tanpa terlebih dulu membuka map lamarannya saya minta dia membuat draf surat perjanjian kontrak kerja dengan memakai komputer, kertas, dan print kantor saat itu juga. HPnya saya minta diletakkan di laci meja saya, agar tidak bisa untuk mencontoh. Sekitar lima belas menit lebih selesai. Saya lihat redaksinya bagus meski tidak sempurna benar. Bahkan dia berani mencantumkan beberapa klausul pasal yang tidak seperti dibuat teman-teman selama ini. Dan ketika ditanya mengapa bisa begitu, jawabannya sangat logis dan memang seharusnya begitu. Dan itu menjadi wacana baru. Belum lagi bila ternyata mereka pernah magang di sebuah perusahaan.
Bahwa yang mengunggah ke medsos mengaku alumnus UI, itu tidak berarti alumnus dari universitas yang lain tidak berkualitas, meski harus diakui untuk bisa diterima di UI tentu harus melalui perjuangan yang tidak mudah. Persaingannya ketat dan harus bersaing dengan beberapa orang pandai. Tapi bisa jadi lho, ada anak yang pandai gara-gara sewaktu tes masuk UI kondisi kesehatannya tidak fit lantas dia gagal diterima di UI  lantas masuk ke universitas lain.
Intinya kita jangan bersikap dulu apriori. Jangan menuduh dulu. Harus dibuktikan secara obyektif. Kadang ada hal-hal yang mengejutkan dalam penerimaan karyawan baru, dan itu bahkan tidak berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Talenta misalnya. Betul bahwa informasi calon karyawan baru harus digali lebih dalam informasinya lewat semua data yang ada juga dari hal-hal yang terpendam. Bahwa dia minta gaji yang menurut kita tidak sewajarnya ya jangan kaget, apalagi langsung memvonis. Kita seharusnya malah bertanya dalam hati mengapa dia minta segitu? Pasti ada alasannya.
Secara umum:
1. Penetapan gaji seperti berlaku hukum pasar. Tergantung tawar menawar. Maksudnya itu juga tergantung kualitas seseorang menurut pandangan perusahaan yang bersangkutan. Tidak melihat almamater, bahkan kadang IP nya.
Guno Display
2. Perusahaan-perusahaan sudah menetapkan anggaran untuk pos penerimaan karyawan baru. Syukur dapat kualitas bagus bisa ditawar “di bawah harga”.
3. Ada perusahaan-perusahaan tertentu punya rate tertentu, utamanya BUMN (Pertamina, Telkom, dll), apalagi PNS. Swasta juga ada.
4. Ikut perusahaan mertua tidak ada standar gaji, tapi mewarisi.  
Harus kita sepakati berkenaan tatacara penerimaan karyawan baru. Jaman terus berubah sehingga kitapun butuh karyawan yang harus siap dan mau berubah. Dan memang kita tidak boleh terpancang oleh nama besar suatu universitas atau hanya berkutat pada pos anggaran gaji untuk karyawan baru. Itu menjadi kecil artinya bila dibanding kita ternyata bisa mendapatkan karyawan baru yang berkualitas, tidak hanya pada apa yang sudah dia punyai tapi juga dari yang tidak kelihatan, entah itu talenta atau daya tahan yang lain. Akhirnya dalam penerimaan karyawan baru tidak hanya berbicara pada kualitas dan kecerdasan si pelamar tapi kita juga sebagai penentunya.


Guno feed

NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.

Guno Artikel

Posting Komentar untuk "FRESH GRADUATE= 8 JUTA ?"