SEBUAH KEMENANGAN MAUPUN KEKALAHAN HARUS DAPAT KITA MAKNAI DENGAN BAIK DAN BENAR
Dalam sebuah pengajiannya di youtube, Gus Baha menyampaikan permasalahan sebagai berikut:
Suatu ketika si A (sebut saja begitu) karena tekun berlatih dan mengasah diri dalam hal membaca Al Qur'an, setelah berjuang dengan bersungguh-sungguh dan pantang menyerah, dia dapat mengalahkan para pesaingnya dalam lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an atau festival keagamaan Islam Indonesia yang diadakan di tingkat nasional yang bertujuan untuk mengagungkan Al Qur'an. Pada festival ini, peserta berlomba mengaji Al-Qur'an dengan menggunakan Qira'at. Suara dalam membaca dan alunan suaranya memang sangat bagus dan merdu sekali. Sehingga dia dapat menjadi Juara Pertama dalam MTQ tersebut.
Hadiahnya yang diterimanya mentereng: Dapat piagam penghargaan, mendapat hadiah menunaikan Umrah gratis, dan uang tunai, katakanlah sebesar 100 juta rupiah. Dan tentu saja dia menikmati hadiah uangnya tidak sendirian. Ada sebuah Tim yang ikut mendampinginya sejak mulai berlatih hingga mengikuti lomba MTQ itu. Untuk itu dia semakin giat untuk berlatih untuk meningkatkan keahliannya guna mengikuti MTQ di tingkat Internasional. Dapat dibayangkan, bila berhasil menang sebagai juara pertama hadiah yang akan diterimanya tentunya akan semakin hebat lagi.
Dengan tampil sebagai Juara Pertama di MTQ Nasional, tentu saja namanya menjadi terkenal di seluruh pelosok Indonesia, dirinya selalu dielu-elukan dengan sangat ramai di daerah asalnya. Dalam usia yang relatif masih muda dia dapat meraih sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Gambarnya tersebar di mana-mana. Dan dia sering mendapatkan tawaran yang menarik untuk tampil di beberapa acara yang prestisius.
Sebaliknya si B (sebut saja begitu) yang kalah dalam lomba MTQ tersebut pulang ke daerah asalnya yang terbilang pelosok jauh di kaki gunung itu untuk kembali mengajari mengaji kepada para pemuda dan anak-anak di Masjid di desa asalnya. Dia juga tidak tahu, padahal dalam cara membaca dan alunan suaranya tidaklah terlalu jelek sekali, namun dia kalah dalam ajang lomba di MTQ tersebut. Tapi apa boleh buat, kenyataan harus diterima dengan segenap rasa legawa dan ikhlas. Dia hanya berpsrah diri kepada Allah SWT. Dia menurut saja apa yang menjadi ketentuan Allah SWT kepadanya.
Namun di Akherat kelak mereka (si A dan B) akan ditanya oleh Allah SWT: "Apa yang kamu lakukan setelah mendapat anugerah dapat membaca Al Qur'an dengan baik?"
Tentu saja mereka menjawab dengan jujur apa adanya. Di hadapan Allah SWT mereka tidak bisa berbohong.
Allah SWT yang jelas pasti akan bertanya tentang kemanfaatan yang diperolehnya bukan tentang besar atau nikmatnya hadiah secara materi.
Untuk si A silahkan anda menilainya sendiri.
Untuk si B yang jelas jika para murid didikannya bila mereka (para muridnya itu) juga melatih dan mengajari orang-orang ada di di sekitar mereka untuk mengaji secara benar maka kemanfaatan ilmu yang dipunyainya juga akan dapat berbuna bagi orang lain secara turun temurun. Pahala yang diterimanya akan berlipat ganda secara signifikan, akan mengalir secara terus menerus.
Yang terbaik tentu saja gabungan antara si A dan B. Jadi hasil ilmu yang didapatnya karena mendapat anugerah dari Allah SWT itu dapat bermanfaat selain bagi dirinya sendiri juga dapat bermanfaat bagi orang lain. Karena dapat melantunkan Kalam Allah dengan sangat merdu adalah merupakan keutamaan yang baik serta dapat membuat lebih khusuk bagi orang lain dalam mendengar ayatNya yang dibacakan. Yang demikian itu adalah merupakan prestasi tersendiri.
Kita harus pandai memaknai sebuah kemenangan maupun kekalahan dengan baik dan benar. Yang menang jangan kemudian menjadi sombong, yang kalah jangan kemudian berputus asa. Dan yang terpenting jangan mudah silau dengan hadiah materi yang seberapa pun hebat nilai besarannya. Itu akan terasa percuma. Apalagi sampai tidak menghiraukan orang-orang yang ada di sekitarnya. Naudzubilah mindzalik.
Have a nice day.
Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "SEBUAH KEMENANGAN MAUPUN KEKALAHAN HARUS DAPAT KITA MAKNAI DENGAN BAIK DAN BENAR"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.