Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PANDAI BERKOMUNIKASI DAN BERETIKA DI MEDIA SOSIAL

Seperti yang kita ketahui, dalam dunia pergaulan pada dasarnya kepandaian berkomunikasi sangat memegang peranan yang sangat penting sekali. Dengan pandai berkomunikasi, seseorang telah dapat melakukan fungsinya dalam mewakili 3 pihak. 

Pihak pertama yaitu dirinya sendiri dalam belajar yang notabene untuk menyerap sebuah ilmu dimana dia aktif bertanya dan mengemukakan pendapatnya.

Pihak kedua, yaitu lawan bicara. Dimana dia dapat menerima dan mengolah pembicaraan sehingga komunikasi bisa lancar, nyaman, dan bermanfaat. Dia dapat menghindari kata-kata yang bisa berpontensi membuat tersinggung, marah, atau menggurui, apalagi mendekte.

Pihak ketiga, yaitu pihak diluar dirinya dan lawan bicaranya, namun dapat menyampaikan pesan yang dikehendaki pihak ketiga dengan baik.


Kepandaian berkomunikasi adalah merupakan representasi diri seseorang. Merupakan cermin diri dari kepribadian seseorang. Dengan demikian kita mempersiapkan diri ketika akan berkomunikasi dengan dia. Tak pelak lagi, kepandaian berkomunikasi dapat mempengaruhi kemajuan karir seseorang. Bahkan seorang pimpinan harus pandai berkomunikasi sebagai syarat mutlak. Dalam dunia bisnis profil sales sangat mewakili.


Apalagi hidup di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini kepandaian berkomuniksai sangat diperlukan. Saat ini dimana-mana mudah ditemui media sosial entah itu berupa WhatsApp, Facebook, Twitter, Instagram, Pointers, Webinar, Email, dan sebagainya. Di sana ada media untuk mendapat berita (informasi), memberi informasi, mengemukakan pendapat, atau tampil sebagai penengah. Bahkan sekarang sudah biasa pada saat melamar pekerjaan, selain mengumpulkan segala macam administrasi seperti ijasah, sertifkat, foto diri, fotocopi KTP, dan sebagainya, juga ditanyakan jejak digital yang bersangkutan (pelamar tersebut).


Oleh karena itu, berhubung kita tidak dapat lepas dari kehidupan media sosial, kita harus mau tidak mau, suka tidak suka untuk memegang teguh etika bermedia sosial. Tidak boleh dan tidak bisa bermedia sosial dengan seenaknya sendiri. Rasa keegoisan anda dapat dilihat, bahkan dijadikan patokan oleh orang lain.


Etika Internet (netiquette, netiket –kependekan dari “network etiquette” atau “Internet etiquette”) adalah “sopan-santun dalam berkomunikasi di internet, seperti dalam chating, kirim pesan, menulis status facebook, “berkicau” di twitter, menulis di blog (website), dan berkomentar di media online (situs berita)”. Dapat pula dipahami sebagai “adab pergaulan di dunia maya”. Etika Internet pada dasarnya sama dengan etika berkomunikasi di “dunia nyata”  dalam kehidupan sehari-hari, seperti jujur, menggunakan kata-kata yang baik (sopan), ramah, serta berbicara jelas dan mudah dimengerti.


Dikutip dari laman Tribata News tanggal 26 Oktober 2021, tulisan Joni Kasim, diberitahukan salah satu rujukan etika komunikasi di internet (cyberspace) adalah artikel Virginia Shea (Netiquette, by Virginia Shea, published by Albion Books, San Francisco (info@albion.com). ©1994 Virginia Shea) berjudul The Core Rule of Netiquette.

Guno Display


Shea memberikan 10 peraturan ketika berinteraksi di dunia maya. Intinya sama dengan etika komunikasi dalam dunia nyata, seperti jangan menyakiti, jangan menyinggung perasaan, berbicara efektif, jangan sungkan minta maaf jika keliru, dan sebagainya.


Berikut ini etika komunikasi di internet atau –dalam istilah Shea– peraturan inti etika berinternet (netiquette).


Core Rule of Netiquette: Aturan Inti Netiket

Remember the human.

Jangan lupa, orang yang membaca email atau posting Anda adalah manusia juga yang punya perasaan –bisa tersinggung atau sakit hati. Jadi, jangan menyakiti hati orang lain. Jangan kirim email atau posting yang sekiranya mempermalukan.


Adhere to the same standards of behavior online that you follow in real life.

Standar etika komunikasi internet sama saja dengan etika komunikasi di dunia nyata, seperti etis, menghargai pendapat orang lain, dan jangan dan melanggar hukum (breaking the law is bad Netiquette).


Know where you are in cyberspace.

Setiap situs atau forum online biasanya punya aturan main. Maka, taati aturan itu. Baca dulu aturan sebelum bergabung. “Intai dulu sebelum melompat” (Lurk before you leap). Sadari Anda ada di forum apa dan bagaimana.


Respect other people’s time and bandwidth.

Posting pesan yang sesuai dengan grup diskusi. Jangan ajukan pertanyaan bodoh. Baca dokumen FAQ (Frequently Asked Questions) atau “Yang Sering Ditanyakan” (YSD). Jangan posting hal yang sekiranya sudah diketahui anggota grup (don’t waste expert readers’ time by posting basic information).


Jika Anda tidak setuju dengan sebuah forum online, jangan buang waktu dengan “menggugat” mereka. Tinggalkan saja! (If you disagree with the premise of a particular discussion group, don’t waste the time and bandwidth of the members by telling them how stupid they are. Just stay away).


Make yourself look good online.

Cek grammar dan ejaan (tata bahasa) sebelum posting. Pahami yang Anda katakan dan pastikan ia masuk akal. Know what you’re talking about and make sense.


Share expert knowledge.

Bagi pengetahuan dan wawasan Anda. Sedekah ilmu! Jawab pertanyaan yang ada jika Anda tahu.


Help keep flame wars under control.

Kendalikan emosi Anda! Jangan posting apa pun dalam keadaan marah! Jangan posting atau kirim komentar yang bernada amarah tinggi! Ada pepatah: Sesuatu yang di mulai dengan rasa marah akan menghasilkan penyesalan. Jangan ragu minta maaf jika Anda keliru atau menginggung perasaan orang lain.


Respect other people’s privacy.

Hargai privasi orang. Jangan baca email, pesan, atau inboks pribadi orang lain. Don’t read other people’s private email.


Don’t abuse your power.

Guno feed

Jangan menyalahgunakan kekuasaan. Jangan korupsi! Makin besar kekuasaan yang Anda mikiki, kian penting bagaimana menggunakannya. The more power you have, the more important it is that you use it well.


Be forgiving of other people’s mistakes.

Jika orang lain salah, maafin aja….!


Bagaimanapun di dunia media sosial terbentuk sebuah masyarakat yang majemuk. Mereka selalu siap bersikap kritis dan responsif. Kita harus dapat bertindak secara arif, bijaksana, sopan, adil, dan obyektif ketika berada di sana. Kemampuan anda dapat bersikap luwes dan bikjaksan di media sosial  menandakan bahwa anda sangat pandai berkomunikasi serta menjaga kehormatan diri Anda seniri.


Have a nice day.





Notes: Sumber Tribata News dan yang lain.

Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. 




Guno Artikel

Posting Komentar untuk "PANDAI BERKOMUNIKASI DAN BERETIKA DI MEDIA SOSIAL"