Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

FORMULA KERJA SANGAT DIPERLUKAN

 

Dalam bukunya “Tips & Tricks Managing Talents” 
di sub pembahasan Formula Kinerja, Michael Adryanto mengemukakan bahwa Dave Ulrich bersama beberapa rekannya menunjukkan bahwa secara matematis kontribusi seorang (kinerjanya) karyawan dapat dihitung dari perkalian tingkat apibility dan tingkat commitmentnya.
Karena sifatnya menetap dan cenderung stabil, kapabilitas bahkan bisa terus ditingkatkan, meski diakui itu sangat dipengaruhi faktor lingkungan, pengajarnya, metodenya, sarana prasarana, bahkan oleh faktor pisiknya.

Di sisi lain komitmen bersifat tidak stabil dan sangat mudah terpengaruh faktor eksternal. Komitmen karyawan untuk royal misalnya bisa berubah 180° ketika dia menerima tawaran dari luar yang menjanjikan kompensasi yang lebih besar. Begitu pula sebaliknya.
P = f(A,M,E)Performance, Ability, Motivation, Enviroment.
K = f(3k)Kinerja = 3k, kapabilitas, kemauan, kultur.
Dengan begitu, untuk menstimulasi kinerja anak buah, atasan perlu melakukan diagnosis dan intervensi di ketiga faktor tersebut.

Formula ini mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan klise seperti: Meskipun sudah diikutkan di pelbagai pelatihan mengapa kinerja karyawan tidak meningkat?
Scott Snell memaparkan, berdasarkan ketiga faktor tersebut memaparkan sebuah diagram sederhana yang bisa digunakan untuk mendiagnosis penyebab munculnya masalah kinerja berikut tindakan intervensi yang perlu diterapkan atasan.

Mengacu pada diagram diagnosis itu ada 3 skenario negatif yang bisa muncul.

Pertama, kompetensi yang rendah. Dalam hal ini karyawan diagnosis memiliki kemampuan atau keterampilan yang kurang memadai. Konsekwensinya atasan harus memberikan kesempatan pengembangan kepada karyawan yang bersangkutan.

Kedua, kompetensinya tinggi namun tidak diimbangi dengan perilakunya. Dalam situasi ini isunya adalah soal motivasi. Namun jika sudah diberikan bimbingan perilakunya tidak berubah maka bisa diperingatkan atau diputus hubungan kerjanya.

Ketiga, perilaku karyawan sudah memadai tapi tidak menghasilkan kinerja yang tinggi. Diagnosisnya akan mengarah pada adanya kendala di lingkungan kerja. Apakah itu pada sarana prasarana kerja, buruknya disain pekerjaan, lemahnya dukungan manajemen, beratnya tentangan dari serikat pekerja, atau merosotnya kondisi  ekonomi makro.

Dalam keadaan ini yang perlu dilakukan mempekokoh kepemimpinan, membenahi kultur, atau merubah disain pekerjaan.

Pada skenario ketiga ini jika belum  berhasil mencapai tingkat kinerja yang ditentukan karyawan tetap perlu diapresiasi yang memadai. Ini biasanya karena kendala eksternal yang mungkin di luar kendali mereka. Jadi kita harus tetap mengapreasi perilaku positif mereka. Dan bila mereka pada akhirnya mampu menunjukkan kinerja sesuai target, kita bisa memberikan apresiasi yang lebih tinggi lagi.

Sudahkah perusahaan anda sudah mempunyai formula kerja?

Have a nice day.






NB: Sumber Michael Ardiyanto.
Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Guno Artikel

Posting Komentar untuk "FORMULA KERJA SANGAT DIPERLUKAN "