Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENULIS BAGI SAYA ADALAH TUGAS MULIA. BAGAIMANA BAGI ANDA?

Saya tentu merasa sangat bersyukur dianugerahi Tuhan mempunyai kemampuan menulis. Seperti yang pernah saya sampaikan bahwa sebagaimana mencapai sukses dalam karir, untuk dapat menjadi seorang penulis tidak diperlukan adanya bakat atau garis keturunan.  Untuk menjadi seorang penulis yang sangat dibutuhkan adalah mau giat berlatih atau mencoba. Bahwa mungkin masih sering dirasakan salah dalam menulis atau tidak adanya kepuasan dari hasil menulis, tidak mengapa. Tidak usah risau. Para penulis terkenalpun pada awalnya mereka pernah mengalami hal yang sama. Menemui sesuatu yang sangat tidak disukai, yaitu menjengkelkan. Namun pada akhirnya mereka menjadi akrab dengan yang namanya menjengkelkan ini. Bahkan akhirnya menyadari tidak ada yang salah ketika menulis yang ada adalah adanya ketidakpuasan dari hasil sebuah tulisan. Namun berkat ketelatenan dan kesabaran dalam berlatih menulis lama kelamaan mereka merasakan adanya peningkatan kulaitas dalam hasil tulisannya. Jadi semuanya melalui sebuah proses panjang. Tidak dari hasil membaca mantra simsalabim.


Bahwa belajar menulis dengan cara mengamati dan mempelajari hasil tulisan karya orang lain tidak mengapa. Bahkan dalam gaya menulis meniru dari orang lain juga tidak mengapa. Yang sering terjadi adalah kita sering terinspirasi oleh tulisan orang lain. Jujur saja kita sering menjadikan orang lain "sebagai vitamin" kita.


Perlu saya tegaskan, dalam menulis tidak ada hubungannnya dengan masalah wajah. Dan anda percaya atau tidak, ketika tulisan anda dapat mempesona pembaca, maka anda telah menjelma menjadi seorang idola. Kemunculan (tulisan) anda sangat ditunggu-tunggu. Ketika (tulisan) anda suatu saat tidak muncul, mereka akan 

 bertanya-tanya: Ada apa? Mengapa? Penulis sama dengan penyiar: Soal wajah tidak penting. Tidak dominan. 

Guno Display


Tidak setiap kemudahan itu selalu mudah karena kadangkala malah mendatangkan kesulitan. Misalnya orang yang bertubuh jangkung justru malah selalu menjadi orang suruhan di setiap kesempatan ketika tinggi badan sedang menjadi sebuah hambatan. Diminta mengambilkan ini atau itu, menyantolkan ini atau itu, atau menjangkaukan sesuatu. Sama halnya dengan karena dianggap gampang mencari uang, maka membuat orang cenderung sering berhutang dan minta sumbangan kepadanya. Atau karena mempunyai wajah yang cakap seseorang menjadi mudah tergoda dan rawan untuk terjadi perselingkuhan, dan sebagainya.


Begitu juga dengan menulis. Semakin sering menulis malah membuat kita menjadi merasa bodoh. Melihat tulisan orang lain serasa lebih bagus, lebih hebat. Semakin pembaca tergila-gila dengan tulisan anda itu membuat anda harus selalu siap, selalu all ready. Membuat anda harus sering belajar. Pembaca yang tergila-gila esensinya adalah mereka mereka semakin haus dahaga. Membuat pembaca puas seperti orang yang sedang kelaparan yang kepadanya harus disodorkan sebuah makanan kesukaan. Tetapi hidup bukanlah milik kita dimana memang kita tidak boleh memilih cuma apa yang kita suka. Karena lalu siapa nanti yang harus mengerjakan soal-soal yang tidak kita suka, tetapi amat dibutuhkan dalam hidup. Misal kerja bakti atau berjaga malam di pos kampling, barangkali itu kita tidak suka, tapi dibutuhkan dalam hidup.


Menulis memang melelahkan, tetapi ia dibutuhkan untuk sebuah kegembiraan. Bukan untuk kita tapi membuat pembaca merasa gembira dan bahagia. Syukur membuat mereka puas. Dan itu berarti kita harus siap pontang-panting mencari inspirasi dan referensi, alias siap untuk peras otak. Dan bukankah sebaik-baik manusia adalah manusia yang dapat memberikan manfaat kepada manusia yang lainnya? Dan pada saat tulah saya menyadari bahwa menulis adalah sebuah tugas. Tugas yang teramat mulia.


Have a nice day.


Guno feed


Notes: tulisan lainnya dapat dilihat di: 

solusi-guno.blogspot.com (Perpustakaan abadi).

guno-idea.blogspot.com Perpustakaan abadi in English).

Diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.

Guno Artikel

Posting Komentar untuk "MENULIS BAGI SAYA ADALAH TUGAS MULIA. BAGAIMANA BAGI ANDA?"