SEBERAPA PERLUNYA PERSONAL BRANDING BAGI ANDA?

 Bermula dari unggahan seorang teman Manajer HRD sebuah perusahaan garmen besar di beranda face booknya :

Kemarin saat mengisi webinar mahasiswa Udinus, ada pertanyaan dari mahasiswa bagaimana membranding diri di sosmed...... Pastinya dengan adanya Sosmed akan membantu usaha kita agar dikenal publik, tinggal tergantung kita mau dikenal sebagai sosok seperti apa dan juga apa yg bisa kita jual dari diri kita ... So, torehkan hal-hal yang positif yang menarik orang lain, memotivasi, menginfluence, menginspirasi banyak orang..

Saya langsung menimpali begini :

Sae om 👍

Tapi bagi mahasiswa info itu terlalu umum. Mereka ingin yang lebih spesifik. Misal hal- hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan? Maka siapkan catatan dulu karena setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Punten 🙏

Dia langsung menjawab:

Matursuwun bimbingannya pakde (mereka biasa memanggil saya pak de), masalah yang boleh dan tidak boleh dilakukan kebetulan sudah ada di materi dan cukup panjang lebar saya jelaskan juga pakde 🙏🙏🙏

Guno Display

Saya balas :

Sae sanget om. Wis pokok'e Top Markotop lah. 👍

Dia membalas lagi:

Njih pakde, mohon bimbingannya 🙏

Saya balas :

Walah, kuwalik yo? 😓

Seorang teman yang juga seorang Manajer HRD menimpali :

Satu pesan buat para melenials..." Pergunakan smartphone mu dengan smart" Itu akan membantu branding dan apapun yang di butuhkan. 

Seorang teman yang lain menimpali begini :

Temukan siapa dirimu dan itu pula branding yang kamu munculkan ... saat kapanpun siapapun dan dimanapun bertanya jawaban akan selalu sama dan konsisten ..

Capai kalau antara "diri nyata mu" dan "branding sosial mediamu" beda ..

Sudah tahu mana yang baik dan tidak, salah dan benar, hitam dan putih ... maka munculkan yang kamu yakini benar dan bisa dijalankan ..

*****

Semua juga sudah tahu bahwa membranding diri sendiri itu baik dan perlu. Itu dapat mendongkrak "potret" kita di hadapan khayalak atau orang lain. Membranding diri dalam arti untuk sebuah tujuan yang positif. Membranding diri tentu bukan bermaksud untuk menampilkan diri dengan dua penampilan yang berbeda.

Hanya saja kalau dilakukan di dunia nyata dan di dunia sosial media sangat berbeda baik dimulai dari cara penyampaiannya, cara mengantisipasinya, maupun cara memunculkannya. Namun ketiganya mempunyai kesamaan letak pengungkapan jawabannya yaitu di durasi waktu. Begitu juga tentang efek yang ditimbulkannya. Hanya kalau terbongkar, di dunia sosial dapat menghilang begitu saja sedang di dunia nyata tidak semudah itu. Persamaannya: Itu dpat menimbulkan faktor antipati kepada orang yang bersangkutan.

Kita semua tentu sudah tahu bahwa personal branding mengacu pada proses membangun pesona publik untuk audiens target kita. Ini melibatkan dengan hati-hati dan akurat mengkomunikasikan nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan kita. Personal branding bukan hanya untuk seseorang yang memiliki bisnis. Personal branding juga penting untuk influencer, pemikir terkemuka, atau orang yang ingin berbagi cerita dengan dunia. Apakah kita ingin dikenal sebagai ahli wirausahawan, pembicara yang paling menginspirasi, atau sebagai orang yang menghabiskan hidupnya dengan sukarela dan memberi kembali kepada komunitasnya, semua tidak ada jawaban yang salah. 

Guno feed

Penebaran personal branding sesungguhnya tidak hanya di dunia maya tapi juga di dunia nyata. Personal branding sesunggunya tidak ditujukan untuk kelas tertentu tapi untuk semua kelas. Hanya saja di dunia internet, sebagaimana yang sudah disinggung kemarin, di sana ada empat komponen penting yang menjadi pondasi dalam Literasi Digital, yaitu digital skills, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Tanpa ada itu, internet hanya menjadi barang yang tidak berguna. Dan itu akan selalu menjadi topik yang hangat dalam pengunanan internet. Menjadi Character Building. Seluas-luasnya dunia maya namun ternyata ada keterbatasannya juga. 

Have a mice day.

Notes: Dari berbagai sumber. Insyaalah setiap hari diusahakan ada tulisan baru. Terima kasih.

Guno Artikel