Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KETEPATAN BERTINDAK SANGAT DIPERLUKAN

Dalam bukunya yang berjudul BERPIKIR DAN BERJIWA BESAR (Magic Thinking Big) Profesor David J Scwhartz menulis sebuah kalimat berupa pesan yang mengesankan "Memukul bola golf dengan satu tangan tapi dilakukan dengan cara dan sikap yang benar adalah lebih baik daripada memukul dengan dua tangan tapi dilakukan dengan cara dan sikap yang salah". Dan buku ini menjadi Best Seller di seluruh dunia. Saya sendiri menyukainya sejak pertama kali buku ini terbit pada tahun 1994. Saking sukanya saya dengan buku ini, bila ada teman dekat atau keponakan yang berulang tahun saya menghadiahi buku yang sangat bermanfaat ini.

Suatu saat kita tentu mempunyai suatu keinginan, bahkan kadang mungkin mempunyai beberapa keinginan sekaligus. Namun kita sadar bahwa kita  hanya mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang terbatas. Sangat terbatas malah. Akhirnya, mau tidak mau kita harus selektif dalam memilih untuk memprioritaskan kepentingan mana dulu yang akan kita dahulukan. Adalah tabu bila kita lantas malah merepotkan orang lain. Kalau hanya merepotkan sebatas dalam arti mengajak diskusi, itu tidak apa, malah baik. Karena mengajak berdiskusi dengan orang lain dan memberikan kesempatan untuk memberikan evaluasi dikarenakan orang lain terkadang lebih jeli dan tajam dalam melihat permasalahan dan batas kemampuan kita. Jadi lebih obyektif, dan sebaiknya memang harus begitu daripada kita bertindak sendiri dan sembrono serta tidak berpikir panjang. 

Buku ini akan membantu anda tiba di tempat yang anda ingin tuju di dalam hidup ini. Berpikirlah besar dan anda akan hidup besar, anda akan hidup besar dalam kebahagiaan, anda akan hidup besar dalam pencapaian, besar dalam pendapatan, besar di antara teman-teman, dan besar dalam penghargaan. Langkah-langkah sederhana yang disusun di dalam buku ini merupakan pendekatan yang sudah terbukti efektif terhadap situasi kehidupan yang secara universal dapat diterapkan dan berhasil seperti mukjizat. Jadi mulailah sekarang juga untuk mengetahui bagaimana membuat cara berpikir anda menghasilkan mukjizat bagi diri anda.

Dalam buku ini diajarkan bagaimana Bagaimana menetapkan tujuan anda setinggi mungkin, menemukan rahasia tindakan pikiran, meluncurkan diri menuju keberhasilan dengan kekuatan kenyakinan, dan berdiri tegak menonjol di antara orang lain.
 
Apabila tidak cermat dan sembrono dalam mengambil keputusan maka dalam bertindak kita rentan berlaku ceroboh dan gambling  yang hasilnya dapat menuai kegagalan atau membawa permasalahan di belakang hari. Masih mendingan kalau efek jeleknya hanya sebentar, kalau berlangsung lama bagaimana?

Mengambil sikap yang benar tentu sudah melalui observasi. Bila perlu mengadakan pengujian yang tidak hanya sekali. Agar dapat memukul bola golf dengan benar walaupun dengan satu tangan tentu memerlukan latihan yang serius dan fokus. Boleh mengandalkan insting tapi jangan feeling. Insting berlandaskan ketajaman dari hasil latihan. Sedang feeiling hanya berlandaskan perasaan saja alias berdasarkan perkiraan. Namun keduanya tidak berdasarkan data yang valid.

Di sisi lain tentu kita menyadari tidak ada satu pun ada pengambilan sebuah keputusan yang sempurna. Pasti ada lebih kurang lebihnya. Tapi keputusan (yang tidak sempurna itu), akan memberikan peluang untuk perbaikan yang notabene untuk pengambilan keputusan dalam masalah yang sama dimasa yang akan datang. Selalu ada hikmah dan  beberapa hal untuk dipelajari sehubungan pengambilan keputusan yang akan datang. Kuncinya bersikap realistis, logis, dan sabar.

Guno Display
Pengambilan keputusan tentu sudah kita yakini itu adalah sebuah keputusan yang benar dan tepat. Tapi sebentar. Penilaian bahwa itu benar adalah menurut kita sendiri. Benar bagi kita sendiri. Bagaimana bagi orang lain? Benar menurut kita belum tentu benar bagi orang lain. Pengukuran yang berdasarkan dari diri kita sendiri itu bersifat subyektif, tidak obyektif. Untuk itulah dibutuhkan sikap kompromi. Sikap kompromi bukan berarti kita kalah tapi mengalah. Memberikan (sedikit) ruang untuk orang (pihak) lain.

Berdasarkan pengalaman. saya sendiri dalam menyikapi pengambilan keputusan meliputi beberapa tahap:

1. Masalah. Sebuah pengambilan keputusan tentu didahului dengan munculnya suatu masalah. Kalau tidak ada masalah buat apa mengambil sebuah keputusan? Ada asap tentu karena ada api. Ada akibat karena sebab. Namun jangan salah. Karena masalah adalah mitra kita, sahabat kita. Karena dengan adanya masalah membuat kita menjadi cerdas, cermat, dan sabar. Jala Net dalam permainan volly sebenarnya adalah sebuah masalah. Tapi sebenarnya dia adalah mitra. Coba main volly tidak ada jala netnya, apa yang terjadi? Ya mainnya tidak tertantang, tidak bersemangat dan tidak asyik.

2. Mencari alternatif jawaban atas masalah yang ada. Namanya juga alternatif, jadi jumlahnya dapat lebih dari satu. Juga tentu saja dicari alternatif yang relevan, yang taktis, meskipun itu dari alternatif yang bersifat out of the box (diluar pemikiran umum). Alternatif liar. Namun demikian tetap saja sebelumnya kita harus mengumpulkan semua fakta terkait informasi dan data serta melakukan analisis. Letak kekuatan dan kelemahannya dimana? Sedang soal cepat tidaknya itu sangat relatif dan persuasif.

3. Mengambil keputusan. Pengambilan keputusan tentu dipilih dari alternatif jawaban yang terbaik. Barangkali memang tidak sempurna. Tidak apa. Namun setidaknya pilih yang paling ideal. Yang paling  cocok. Bukan yang sempurna.

4. Mengamankan keputusan. Tahap ini yang sering dilupakan orang. Kebanyakan mereka dalam mengambil keputusan bersifat gambling, untung-untungan. Bahkan kadang terkesan tergesa-gesa. Misalnya ada permasalahan yang gampang: Besok harus bangun pagi. Maka tidak bisa kita main untung-untungan "semoga besok saya bisa bangun yang pagi". Tidak bisa begitu. Harus diberi pengaman, misal dipasangi jam weker atau alram dari hp yang diset nanti bunyi jam sekian.
Mengambil keputusan yang tepat (efektif dan eisien) memang tidak gampang, tapi bukannya tidak mungkin. Terkadang kesadaran seharusnya keputusan yang itu yang diambil (yang dirasa tepat) datangnya  belakangan, padahal keputusan sudah terlanjur diambil. Memang terbesit rasa penyesalan. Apa boleh buat. Tapi jangan menyerah. Bukankah keputusan yang diambil tadi sudah merupakan "sebuah keputusan yang terbaik?". Kita harus bersikap gentle.  Gunakan "amunisi lain" yang ada dalam keputusan yang sudah terlanjur diambil tadi untuk menjinakkan masalah yang timbul dari masalah tadi.

Berjuang memang bukan masalah yang gampang. Tapi masalah harus dihadapi. Harus dijawab. Meskipun harus sabar dalam menjalani proses.

Have a nice day.

Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu akan muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.

Guno feed





Guno Artikel

Posting Komentar untuk "KETEPATAN BERTINDAK SANGAT DIPERLUKAN"