Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SEPUTAR BUKU PHRD (PERHIMPUNAN HRD)

Sebelumnya obsesi saya bukan membuat buku tapi memaksimalkan potensi teman-teman anggota PHRD mengenai ilmu yang dipunyai dan berbagai pengalamanya sebagai Manajer HR untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Dengan bentuk tulisan maka penuangannya dapat lebih jelas, lebih detil, lebih mudah dipahami. PHRD (Perhimpunan HRD) beranggotakan terdiri dari para Manajer HRD di Jawa Tengah.


Di sisi lain, oleh mas Ganang Rosidi teman saya, saya dikenalkan dengan mas Bejan Pimpinan koran Jateng Pos. Pada perkembangan se;anjutnya oleh mas Bejan Pengurus PHRD diajak mengadakan pertemuan dengan pak Ganjar Panowo, Gubernur Jawa Tengah. Mas Bejan adalah merupakan teman dekat pak Ganjar. Dengan kenal mas Bejan inilah saya terbesit kepikiran untuk memuat tulisan teman-teman yang berisikan tentang beberapa keilmuan tentang ilmu HR untuk dimuat di koran Jateng Pos. Dan memang akhirnya dimuat setiap seminggu sekali. 


Dari hasil tulisan teman-teman baru kemudian terpikirlah untuk dikumpulkan menjadi buku. Setelah terbit buku yang jilid pertama (ada 27 judul), sayangnya saya keburu sakit. Tapi beberapa tulisan teman-teman di episode berikutnya terlanjur jalan. Akhirnya terbitlah buku jilid dua (ada 22 judul). Untuk mengkoordinir pembuatan buku kita menunjuk om Kiki sebagai Ketua Kelas PHRD bidang menulis.


Setiap mencetak buku kita mencetak 100 buku, dengan pertimbangan:

1. Untuk dibagikan ke anggota PHRD (semula ada rencana berbayar, tapi terus kita gratiskan).

2. Untuk dibagikan  ke Rumah Baca di Jawa Tengah yang jumlahnya sekitar 150-an yang tersebar di seluruh pelosok Jawa Tengah. Rumah Baca adalah semacam perpustakaan yang dikelola swasta untuk umum di wilayahnya masing-masing. Biasanya dikelola oleh Karang Taruna setempat. Jadi kalau mencetak 100 buku ya masih kurang. Tapi saya juga menyadari yang akan menangani distribusinya siapa? Seperti yang kita tahu, para teman Manajer HR sudah sangat disibukkan oleh kegiatan pekerjaan di perusahaan.

Guno Display

3. Untuk dibagikan ke berbagai stakeholder PHRD, baik yang di instansi negeri maupun swasta. Dan nyatanya mulai dari kantor Kemenaker, kantor Pemda Propinsi, Pemda Semarang, BPLP, USAID, beberapa organisasi pengelola para pencari kerja, beberapa Universitas baik negeri maupun swasta juga kita beri.

4. Menurut om Kiki, beaya  mencetak 100 buku lebih murah daripada mencetak secara ketengan.  


Mengapa kita bikin buku? Karena tinggalan berupa buku wujudnya jelas, bisa dibaca, mudah dipahami atau dimengerti, dan tahan lama.


Dulu kita juga ada rencana para penulisnya kita usahakan mendapat honor karena ada rencana buku kita jual ke berbagai Toko Buku seperti Gramedia, Merbabu, Gunung Agung, dan sebagainya. Tapi kalau tidak salah kendalanya adalah harus dibuat oleh sebuah penerbit. Kita tidak ada tenaga untuk mengurusi semua itu. Akhirnya ya begitulah..


Namun betapapun, saya pribadi dengan segala kerendahan hati mengucapkan banyak terima kasih kepada semua teman yang berkontribusi sehingga terwujudnya ke dua buku itu. Semoga buku itu menjadi ladang pahala bagi kita semua. Amin.


Berdasarkan info dari om Agung geliat membuat buku akan digerakkan lagi. Tentu saja ajakan ini perlu kita sambut dengan gembira sebab nafas kita adalah menebarkan kemanfaatan kepada semua pihak. Di samping itu, di jaman now, banyak tema yang bisa tulis. Tidak hanya tentang ilmu HR, tapi juga tentang usaha mikro, dan cara menyikapi masa pandemi ini terkait dengan dunia kerja.


Tadi saya sempat ngobrol dengan mas Bejan, kalau mau PHRD akan dijadikan narasumber di youtubnya Jateng Pos terkait dunia kerja dan berbentuk wawancara. Jadi, silahkan om Agung menindaklanjuti. Terima kasih.


Selamat pagi.





Guno feed

Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.


 







Guno Artikel

Posting Komentar untuk "SEPUTAR BUKU PHRD (PERHIMPUNAN HRD)"