MEMAHAMI AGAMA DENGAN BENAR
Memahami agama secara benar. Tidak saja sedari dulu, sampai detik ini hal itu terus digaungkan bahkan semakin intens saja. Hal ini tentu dimaksudkan sebagai filter dan pengaman agar kita tidak mudah diombang-ambingkan pendapat dan untuk membendung pengaruh dari berbagai anasir yang tidak benar.
Masalah agama adalah masalah yang sensitif dan sangat mendasar sekali. Sekali akidah oleng akan berakibat fatal bagi orang tersebut bahkan bukan tidak mungkin dapat mengakibatkan perasaan yang tidak nyaman untuk orang lain. Kalau sampai pada frasa merugikan orang lain itu masih relatif.
Yang jelas karena ini masalah agama konsekuensinya dapat berimbas pada kehidupan kita di alam akhirat kelak. Cara pikir dan sudut pandang kita kepada Allah SWT dapat semakin kokoh atau tidak. Padahal tentu kita tidak ingin menjalani kehidupan baik di dunia maupun di akhirat kelak secara konyol. Semua harus dipersiapkan dan dijalani dengan secara baik dan secara dini. Kita semua ingin tentu ingin selamat hidup di dunia maupun di akhirat kelak.
Tapi pada kenyataannya memang ada yang perlu diluruskan, agar menjadi terang benderang permasalahannya. Dan itu sebenarnya bisa mengenai tentang banyak hal. Namun mengutip dari ustadz pengajian kami dan dari Gus Baha ada dua hal yang ingin saya sampaikan:
Pertama tentang hadis Nabi Muhammad yang berbunyi: "Kefakiran dekat dengan kekufuran". Dengan kata lain kemiskinan dekat dengan perbuatan-perbuatan yang sifatnya negatif, yang menafikkan agama. Mungkin ini benar bagi mereka yang mempunyai iman dan akhlak yang buruk dan labil. Yang sikapnya senang merusak dan merugikan orang lain. Yang suka menyepelekan keberadaan Allah SWT. Tapi bagi orang yang mempunyai tipe sebaliknya tentu juga bersikap sebaliknya juga. Banyak hal positif yang dilakukannya. Imannya semakin kokoh tebal membaja.
Nabi Muhammad sendiri dulu orang yang kaya karena beliau adalah seorang pedagang, namun kemudian harta bendanya banyak berkurang karena dipergunakan untuk perjuangan Islam. Namun kondisi yang relatif miskin tersebut tidak pernah menggoyahkan iman dan akhlak beliau bahkan hatinya selalu dipenuhi oleh rasa syukur serta tekad untuk terus berjuang demi tegaknya agama Islam.
Keadaan miskin sendiri tidak selalu berkonotasi jelek. Harta boleh miskin namun hati tetap kaya. Orang yang miskin kebanyakan hatinya lembut. Sebaliknya orang yang kaya kebanyakan hatinya sombong dan penuh dengan perhitungan tentang keduniawian, meskipun tidak semua orang yang kaya bersikap begitu. Banyak dari yang bersikap dermawan. Suka menolong orang lain.
Lagipula kalau tidak ada orang yang miskin kita juga yang repot sebab tidak ada yang mau menjadi pekerja kasar. Ketika semua orang menjadi kaya, siapa pula yang mau bekerja menjadi pekerja kasar?
Di sisi lain, orang sibuk mencari pahala sebagai bekal untuk menjalani kehidupan di akhirat kelak. Dengan mempunyai banyak pahala orang berharap dapat masuk Surga. Benarkah demikian?
Menurut Gus Baha untuk dapat masuk ke Surga syarat utamanya adalah mendapat Rahmat dari Allah SWT, bukan karena merasa memiliki banyak pahala saja. Karena bisa saja orang yang baru mempunyai pahala yang sedikit tapi dapat masuk Surga, demikian pula yang sebaliknya. Nabi Adam saja ketika baru diciptakan, yang notabene belum mempunyai pahala apa-apa dapat langsung (masuk) hidup di Surga. Itu karena adanya Rahmat dari Allah SWT. Di sisi lain orang yang merasa mempunyai pahala yang banyak tapi tidak dapat masuk ke Surga dapat dipastikan akan menghujat Allah SWT. Dengan kata lain mereka yang bersikap demikian berpotensi menjadi temannya Iblis hidup di dalam Neraka karena menghujat Allah SWT. Tapi jangan salah, mempunyai pahala banyak itu perlu. Karena mempunyai pahala banyak dapat dipastikan orang itu sangat baik karena kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang peduli dengan orang lain, utamanya orang yang membutuhkan pertolongan.
Oleh karena itu, kita harus benar-benar dapat memahami dan mencermati untuk menjalani kehidupan dengan berpegang pada ajaran agama yang benar sehingga dapat selamat sampai ke tujuan akhir yaitu Surganya Allah SWT. Amin ya robbal alamin.
Have a nice day.
NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "MEMAHAMI AGAMA DENGAN BENAR"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.