YANG PERNAH TOP: FILM BASIC INSTINCT
Basic Instinct adalah sebuah film yang fenomenal. Film ini bergenre detektif yang dibumbui dengan unsur misteri, thriller, klasik, dan erotisme. Film ini adalah hasil garapan sutradara bertangan dingin Paul Verhoeven ini dibintangi oleh Saharon Stone, Michel Douglas, George Dzundza, dan Jeane. Sejak dirilis pada tahun 1992, film ini menjadi salah satu film paling kontroversial hingga 1993. Bahkan pada awal tahun 2000 masih ramai diperbincangkan karena saat itu Sharon Stone sedang naik daun, ditambah beberapa potongan adegan yang tergolong panas meskipun tidak vulgar. Tapi patut diduga film ini memberikan inspirasi kemunculan para bintang film panas (termasuk Indonesia), yang diakui atau tidak, mereka berani tampil lebih sexy dan menantang.
Di kisahakan, di San Francisco, detektif pembunuhan Nick Curran menyelidiki pembunuhan pensiunan bintang rock Johnny Boz, yang telah ditikam sampai mati dengan pemecah es saat berhubungan seks dengan seorang wanita pirang misterius. Satu-satunya tersangka Nick adalah pacar biseksual Boz, novelis kriminal Catherine Tramell, yang telah menulis sebuah novel yang mencerminkan kejahatan tersebut. Disimpulkan bahwa Catherine adalah pembunuhnya atau seseorang mencoba menjebaknya. Catherine tidak kooperatif dan mengejek selama penyelidikan, merokok dan mengekspos dirinya selama interogasi. Dia lulus tes pendeteksi kebohongan dan dibebaskan. Nick menemukan Catherine memiliki sejarah berteman dengan pembunuh, termasuk pacarnya Roxy, yang secara impulsif membunuh dua adik laki-lakinya ketika dia berusia enam belas tahun, dan Hazel Dobkins, yang membunuh suami dan anak-anaknya tanpa alasan yang jelas.
Nick, yang secara tidak sengaja menembak dua turis saat mabuk kokain selama tugas penyamaran, menghadiri sesi konseling dengan psikolog polisi Dr. Beth Garner, dengan siapa dia berselingkuh. Nick menemukan bahwa Catherine mendasarkan protagonis dari buku terbarunya padanya, di mana karakternya dibunuh setelah jatuh cinta pada wanita yang salah. Nick mencurigai bahwa Catherine telah menyuap Letnan Marty Nielsen dari Urusan Dalam Negeri untuk mendapatkan informasi dari berkas psikiatri Nick dan bahwa Beth sebelumnya telah memberikannya kepada Nielsen setelah dia mengancam akan merekomendasikan pemecatan Nick. Nick menyerang Nielsen di kantornya, dan kemudian menjadi tersangka utama saat Nielsen terbunuh. Nick mencurigai Catherine, dan ketika perilakunya memburuk, dia cuti.
Nick dan Catherine memulai hubungan asmara dengan suasana permainan kucing-dan-tikus. Nick tiba di sebuah klub dan menyaksikan Catherine melakukan pesta kokain dengan Roxy dan pria lain. Nick dan Catherine menari dan bercumbu, dan kemudian diamati oleh Roxy, berhubungan seks dengan kekerasan di tempat tidur Catherine. Catherine mengikat Nick ke kepala tempat tidur dengan syal sutra putih, seperti halnya Boz diikat oleh si pirang misterius, tetapi tidak membunuhnya. Roxy, cemburu pada Nick, mencoba menabraknya dengan mobil Catherine, tetapi meninggal ketika mobil itu menabrak. Catherine berduka atas kematian Roxy dan memberi tahu Nick tentang pertemuan lesbian sebelumnya di perguruan tinggi yang serba salah. Dia mengklaim bahwa gadis itu menjadi terobsesi dengannya, menyebabkan Nick percaya bahwa Catherine mungkin tidak membunuh Boz. Nick mengidentifikasi gadis itu sebagai Beth, yang mengakui pertemuan itu, tetapi dia mengklaim bahwa Catherine yang menjadi terobsesi. Selain itu, Nick menemukan bahwa seorang profesor perguruan tinggi Beth dan Catherine juga terbunuh dengan pemecah es dalam pembunuhan yang belum terpecahkan, dan bahwa peristiwa tersebut mengilhami salah satu novel awal Catherine.
Nick menemukan halaman terakhir buku Catherine di mana detektif fiksi menemukan tubuh rekannya di lift. Catherine kemudian memutuskan perselingkuhan mereka, menyebabkan Nick menjadi kesal dan curiga. Nick kemudian bertemu rekannya Gus Moran, yang telah mengatur untuk bertemu dengan teman sekamar Catherine di sebuah gedung perkantoran, berharap untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi antara Catherine dan Beth. Saat Nick menunggu di dalam mobil, Gus ditikam sampai mati dengan pemecah es di lift. Mengingat halaman terakhir buku Catherine, Nick berlari ke dalam gedung, hanya untuk menemukan tubuh Gus dengan cara yang mirip dengan adegan yang dijelaskan. Beth tiba-tiba datang dan menjelaskan bahwa dia menerima pesan untuk bertemu Gus. Nick mencurigai Beth telah membunuh Gus dan, percaya bahwa dia meraih pistol, menembaknya, tetapi menemukan bahwa Beth hanya mengutak-atik ornamen di gantungan kuncinya.
Bukti yang dikumpulkan di tempat kejadian dan di apartemen Beth mengimplikasikannya sebagai pembunuh Boz, Nielsen, Moran, dan suaminya sendiri, bersama dengan koleksi foto dan kliping koran Catherine yang menyiratkan obsesi padanya. Nick dibiarkan bingung dan sedih. Dia kembali ke apartemennya di mana Catherine bertemu dengannya. Dia menjelaskan keengganannya untuk berkomitmen padanya dan keduanya berhubungan seks. Saat mereka mendiskusikan masa depan mereka, sebuah pemecah es terungkap berada di bawah tempat tidur.
Tentu masih diingat oleh para pecinta film pada waktu itu dimana ada sebuah adegan ikonis yaitu dimana ketika Tramell diinterogasi oleh sejumlah detektif, salah satunya Nick, soal kasus pembunuhan. Ia membakar sebatang rokok sebelum interogasi dimulai meski sebenarnya dilarang merokok.
Puncak adegan tersebut terjadi setelah interogasi semakin tegang, Tramell menegaskan bahwa ia tidak membunuh seseorang. Ia kemudian mengaku beberapa kali mengkonsumsi obat terlarang jenis kokain dan balik bertanya. "Pernahkan kamu berhubungan seksual setelah mengkonsumsi kokain, Nick?" kata Tramell sembari membuka silangan kaki sesaat. Sontak sejumlah detektif yang menginterogasinya terdiam memperhatikan Tramell.
Sharon Stone sendiri mengaku bahwa film itu sangat berpengaruh pada kariernya dalam dunia film. "Saya mengikuti audisi untuk peran itu selama 8 atau 9 bulan. Jadi ketika mendapatkan peran itu, saya sudah sangat bersiap, karena saya sudah membedah naskah film itu ribuan kali dan mengikuti audisi berulang-ulang kali," kenang Sharon Stone. Ia mengingat dengan baik bagaimana cerita di balik layar film Basic Instinct yang sangat hit pada masanya. Secara tidak langsung ia menjelaskan bahwa membuka silangan kaki bukan satu-satunya adegan ikonis. Stone juga menjadi simbol sex setelah tampil dalam film Basic Instinct yang menyajikan beberapa adegan ranjang. Ketika ditanya berapa lama predikat itu melekat pada dirinya, ia menjawab: "Selamanya!" kata Stone kemudian tertawa lepas.
Beberapa adegan berani memang ada di film ini seperti adegan ranjang antara Tramell dengan Johnny Boz (Bill Cable). Ketika Boz mulai mendesah sembari memejamkan mata, Tramell mengambil pemecah es yang disembunyikan di balik selimut kemudian menusuknya hingga meninggal.
Film ini menjadi menarik karena penuh intrik yang kadang menukik. Film ini menjadi inspirasi bagi wanita untuk tampil lebih berani, lebih tegas, lebih jelas memperlihatkan sosoknya dengan segala permasalahan yang sedang menggelutinya. Memang sudah seharusnya para wanita juga mempunyai hak dan kekuatan untuk tampil lebih berinisiatif.
Basic Instinct yang berarti insting dasar, dan sesungguhnya setiap orang mempunyai ini. Namun setiap orang mempunyai situasi dan kemampuan sendiri. Termasuk dalam mewujudkan ilusi. Dalam memperlihatkan eksistensi diri. Sehingga keberanian mereka dalam mengambil sikap tentunya berbeda utamanya ketika bertubrukan dengan kepentingan orang lain. Mereka ada yang berikap tegas, ada yang kompromis, dan ada juga yang blunder.
Bagi wanita tentunya sama saja, hanya dalam menampilkan ekspresinya tentu lain dengan kaum pria. Secara umum mereka dibalut dengan tampilan feminimisme mereka. Meski tentu ada juga yang berani tampil secara tegas.
Have a nice day.
Notes: tulisan lainnya dapat dilihat di:
guno-menyikapimasalah.blogspot.com (Perpustakaan abadi).
guno-idea.blogspot.com Perpustakaan abadi in English).
Diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "YANG PERNAH TOP: FILM BASIC INSTINCT"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.